commit to user 8
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Beton
Beton adalah pencampuran semen portland, air, dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan admixture tertentu. Material pembentuk beton tersebut
dicampur merata dengan komposisi tertentu, untuk menghasilkan suatu campuran yang homogen sehingga dapat dituang dalam cetakan untuk dibentuk sesuai
keinginan. Campuran tersebut bila dibiarkan akan mengalami pengerasan sebagai akibat reaksi kimia antara semen dan air yang berlangsung selama jangka waktu
panjang atau dengan kata lain campuran beton akan bertambah keras sejalan dengan umur beton.
2.2.2. Beton Serat
Beton serat adalah bahan komposit berupa campuran beton konvensional dengan bahan serat yang terdistribusi acak. Penambahan serat ke dalam beton akan
meningkatkan kuat tarik beton yang umumnya sangat rendah.
Menurut As’ad2008, beton serat memberi banyak keuntungan antara lain: - Serat terdistribusi secara acak di dalam volume beton pada jarak yang
relatif dekat satu sama lain. Hal ini akan memberi tahanan berimbang ke segala arah dan memberi keuntungan material struktur yang dipersiapkan
untuk menahan beban gempa dan angin. - Perbaikan perilaku deformasi seperti ketahanan terhadap impak, daktilitas
yang lebih besar,kuat lentur, dan kapasitas torsi yang lebih baik. - Meningkatkan ketahanan beton terhadap formasi dan pembentukan retak.
- Peningkatan ketahanan pengelupasan spalling dan retak pada selimut beton akan membantu menghambat korosi besi tulangan dari serangan
kondisi lingkungan yang berpotensi korosi.
commit to user 9
Dosis penggunaan yang umum adalah 0,25 - 2 takaran volume atau sekitar 20- 50 kg serat baja per meter kubik produksi beton. Serat sintetik adalah serat buatan
yang diperoleh dari pengembangan produk petrokimia dan industri tekstil. Material ini di kenal dalam banyak jenis seperti acrylic , aramid, carbon, nylon,
polyethilene, polypropylene. Serat sintetik umumnya cocok digunakan untuk ketahaan terhadap retak, khususnya di umur dini Braunch, J et.al, 2002. Dosis
penggunaan serat sintetik beragam dari 0,1 hingga 0,8 takaran volume.
Serat kaca glass fibre banyak juga digunakan pada pekerjaan beton pada pencampuran biasa atau beton semprot. Dosis penggunaan serat kaca adalah
sekitar maksimum 5 takaran volume atau sekitar 1-1,5 kg serat kaca per meter kubik beton. Selain itu, serat alami yang diperoleh dari tumbuhan atau hewan.
Jenis yang biasa dikenal adalah ijuk, sabut kelapa, tempurung kelapa, bambu, jute, kayu, bulu binatang dll. Jenis serat ini banyak digunakan di negara berkembang
karena harganya murah. Ariessita,2010
2.2.3. Nanomaterial