4
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Lembaga koperasi sejak awal diperkenalkan baik di negara-negara Eropa Barat sebagai tempat kelahirannya maupun di Indonesia sudah diarahkan untuk mampu
mengatasi masalah sosial ekonomi masyarakat golongan ekonomi lemah yang kurang beruntung dalam sistem ekonomi pasar liberal kapitalistik.
Oleh banyak kalangan, lembaga koperasi diyakini sangat sesuai dengan budaya dan tata kehidupan bangsa Indonesia dengan nilai-nilai saling kerja sama gotong
royong, menolong
diri sendiri,
solidaritas, kejujuran,
keterbukaan, mengutamakan kebersamaan dan keadilan serta beberapa esensi moral positif
lainnya. Setelah lebih dari 50 tahun keberadaannya, lembaga koperasi yang diharapkan
menjadi pilar atau soko guru perekonomian nasional, lembaga gerakan ekonomi rakyat masih sering dipertanyakan dan selalu menjadi bahan perdebatan karena
tidak jarang koperasi dimanfaatkan di luar kepentingan generiknya. Data tahun 2006, secara kuantitatif jumlah keseluruhan koperasi di Indonesia
tercatat sebanyak 138.411 unit, dengan jumlah anggota 27.042.342 orang. Dari jumlah tersebut jumlah koperasi aktif hanya sebanyak 43.703 unit atau hanya
sekitar 31,5 persen saja. Hal ini menunjukkan bahwa koperasi sebagai lembaga sosial-ekonomi memiliki derajat kompleksitas yang lebih tinggi seperti sarat
dengan aspek kemanusiaan, sosial, budaya, ekonomi dan manajemen bisnis dibandingkan dengan organisasi ekonomi semata yang mempengaruhi keunikan
dan kerumitan tersendiri dalam manajemennya. Koperasi sebagai badan usaha, dalam mencapai tujuannya akan sangat
dipengaruhi baik lingkungan internal SDM, organisasi dan kelembagaan,
5 manajemen, modal, kegiatan usaha, keanggotaan, teknologi maupun lingkungan
eksternal sosial, politik, informasi, perekonomian, hukum dan sosial budaya di tingkat regional, nasional dan internasional. Perubahan pada berbagai aspek
kehidupan di era globalisasi ini di satu sisi akan merupakan tantangan dan sekaligus peluang bagi pengembangan bisnis koperasi, tetapi di lain pihak juga
persaingan akan semakin terbuka yang jika koperasi tidak memiliki keunggulan kompetitif akan menjadi masalah besar bagi koperasi.
Fenomena empiris koperasi Indonesia jika dibandingkan dengan praktik-praktik koperasi di berbagai negara industri maju yang menganut sistem ekonomi liberal
dan kapitalistik dinilai oleh banyak kalangan masih jauh tertinggal, jalan ditempat dan cenderung tidak mau beranjak dari ketergantungan pada bantuan
pemerintah, sementara organisasi koperasi di sejumlah negara tersebut baik di Eropa, Amerika, Canada dan beberapa negara Asia lainnya mampu bertahan,
tumbuh dan berkembang seiring dengan perubahan yang terjadi.
Beberapa pertanyaan mendasar yang melandasi pemikiran kegiatan kajian ini meliputi: 1 apakah koperasi masih relevan dikembangkan dalam lingkungan
masyarakat Indonesia yang mengalami berbagai perubahan? 2 jikalau masih relevan, mengapa koperasi dianggap belum berkembang di Indonesia? 3 apakah
kondisi masyarakat Indonesia seperti itu masih kondusif bagi pengembangan ekonomi rakyat melalui kelompokkoperasi? 4 apakah proses pengembangan
koperasi di Indonesia masih sejalan dengan konsep teori ekonomi, manajemen, sosial budaya, psikologi, serta hukum yang berlaku umum? 5 apakah berkoperasi
merupakan salah satu pilihan untuk mensejahterakan masyarakat? 6 bagaimana pola pengembangan koperasi di masa depan pada lingkungan yang dinamis?
Untuk menjawab enam pertanyaan dasar diatas perlu dilakukan kajian yang mendalam dan komprehensip terhadap prosek koperasi Indonesia masa depan dari
berbagai perspektif multi disiplin ilmu yang salah satunya ditinjau dari disiplin ilmu Manajemen.
6
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan fenomena masalah yang telah diuraikan dalam latar belakang, maka identifikasi masalah kajian dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana prospek pengembangan koperasi di Indonesia ditinjau dari
perspektif ilmu manajemen yang meliputi fungsi dan proses perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, sistem penggajian renumerasi, sistem
karier, analisis positioning koperasi dan non koperasi dan efisiensi usaha. 2.
Bagaimana rumusan rekomendasi tentang pendekatan pemberdayaan koperasi dalam lingkungan yang berubah ditinjau dari perpektif ilmu
manajemen.
1.3.Maksud dan Tujuan
Kajian ini dimaksudkan untuk memperoleh atau mengumpulkan data dan informasi yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dikaji, sedangkan
tujuannya adalah untuk : 1.
Mengetahui prospek pengembagangan koperasi di Indonesia ditinjau dari perspektif ilmu manajemen.
2. Menyusun rekomendasi tentang pendekatan pemberdayaan koperasi dalam
lingkungan yang berubah dengan mempertimbangkan dimensi manajemen.
1.4. Manfaat Kajian