Latar Belakang Masalah AKPM12. ANALISIS CROSS-SECTIONAL DAN TEMPORAL HUBUNGAN ANTARA FINANCIAL LEVERAGE DAN RISIKO SISTEMATIS

AKPM-12 2

I. Latar Belakang Masalah

Riset ini dimaksudkan untuk menganalisis secara cross-sectional dan temporal hubungan antara financial leverage dan risiko sistematis atau beta. Financial leverage biasanya dianggap satu proksi risiko yang bersumber data keuangan perusahaan yang biasanya dianggap satu domain yang memiliki determinan yang terpisah; sementara di satu sisi, yaitu beta dianggap satu proksi risiko yang bersumber dari pasar yang juga memiliki determinan tersendiri. Namun, sayangnya beberapa peneliti belum mencoba menghubungan kedua proksi risiko dengan memasukkan beberapa variabel yang mempengaruhi hubungan keduanya secara lebih intens baik secara cross-sectional maupun temporal. Riset domain pertama, yaitu analisis determinan financial leverage antara lain dilakukan oleh Gupta 1969, Ferry and Jones 1979, Kale, Noe, and Ramirez 1991 dan lain-lain. Dalam temuan-temuannya, financial leverage ditempatkan sebagai variabel dependen yang dipengaruhi oleh berbagai variabel independen seperti size, growth, industri, risiko bisnis dan lain-lain. Sedangkan riset-riset berkaitan determinan risiko sistematis dan sekaligus yang mencoba menghubungkan antara kedua domain tersebut bisa lihat kembali pada temuan-temuan Hamada 1972, Ben-Zion and Shalit 1975, Mandelker and Rhee 1984, Bowman 1979, 1981, Robichek and Cohn 1974, Melicher and Rush 1974, dan lain-lain atau literatur keuangan seperti pada Foster 1986. Meskipun secara umum dapat disimpulkan bahwa risiko sistematis beta saham dapat dipengaruhi variabel dependen oleh leverage baik yang operating leverage maupun financial leverage, size, dividen, unexpected earning covariability and covariability dan lini bisnis, namun masih ada beberapa ketidakseragaman, terutama mengenai tanda positif atau negatif hubungan atau pengaruh antar beberapa variabel dan beberapa variabel terhadap beta. AKPM-12 3 Secara umum hasil-hasil riset para peneliti sebelumnya yang berkaitan baik domain pertama maupun kedua memberikan kesimpulan bahwa ada dua variabel independen yang secara konsisten mempengaruhi baik terhadap financial leverage lihat Gupta, 1969; Ferri and Jones, 1979 maupun beta lihat Ben-Zion and Shalit, 1975; Lev, 1974; dan Mandelker and Rhee, 1984, yaitu size dan operating leverage. Sedangkan kesimpulan lainnya adalah bahwa efek industri juga dapat mempengaruhi hubungan antara financial leverage dengan risiko sistematis atau beta saham Lihat Martikainen, 1993; Melicher, 1974, dan kecuali temuan Martikainen 1993 pada industri manufaktur murni, sebagian besar hasil riset menunjukkan konsistensi hubungan yang positif antara financial leverage sebagai variabel independen dengan beta saham sebagai variabel dependen. Di samping alasan di atas, penulis melihat bahwa di Indonesia, beberapa riset yang berkenaan dengan ini juga masih menunjukkan: pertama, hasilnya tidak seragam lihat Budiarti, 1996; Retnaningdiah dan Miswanto, 1997; dan Sufiayati 1997; kedua, analisis yang dilakukan juga masih terfokus pada main effect variabel-variabel yang mempengaruhi beta, termasuk di dalamya financial leverage. Akan tetapi, interaksi di antara variabel independen dalam mempengaruhi risiko sistematis belum mampu dihipotesiskan. Oleh sebab itu, riset ini dimaksudkan untuk menguji secara seksama sejauhmana variabel-variabel yang diidentifikasi size, operating leverage, dan industri mepengaruhi sensitifitas hubungan antara financial leverage dengan risiko sistematis beta, baik secara cross-sectional maupun temporal.

II. Rumusan Masalah