Masa Inkubasi Patologi Perubahan Vaskuler

Gambar 1. Siklus Hidup Plasmodium 2. Siklus pada nyamuk anopheles betina Apabila nyamuk anopheles betina menghisap darah yang mengandung gametosit, di dalam tubuh nyamuk, gamet jantan dan betina melakukan pembuahan menjadi zigot. Zigot berkembang menjadi ookinet kemudian menembus dinding lambung nyamuk. Pada dinding luar lambung nyamuk ookinet akan menjadi ookista dan selanjutnya menjadi sporozoit ini bersifat infektif dan siap ditularkan ke manusia. 4

2.6 Masa Inkubasi

Masa inkubasi adalah rentang waktu sejak sporozoit masuk sampai timbulnya gejala klinis yang ditandai dengan demam. Masa inkubasi bervariasi tergantung spesies plasmodium. 4 Tabel 1 Masa inkubasi penyakit malaria Plasmodium Masa Inkubasi hari Plasmodium falciparum 9 – 14 hari 12 Plasmodium vivax 12 – 17 hari 15 Plasmodium ovale 16 – 18 hari 17 Plasmodium malariae 18 – 40 hari 28

2.7 Patologi

Ada dua perubahan patologi yang mendasar terjadi pada malaria : 7 7

a. Perubahan Vaskuler

Hancurnya sel-sel darah merah yang mengandung parasit malaria secara berurutan diikuti oleh respons humoral dan seluler. Respons seluler merangsang proses fagositosis terhadap sel-sel darah merah yang mengandung parasit, pigmen, dan sisa-sisa sel yang rusak oleh sel-sel histiosit pengembara dan sel-sel makrofag tetap dalam sistem retikuloendotel, khususnya dalam limpa, sehingga limpa membengkak. Penimbunan pigmen malaria yang dihasilkan parasit malaria dalam organ dalam menimbulkan warna kelabu atau hitam, seperti terlihat dalam korteks serebri, limpa, hati, ginjal, dan organ-organ lain. Hemoglobin bebas yang tidak diubah menjadi hematin hemozoin pigmen malaria, dengan segera diubah menjadi bilirubin, lalu diambil oleh hati untuk dibawa ke kantong empedu. Pada malaria vivax primer, penghancuran eritrosit bisa mencapai 10 – 20 , dan pada malaria falciparum lebih banyak lagi. Namun, anemia yang terjadi pada malaria tidak saja disebabkan oleh hancurnya sel-sel darah merah yang diinfeksi oleh parasit malaria, tetapi lebih dari itu ternyata suatu proses imun diduga ikut berperan, sehingga sel-sel darah merah yang tidak diinfeksi pun ikut memgalami pengahancuran. Selain itu timbul kecenderungan terjadinya penyumbatan trombosis pada pembuluh darah kapiler, karena perubahan-perubahan baik fisik maupun kimiawi pada sel-sel darah merah yang terinfeksi, maupun tidak terinfeksi parasit malaria. Perubahan tersebut jelas terlihat pada malaria falciparum.

b. Anoksemia atau anoksia