3.3.3. Sampel penelitian : Seluruh populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi.
3.4. Cara Pengambilan Sampel Penelitian Penelitian mengambil sampel dari seluruh populasi wanita risiko tinggi yang
berumur 15-50 tahun yang berada di lokasi penelitian total sampling.
3.5. Identifikasi Variabel 1. Variabel bebas : wanita risiko tinggi.
2. Variabel terikat : Trichomoniasis.
3.6. Kriteria Inklusi Kriteria inklusi :
1. Wanita risiko tinggi yang berusia 15-50 tahun.
2. Bersedia ikut dalam penelitian dan menandatangani informed consent.
3.7. Alat, bahan dan cara kerja
3.7.1. Alat dan bahan
3.7.1.1. Alat dan bahan pemeriksaan venereologis : a. Sarung tangan
b. Lampu sorot c. Spekulum vagina
d. Kapas e. Objek glass
f. Deck glass
Universitas Sumatera Utara
g. Nacl 0.9 h. Kapas lidi
i. Aquades j. Mikroskop
3.7.2. Cara kerja : 1.
Penandatanganan persetujuan tindakan medis oleh pasien. Persetujuan tindakan medis meliputi kesediaan untuk dilakukan anamnesis,
pemeriksaan dermatologis dan venereologis setelah diberi penjelasan. 2.
Pasien yang telah menandatangani persetujuan tindakan medis selanjutnya menjalani pencatatan data dasar pada status penelitian yang dilakukan oleh
peneliti. Data dasar mencakup identitas, anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan venereologis.
3. Pemeriksaan venereologis dilakukan oleh peneliti dengan melakukan
pengamatan langsung untuk melihat ada tidaknya duh tubuh pada seluruh tubuh termasuk di daerah genital. Pemeriksaan venereologis in spekulo
dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan spekulum vagina dan lampu sorot untuk melihat duh tubuh yang terdapat pada daerah genital.
4. Tahap pengambilan sampel :
a. Setiap wanita risiko tinggi yang akan diperiksa dengan memakai
sarung akan berbaring dengan posisi litotomi dan kedua tungkai ditekukkan.
b. Peneliti meregangkan labium mayus dan vulva dibersihkan dengan
kapas basah c.
Dilakukan tuse untuk merasakan adanya massa atau tidak
Universitas Sumatera Utara
d. Spekulum cocor bebek dimasukkan kedalam liang vagina dan
dilihat keadaan dinding vagina dan serviks uteri e.
Dinding lateral dan posterior vagina dihapus dengan kapas basah f.
Duh tubuh diambil dari bagian forniks posterior, dioleskan ke objek glass, ditetesi NaCl 0.9 untuk pemeriksaan sediaan basah
g. Kemudian dilakukan pemeriksaan langsung dibawah mikroskop
h. Diagnosis T. vaginalis ditegakkan bila dijumpai parasit
Trichomonas pada preparat sediaaan basah. 3.8. Batasan Operasional
1. Usia Adalah usia subjek saat pengambilan sampel dihitung dari tanggal lahir,
bila lebih dari 6 bulan, usia dibulatkan ke atas; bila kurang dari 6 bulan, usia dibulatkan ke bawah. Penelitian ini memilih wanita risiko tinggi
dengan usia 15-50 tahun karena merupakan kelompok wanita usia subur dimana organ reproduksinya berfungsi dengan baik.
2. Penderita T. vaginalis Adalah wanita risiko tinggi dengan hasil pemeriksaan sediaan basah duh
tubuh vagina dan dijumpai parasit Trichomonas. 5. Wanita risiko tinggi
Adalah wanita yang memiliki perilaku yang menyebabkan dirinya mempunyai risiko besar untuk terinfeksi penyakit IMS. Berdasarkan WHO,
seorang wanita dianggap memiliki perilaku risiko tinggi apabila terdapat jawaban ya untuk 1 atau lebih pertanyaan-pertanyaan dibawah ini, yaitu :
a. Wanita yang mempunyai pasangan seksual lebih dari satu orang.
10
Universitas Sumatera Utara
b. Wanita yang mempunyai suamipasangan seksual yang mempunyai
pasangan seksual lebih dari satu orang. c.
Wanita yang mempunyai suamipasangan seksual yang menderita HIV. d.
Wanita yang mempunyai suamipasangan seksual yang menderita penyakit infeksi menular seksual.
3.9. Kerangka Operasional
Gambar 3.1. Kerangka operasional
3.10. Pengolahan dan Analisis Data Data-data yang terkumpul selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi. Wanita
Anamnesis
Wanita Risiko tinggi
Anamnesis Pemeriksaan fisik dermatologi venereologi
Pemeriksaan sediaan basah duh tubuh vagina
Trichomonas vaginalis Trichomononiasis
Proporsi Kriteria inklusi
Universitas Sumatera Utara
3.11. Etika Penelitian Penelitian ini dilakukan setelah memperoleh ethical clearance dari komite etik
penelitian bidang kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN