Karakter Siswa TK TINJAUAN TENTANG KARAKTERISTIK SISWA TK

44 b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan ide-idenya secara lebih luas. c. Kegiatan pembelajaran memberikan makna bagi siswa dalam belajar. d. Proses belajar sebagai suatu usaha pemberian makna kepada pengalamannya.

D. TINJAUAN TENTANG KARAKTERISTIK SISWA TK

1. Karakter Siswa TK

Siswa TK merupakan kelompok anak usia dini yang berada dalam rentan usia 4-6 tahun dan memiliki karakter yang unik. Menurut Partini 2010: 2 usia dini disebut juga golden age karena fisik dan motorik anak berkembang dan tumbuh dengan cepat baik perkembangan emosional, intelektual, bahasa maupun moral budi pekerti. Pernyataan diatas jelas bahwa anak usia dini memiliki tingkat perkembangan yang cepat sehingga dalam mengoptimalkan potensi yang dimiliki anak ada pada usia dini. Sedangkan menurut Rita, dkk 2008: 88-89 karakteristik anak usia dini diantaranya adalah: rasa ingin tahu besar, pribadi yang unik, suka berfantasi, potensial untuk belajar, egosentris, konsentrasi pendek, makhluk sosial. a. Memiliki rasa ingin tahu yang besar. Rasa ingin tahu anak sangat tinggi. Seringkali anak menanyakan segala sesuatu yang menurutnya sebagai sesuatu yang asing. 45 b. Merupakan pribadi yang unik. Masa anak-anak adalah masa keemasan dimana dalam masa ini merupakan proses pembentukan karakter anak. Perilaku anak usia dini sangat unik, hal tersebut dikarenakan pada masa anak-anak masih belum memiliki banyak pengalaman dan pemahaman tentang sesuatu. c. Suka berfantasi dan berimajinasi. Sifat anak yang sering diluar penalaran membuat anak sering berimajinasi. Berimajinasi bagi anak perlu dilakukan, ini merupakan tahap penalaran anak. d. Masa paling potensial untuk belajar. Masa kanak-kanak merupakan masa keemasan untuk mendapatkan pengetahuan. Seperti halnya kertas kosong yang siap untuk ditulis dengan tinta. Begitu pula pada masa kanak-kanak yang pada masa tersebut adalah masa paling potensial untuk memberikan pengetahuan belajar. e. Menunjukkan sikap egosentris. Sudut pandang anak-anak berbeda dengan orang dewasa, jadi pemahaman yang dimiliki orang dewasa tidak sama dengan pemahaman oleh anak usia dini. f. Memiliki rentang daya konsentrasi yang pendek. Kegiatan anak usia dini adalah bermain. Ketika anak harus fokus terhadap satu hal maka anak akan cepat merasa bosan. Oleh karena itu dalam kegiatan belajar mengajar pada anak usia dini diberikan konsep belajar sambil bermain. g. Sebagai bagian dari makhluk sosial. Anak-anak juga memiliki teman sebaya, setiap kegatan bermain anak pasti melibatkan lebih dari 1 46 orang yang melibatkan hubungan sosial anak-anak terjadi ketika kegiatan bermain. Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang besar hal tersebut terbukti bahwa anak sering bertanya tentang hal-hal yang tidak dia ketahui dan langsung menanyakan kepada orang tua, guru atau orang yang lebih tahu. Anak usia dini memiliki pribadi yang unik seringkali hal yang dilakukan anak membuat orang tua tersenyum, salah satu contoh aktifitas anak yang dilakukan sering berbeda-beda mulai dari memainkan peran sebagai pedagang yang sedang berjualan, menirukan gaya pernah dilihat oleh anak, dan berbagai perilaku lainnya. Anak suka berimajinasi hal tersebut sering dijumpai ketika anak memainkan peran seoalah-olah anak mengalami langsung, contoh anak bermain mobil-mobilan kemudian menjalankan mobil melalui medan datar. Masa anak-anak merupakan masa paling potensial untuk belajar berdasarkan perkembangan anak yang sangat cepat, masa kanak-kanak merupakan masa paling efektif untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya.Sifat anak tergolong egosentris yaitu memiliki sudut pandang yang berbeda dari sudut pandang orang lain. Anak usia dini memiliki rentang daya konsentrasi yang pendek sehingga dalam penyajian materi harus di sajikan secara variatif oleh guru. Anak juga merupakan bagian dari makhluk social yaitu anak pasti membutuhkan teman untuk bermain dalam kegiatan belajar sambil bermain. 