2.4.2 Pseudocode Algoritma Semut
Pseudeocode Algoritma Semut ditunjukkan oleh tabel 2.1 dibawah ini:
Tabel 2.1 Pseudocode Algoritma Semut
Baris Pseudo code
1 initialization default data;
2 sourceVertex - input vertex;
3 destinationVertex - input vertex;
4 m - input ant used value;
5 NCMax - input cycle used value;
6 For i - 1 To NCMax Do
7 For j - m Do
8 While currentVertex destinationVertex do
9 q - random from 0..1;
10 If q = q0 then
11 Calculate probability;
12 Find vertex that has maximum probability has
not used; 13
currentVertex - new vertex; 14
Update daftar_kota; 15
Else 16
Calculate probability; 17
Calculate probability cumulative for currentVertex;
18 prob - random from 0..1;
19 Find the closest value based on cumulative
value and probability; 20
currentVertex - new vertex; 21
Update daftar_kota; 22
End If 23
End While 24
Update Local Pheromone; 25
End For 26
Calculate total distance each ant; 27
Find the best result for current cycle; 28
Update Global Pheromone; 39
End For 30
Show the best result;
2.5 Sistem Informasi Geografis
Menurut Purwadhi 1994, “Sistem Informasi Geografis merupakan suatu sistem yang mengorganisasi perangkat keras hardware, perangkat lunak software, dan data,
serta dapat mendayagunakan sistem penyimpanan, pengolahan maupun analisis data secara simultan, sehingga dapat diperoleh informasi yang berkaitan dengan aspek
keruangan”.
Menurut Gou Bo, Sistem Informasi Geografis adalah teknologi informasi yang dapat menganalisis, menyimpan dan menyimpan baik data spasial maupun data non
spasial. Sedangkan menurut Nicholas Chrisman, Sistem Informasi Geografis adalah sistem yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data, manusia, organisasi
dan lembaga yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisisis, dan menyebarluaskan informasi mengenai daerah-daerah di permukaaan bumi. Prahasta,
2009.
Berdasarkan keterangan diatas dapat disimpulkankan bahwa Sistem Informasi Geografis SIG merupakan sistem infomasi berbasis komputer yang menggabungkan
antara unsur peta geografis dan informasi tentang peta tersebut data atribut yang dirancang untuk mendapatkan, mengolah, memanipulasi, analisa, memperagakan dan
menampilkan data spatial untuk menyelesaikan perencanaan, mengolah dan meneliti permasalahan.
Salah satu alasan mengapa konsep-konsep Sistem Informasi Geografis SIG beserta sistem aplikasinya menjadi menarik untuk digunakan di berbagai disiplin ilmu
karena SIG dapat menurunkan informasi secara otomatis tanpa keharusan untuk selalu melakukan interpretasi secara manual sehingga SIG dengan mudah dapat
menghasilkan data spasial tematik yang merupakan hasil turunan dari data spasial yang lain primer dengan hanya memanipulasi atribut-atributnya dengan melibatkan
beberapa operator logika dan matematis. Prahasta, 2009.
Sistem Informasi Geografis menggunakan sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk data yang tereferensi secara geografis berikut sekumpulan
operasi-operasi yang mengelola data tersebut. Sistem Informasi Geografis dibutuhkan karena untuk data spasial penanganannya sangat sulit terutama karena peta dan data
statistik cepat kadaluarsa hingga tidak ada pelayanan penyediaan data dan informasi yang dFiberikan menjadi tidak akurat. Oleh karena itu Sistem Informasi Geografis
merupakan suatu sistem yang menarik, sistem yang cenderung dibuat interaktif ini dapat mengintegrasikan data spasial peta vektor dan citra digital, atribut tabel
sistem database, audio, video dan lain sebagainya. Hasil integrasi tersebut membuat
Sistem Informasi Geografis memiliki berbagai fungsionalitas, antara lain adalah sebagai berikut:
1. Kemampuan dasarnya sebagai mapping system dengan kemampuan
kartografisnya.
2. Melakukan query terhadap data spasial ataupun data atribut yang terkait.
3. Menampilkan dan mengolah data permukaan tiga dimensi sebagai alat bantu
pemodelan dengan aspek tiga dimensi.
