Latar Belakang Aplikasi Pencari Rute Optimum Menggunakan Algoritma Semut Di Kampus Universitas Sumatera Utara Dengan Dukungan Sistem Informasi Geografis

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kampus Universitas Sumatera Utara berlokasi di tengah kota Medan tepatnya di Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru. Dengan luas 122 ha dan mahasiswa yang berjumlah 33.000 orang, pencarian rute terpendek akan sangat diperlukan bagi pengguna jalan yang tidak tahu jalan mana yang akan dilalui agar sampai ke tempat tujuannya di areal kampus Universitas Sumatera Utara, apalagi bagi pengguna jalan yang baru pertama kali mengunjungi kampus Universitas Sumatera Utara. Supaya dapat melakukan pencarian rute terpendek, peta kampus Universitas Sumatera Utara direpresentasikan menjadi sebuah graf dimana gedung atau persimpangan jalan sebagai verteks dan jalan dengan panjang tertentu sebagai sisi pada graf. Secara umum, pencarian rute terpendek dapat dibagi menjadi dua metode yaitu metode konvensional dan metode heuristik. Metode konvensional cenderung lebih mudah dipahami daripada metode heuristik, tetapi jika dibandingkan, hasil yang diperoleh dari metode heuristik lebih variatif dan waktu perhitungan yang diperlukan lebih singkat. Salah satu metode heuristik yang sering digunakan adalah Algoritma Semut Ant Algorithm. Algoritma Semut diambil dari perilaku koloni semut dalam pencarian rute terpendek antara sarang dan sumber makanan yang dikenal sebagai sistem semut. Secara alamiah koloni semut mampu menemukan rute terpendek antara sarang dan sumber makanan berdasarkan feromon pada lintasan yang telah dilalui. Semakin banyak semut yang melalui suatu lintasan, maka akan semakin jelas feromonnya. Hal ini menyebabkan lintasan yang dilalui semut dalam jumlah sedikit, semakin lama akan semakin berkurang feromonnya sehingga mengurangi ketertarikan semut untuk melewatinya atau bahkan tidak ada sama sekali, sebaliknya lintasan yang dilalui semut dalam jumlah banyak, feromonnya semakin lama akan semakin bertambah sehingga semut-semut akan tertarik melalui lintasan tersebut. Mengingat prinsip algoritma yang didasarkan pada perilaku koloni semut dalam menemukan rute paling pendek tersebut, Algoritma Semut sangat tepat digunakan untuk diterapkan dalam penyelesaian masalah penentuan rute terpendek. Berdasarkan keterangan diatas, diperlukan suatu sistem yang dapat membantu dalam menentukan rute terpendek yang dapat merepresentasikan data yang ada. Data tersebut dapat disimpan, diolah, dan disajikan dalam bentuk yang lebih sederhana serta terkomputerisasi sehingga memudahkan pengguna jalan dalam penentuan rute terpendek di kampus Universitas Sumatera Utara.

1.2 Rumusan Masalah