47 Piaget C Asri Budiningsih, 2005: 37 membagi perkembangan kognitif anak ke dalam 4 periode utama yaitu: sensori motor, pra operasional, operasional konkret, operasional formal. a. Periode sensori motor usia 0-2 tahun. Kegiatan kemampuan anak tampak dari kegiatan motorik dan persepsinya yang sederhana. Cirri yang dapat diamati dan dapat dilihat yaitu perkembangan berdasarkan tindakan yang dilakukan langkah demi langkah. b. Periode praoperasional usia 2-7 tahun. Ciri pokok dari perkembangan ini adalah kemampuan anak dalam penggunaan symbol atau bahasa tanda dan mulai berkembangnya konsep-konsep intuitif. c. Periode operasional kongkrit usia 7-11 tahun. Ciri pokok dari perkembangan ini adalah anak sudah mulai menggunakan aturan- aturan yang jelas dan logis, ditandai dengan adanya reversible dan kekekalan. Anak telah memiliki kecakapan berfikir logis, akan tetapi hanya benda-benda yang bersifat kongkret. d. Periode operasional formal usia 11 tahun sampai dewasa. Ciri pokok dari perkembangan ini anak sudah mampu berfikirabstrak dan logis dengan menggunakan pola pikir “kemungkinan”. Model berfikir ilmiah anak sudah mampu menarik kesimpulan, menafsirkan dan mengembangkan hipotesa. Berdasarkan periode yang diungkapkan oleh Piaget, anak usia dini anak TK berada pada periode praoperasional yaitu pada usia 2-7 tahun yang mana pada periode tersebut anak mulai belajar menggunakan dan 48 mengintepretasikan objek dengan gambaran dan kata-kata. Menurutnya dalam periode ini anak lebih berkembang dalam mengembangkan keterampilan berbahasanya. Mengoptimalkan aspek perkembangan perlu difasilitasi dalam mengembangkan potensi yang dimiliki oleh anak. Departemen Pendidikan Nasional 2007: 6-7 menyatakan bahwa kemampuan atau potensi yang terdapat dalam diri anak ketika sedang belajar tentang dunianya ada 8 macam yang dapat distimulasi, yaitu: kemampuan verbal, logika-matematik, visual-spasial, musikal, kinestetik, mencintai keindahan, berkawan, berpikir. a. Kemampuan verbal. Potensi anak usia dini dapat berkembang dengan beberapa kegiatan seperti membaca, menulis, berdiskusi dengan melibatkan unsur verbal. b. Kemampuan logika-matematik. Pengembangan potensi atau kemampuan anak dalam mengembangkan kemampuan logika- matematik adalah dengan kegiatan membedakan bentuk dan berhitung. c. Kemampuan visual-spasial. Kegiatan dalam mengembangkan potensi anak adalah dengan melakukan kegiatan melukis, menggambar, dan berimajinasi. d. Kemampuan musikal. Pengembangan potensi dengan beberapa kegiatan diantaranya adalah dengan instrument alat music, tepuk tangan, atau benda-benda yang dapat menghasilkan bunyi. 49 e. Kemampuan kinestetik. Kegiatan olah tubuh untuk pengembangan kemampuan olah tubuh adalah dengan bermain gerak tubuh seperti senam, menirukan peran, dan bermain f. Kemampuan mencintai keindahan alam. Kemampuan rasa empati untuk merasa memiliki keindahan alam yang dilakukan dengan kegiatan observasi lingkungan atau karya wisata. g. Kemampuan berkawan. Kemampuan social anak distimulasi dengan beberapa kegiatan salah satunya adalah dengan beberapa permainan kerjasama terhadap kawan. h. Kemampuan berpikir. Kemampuan berfikir anak dapat dikembangkan dengan kegiatan membaca dalam hati. Sumber bacaannya pun menyesuaikan dengan karakteristik anak usia dini. Berdasarkan kedelapan kemampuan tersebut, peneliti menangkap pemahaman bahwa yang dimaksud dalam kemampuan atau potensi anak tersebut adalah: kemampuan verbal yang merupakan potensi yang dapat berkembang bila di stimulasi melalui membaca, menulis dan berdiskusi dengan bermain kata-kata. Kemampuan logika-matematik yang dapat distimulasi dengan menghitung dan membedakan bentuk, adapun permainan yang digunakan untuk menstimulasi adalah dengan menggunakan benda-benda. Kemampuan visual-spasial yang dapat distimulasi dengan permainan balok, melukis, menggambar, menonton film dan bermain imajinasi. Kemampuan musikal yang dapat distimulasi melalui bunyi-bunyian, nada, instrument musik, bertepuk tangan. 50 Kemampuan kinestetik dapat distimulasi dengan bermain gerakan tubuh. Kemampuan mencintai keindahan alam dapat distimulasi dengan observasi lingkungan yaitu bermain menggunakan tumbuhan, hewan dan fenomena alam. Kemampuan berkawan dapat distimulasi dengan bermain kerjasama dengan temannya. Sedangkan kemampuan berpikir dapat distimulasi melalui bekerja sendiri, membaca dalam hati dan anak-anakbermain dengan pikiran dan perasaannya sendiri. Kemampuan anak berbeda-beda sesuai dengan tingkat kematangan anak itu sendiri. Tidak semua kemampuan tersebut dapat dikembangkan untuk semua anak usia dini. Hal tersebut dikarenakan perbedaan karakter anak. Gaya belajar anak pun berbeda-beda, sehingga dalam kegiatan pengembangan diri tidak semua diajarkan, melainkan berdasarkan minat belajar anak.