2.5.1 Subsistem Sistem Informasi Geografis
Menurut Prahasta 2009, Sistem Informasi Geografis SIG dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem berikut:
1. Data Input
Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini bertanggung jawab dalam
mengkonversi atau mentransformasikan format data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh SIG.
2. Data Output
Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy seperti tabel,
grafik, peta dan lain-lain.
3. Data Management
Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, diperbarui, dan
dirubah.
4. Data Manipulation Analysis
Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data
untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
Gambar 2.10. Subsistem Sistem Informasi Geografis
Sumber: Konsep-konsep Dasar SIG, Prahasta, Informatika
2.5.2 Komponen Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis merupakan hasil dari beberapa komponen. Komponen Sistem Informasi Geografis terbagi menjadi empat, yaitu sebagai berikut:
1. Perangkat Keras Hardware
Sistem Informasi Geografis membutuhkan komputer untuk menyimpan data dan dalam melakukan pengolahan data. Semakin kompleks data yang ingin
diolah, maka semakin besar juga kebutuhan memori dan kecepatan pengolah datanya.
2. Perangkat Lunak Software
Perangkat lunak dibutuhkan untuk memasukkan, menyimpan dan mengeluarkan data bila diperlukan. Perangkat lunak Sistem Informasi
Geografis harus memiliki beberapa elemen seperti mampu melakukan input
dan transformasi data geografis, sistem manajemen basis data, mampu mendukung query geografis, analisis dan visualisasi, dan memiliki Grafical
User Interface GUI untuk memudahkan akses.
3. Data
Dalam SIG semua data dasar geografis harus diubah terlebih dahulu ke dalam bentuk digital untuk memudahkan dalam pengolahan data. Data dalam SIG
dibagi menjadi dua bentuk yakni geografical atau data spasial dan data atribut.
a. Data spasial adalah data hasil pengukuran, pencatatan dan pencitraan
terhadap suatu unsur keruangan yang berada di bawah, pada atau di atas permukaan bumi dengan posisi keberadaannya mengacu pada sistem
koordinat nasional.
b. Data atribut adalah gambaran data yang terdiri dari informasi yang relevan
terhadap suatu lokasi seperti kedalaman, ketinggian, lokasi penjualan, dan lain-lain dan bisa dihubungkan dengan lokasi tertentu dengan maksud
untuk memberikan identifikasi seperti alamat, kode pos, dan lain-lain.
4. Manusia Brainware
Manusia dibutuhkan untuk mengendalikan seluruh Sistem Informasi Geografis. Adanya koordinasi dalam Sistem Informasi Geografis sangat
diperlukan agar informasi yang diperoleh menjadi benar, tepat dan akurat.
2.5.3 Model Data dalam Sistem Informasi Geografis
Menurut Tim Penulis 2009, hal: 23, data yang dipergunakan dalam Sistem Informasi Geografis umumnya dapat dibagi menjadi tiga bagian besar yaitu:
1. Data Grafis
Data grafis dibagi menjadi data raster dan data digital: a.
Data raster adalah semua data digital yang didapatkan dari hasil scanning dan data lain yang belum dalam format vektor.
b. Data Digital adalah data digital yang didapat dari hasil digitasi dan telah
dilengkapi dengan data teks maupun data atribut lainnya.
2. Data Tabular
Data Tabular adalah data selain data grafis yang berupa data pendukung berupa teks, angka, dan data pendukung yang lain.
3. Data Vektor
Data vektor adalah data digital atau data yang telah diubah ke bentuk digital dan telah dilengkapi dengan data objek atau informasi objek.
Dalam tugas akhir ini yang digunakan adalah data vektor. Karena peta dalam bentuk vektor tidak terpengaruh oleh resolusi, karena itu apabila peta dibesarkan atau
dkecilkan akan tidak mengalami pixelate. Di sisi lain, peta dalam bentuk vektor juga menghasilkan file dalam ukuran yang lebih kecil dari raster, sehingga dapat lebih
menghemat memori.
2.6 MapWindow