commit to user 21
fume adalah material pozzolan yang halus, dimana komposisi silika lebih banyak dihasilkan dari tanur tinggi atau sisa produksi silikon atau alloy besi silikon
dikenal sebagai gabungan antara micro silica dengan silica fume. Berat jenis relatif silica fume umumnya berkisar antara 2,2-2,5.
Silica fume merupakan material yang sangat reaktif karena merupakan bahan yang sebagian besar amopfus amarphoous silico, bahan spherical yang sangat lembut,
yang terdiri dari pertikel-pertikel seperti kaca hasil dari pembekuan cepat ’agaseous SiO, bila bersentuhan dengan udara terjadi oksidasi secara cepat di
dalam pendingin bagian dari ’furnace yang menghasilkan logam metal alloy ferosilikon. Kandungan SiO
2
yang tinggi dalam SF yang mencapai 85 sampai 98 persen, berguna untuk keperluan campuran semen Khayat, K.H, et al, 1997.
Kegunaan silica fume secara geometrical adalah kemampuannya mengisi rongga- rongga diantara bahan pasta grain of cement dan mengakibatkan membaiknya
distribusi ukuran pori dan berkurangnya total volume pori. Namun kenyataan di lapangan, ternyata penggunaan silica fume memiliki kekurangan. Beton yang
mengandung silica fume mempunyai kecenderungan yang meningkat bahwa beton tersebut akan mengalami retak susut. Untuk itu kita bisa gunakan beberapa trik,
yakni salah satunya adalah beton silica fume yang masih segar harus secepatnya diberi perlindungan agar penguapan air yang cepat dapat dicegah. Penggunaan
silica fume dapat menghasilkan beton yang kedap, awet dan berkekuatan tinggi.
d. Pasir Kaursa
Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal silika SiO
2
dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama proses pengendapan. Pasir
kuarsa juga dikenal dengan nama pasir putih merupakan hasil pelapukan batuan yang mengandung mineral utama, seperti kuarsa dan feldspar. Hasil pelapukan
kemudian tercuci dan terbawa oleh air atau angin yang terendapkan di tepi-tepi sungai, danau atau laut.
commit to user 22
Pasir kuarsa mempunyai komposisi gabungan dari SiO
2
, Fe
2
O
3
, Al
2
O
3
, TiO
2
, CaO, MgO, dan K
2
O, berwarna putih bening atau warna lain bergantung pada senyawa pengotornya, kekerasan 7 skala Mohs, berat jenis 2,65, titik lebur
17150 C, bentuk kristal hexagonal, panas sfesifik 0,185, dan konduktivitas panas 12 – 1000 C.
Dalam kegiatan industri, penggunaan pasir kuarsa sudah berkembang meluas, baik langsung sebagai bahan baku utama maupun bahan ikutan. Sebagai bahan baku
utama, misalnya digunakan dalam industri gelas kaca, semen, tegel, mosaik keramik, bahan baku fero silikon, silicon carbide bahan abrasit ampelas dan sand
blasting. Sedangkan sebagai bahan ikutan, misal dalam industri cor, industri perminyakan dan pertambangan, bata tahan api refraktori, dan lain sebagainya.
Cadangan pasir kuarsa terbesar terdapat di Sumatera Barat, potensi lain terdapat di Kalimantan Barat, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Pulau
Bangka dan Belitung. wikipedia
Sedangkan yang digunakan dalam pembuatan beton mutu tinggi adalah tepung quartz yang berukuran dalam rentang nanometer, antara 16 – 90 µm
2.3. Kuat Tekan Beton fc’
2.3.1. Definisi Kuat Tekan
Kuat tekan adalah besarnya beban persatuan luas, yang menyebabkan benda uji hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu, yang dihasilkan oleh mesin uji.
Kuat tekan beton ditentukan oleh perbandingan semen dan agregat halus, agregat kasar dan air dari berbagai jenis campuran. Perbandingan air terhadap semen
merupakan faktor utama dalam penentuan kuat tekan beton.