2. Karakteristik Bermain Siswa TK

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PERMAINAN KATA BERKAIT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGINGAT KOSAKATA SISWA MAN 1 MAGELANG

1 10 103

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN AREA DAN SENTRA BERBASIS ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI TK PERTIWI Pengembangan Pembelajaran Area Dan Sentra Berbasis Alat Permainan Edukatif Di TK Pertiwi Gondangrejo Karanganyar Tahun 2016/2017.

0 3 16

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN AREA DAN SENTRA BERBASIS ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI TK PERTIWI Pengembangan Pembelajaran Area Dan Sentra Berbasis Alat Permainan Edukatif Di TK Pertiwi Gondangrejo Karanganyar Tahun 2016/2017.

1 5 17

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE PERMAINAN KARTU KATA PADA PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE PERMAINAN KARTU KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI I JETAK KECAMATAN SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013/2014.

0 1 11

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE PERMAINAN KARTU KATA PADA PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE PERMAINAN KARTU KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI I JETAK KECAMATAN SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013/2014.

0 2 12

IMPLEMENTASI WHOLE LINGUISTIC DALAM PERMAINAN MEMBACA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN IMPLEMENTASI WHOLE LINGUISTIC DALAM PERMAINAN MEMBACA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI (Sebuah Penelitian Tindakan Kelas Di TK Pertiwi Munggur, Boyolali

0 0 15

IMPLEMENTASI PERMAINAN KARTU GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK TK IMPLEMENTASI PERMAINAN KARTU GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK TK DI TK ARAFAT SEMANGGI SURAKARTA TAHUN 2010/2011.

0 1 14

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF MAGNETIC ALPHABET PADA ANAK KELOMPOK A DI TK ANNUR LEMAHABANG.

0 3 34

PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF KARTU HURUF SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN Penggunaan Alat Permainan Edukatif Kartu Huruf Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi Pandeyan III Kecamatan Jatinom Kabup

0 0 12

PENGEMBANGAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF RUMAH KATA UNTUK ANAK TK KELOMPOK B.

0 5 196