Sifat yang paling penting dari beton adalah kuat tekan beton. Kuat tekan beton biasanya berhubungan dengan sifat-sifat lain, maksudnya apabila kuat tekan beton
tinggi, sifat-sifat lainnya juga baik. Kekuatan tekan beton dapat dicapai sampai
commit to user 23
1000 kgcm
2
atau lebih, tergantung pada jenis campuran, sifat-sifat agregat, serta kualitas perawatan. Kekuatan tekan beton yang paling umum digunakan adalah
sekitar 200 kgcm
2
sampai 500 kgcm
2
.
Selanjutnya benda uji ditekan dengan mesin tekan sampai pecah. Beban tekan maksimum pada saat benda uji pecah dibagi luas penampang benda uji merupakan
nilai kuat desak beton yang dinyatakan dalam MPa atau kgcm
2
. Tata cara pengujian yang umum dipakai adalah standar ASTM C 39 atau menurut yang
disyaratkan PBI 1989.
Beton relatif kuat menahan tekan. Keruntuhan beton sebagian disebabkan karena rusaknya ikatan pasta dan agregat. Besarnya kuat tekan beton dipengaruhi oleh
sejumlah faktor antara lain: a. Faktor air semen. Hubungan faktor air semen dan kuat tekan beton secara
umum adalah bahwa semakin rendah nilai faktor air semen, semakin tinggi kuat tekan betonnya. Namun kenyataannya, pada suatu nilai faktor air semen
semakin rendah, maka beton semakin sulit dipadatkan. Dengan demikian, ada suatu nilai faktor air semen yang optimal dan menghasilkan kuat tekan yang
maksimal. b. Jenis semen dan kualitasnya mempengaruhi kekuatan rata-rata dan kuat batas
beton. c. Jenis dan lekuk-lekuk relief bidang permukaan agregat. Kenyataan
menunjukkan bahwa penggunaan agregat batu pecah akan menghasilkan beton dengan kuat tekan yang lebih besar daripada kerikil.
d. Efisiensi dari perawatan curing. Kehilangan kekuatan sampai 40 dapat terjadi bila pengeringan terjadi sebelum waktunya. Perawatan adalah hal yang
sangat penting pada pekerjaan di lapangan dan pada pembuatan benda uji. e. Suhu. Pada umumnya kecepatan pengerasan beton bertambah dengan
bertambahnya suhu. Pada titik beku kuat tekan akan tetap rendah untuk waktu yang lama.
f. Umur pada keadaan yang normal. Kekuatan beton bertambah dengan
bertambahnya umur, tergantung pada jenis semen. Misalnya semen dengan
commit to user 24
kadar alumina tinggi menghasilkan beton yang kuat hancurnya pada 24 jam, sama dengan semen portland biasa pada 28 hari. Pengerasan berlangsung
terus secara lambat sampai beberapa tahun.
Nilai kuat tekan beton didapat melalui pengujian standar menggunakan mesin uji dengan cara memberikan beban tekan bertingkat dengan kecepatan peningkatan
beban tertentu atas benda uji silinder beton diameter 150 mm, tinggi 300 mm sampai hancur. Sedang untuk pengujian kuat tekan dapat diformulasikan sebagai
berikut: f’c = P Ac……………………………………………………..2.1
dimana: fc’ = kuat tekan beton salah satu benda uji MPa
P = beban tekan maksimal N Ac = luas permukaan benda uji mm
2
Gambar 2.1. Contoh Uji Kuat Tekan
P Ac
commit to user 25
BAB 3 METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen di laboratorium, yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan adanya hubungan
antar variabel, yang dilakukan dengan memberikan suatu perlakuan terhadap obyek yang diteliti dan membandingkan hasilnya dengan satu kelompok obyek
yang tidak dikenai perlakuan.
3.1. Bahan dan Benda Uji Penelitian
Benda uji pada penelitian ini berupa silinder beton dengan dengan diameter 11 cm dan tinggi 22 cm. Kadar serat baja yang digunakan adalah 1 terhadap berat
beton. Perincian benda uji yang dibuat dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut: Tabel 3.1 Benda uji untuk pengujian kuat tekan beton
Kode Kadar Fiiler
Volume Agregat Jumlah
Sampel Umur Hari
FN-0 3
7 3
14 3
28 FN-1
5 3
7 3
14 3
28 FN-2
10 3
7 3
14 3
28 FN-3
15 3
7 3
14 3
28 FN-3
20 3
7 3
14 3
28 Jumlah
45
25
commit to user 26
3.2. Alat Uji Penelitian