Permasalahan Rute Terpendek Shortest Path Problem

Persoalan yang berkaitan dengan optimisasi sangat kompleks dalam kehidupan sehari-hari. Nilai optimal yang didapat dalam optimisasi dapat berupa besaran panjang, waktu, jarak dan lain-lain. Berikut ini adalah beberapa persoalan yang memerlukan optimisasi: menentukan rute terpendek dari suatu tempat ke tempat yang lain, menentukan jumlah pekerja seminimal mungkin untuk melakukan suatu proses produksi agar pengeluaran biaya pekerja dapat diminimalkan dan hasil produksi tetap maksimal, mengatur rute kendaraan umum agar semua lokasi dapat dijangkau, mengatur routing jaringan kabel telepon agar biaya pemasangan kabel tidak terlalu besar.

2.3 Permasalahan Rute Terpendek Shortest Path Problem

Permasalahan rute terpendek Shortest Path Problem merupakan suatu jaringan pengarahan perjalanan dimana seseorang pengarah jalan ingin menentukan rute terpendek antara dua kota berdasarkan rute alternatif yang tersedia, dimana kota tujuan hanya satu. Masalah ini sendiri menggunakan representasi graf untuk memodelkan persoalan yang diwakili sehingga lebih memudahkan penyelesaiannya. Masalahnya adalah bagaimana cara mengunjungi verteks pada graf dari verteks awal ke verteks akhir dengan bobot minimum, dimana dalam hal ini bobot yang digunakan adalah jarak dan kota-kota yang dikunjungi diasumsikan sebagai graf yang saling terhubung connected graf antar suatu kota dengan kota yang lainnya. Graf G disebut terhubung jika untuk setiap verteks dari graf terdapat sisi yang menghubungkan kedua verteks tersebut, atau dengan kata lain graf terhubung jika setiap dua verteks yaitu v i dan v j dalam suatu graf terdapat sedikitnya sebuah sisi. Sisi pada graf berarah disebut arc. Berdasarkan data diatas, dapat dihitung rute terpendek dengan mencari jarak antara rute-rute tersebut. Apabila jarak antar rute belum diketahui, jarak dapat dihitung berdasarkan koordinat tempat tersebut, kemudian menghitung rute terpendek yang dapat dilalui. A D F C B A D E C B Gambar 2.8 Graf yang Berarah dan Tidak Berbobot. Pada gambar 2.8 diatas, misalkan kita dari verteks A ingin menuju verteks F. Untuk menuju verteks F, dapat dipilih beberapa rute yang tersedia yaitu: A → B → E → F A → B → F A → B → D → E → F A → C → D → F A → C → E → F A → D → F A → D → E → F Rute terpendek dari ketujuh rute yang tersedia belum dapat ditentukan karena jarak atau bobot dari setiap sisi tidak diketahui. Rute terpendek dari verteks A menuju verteks F dapat dihitung dengan mencari jarak diantara sisi-sisi tersebut. Apabila jarak antar sisi belum diketahui, jarak dapat dihitung berdasarkan koordinat verteks-verteks tersebut, kemudian menghitung jalur terpendek yang dapat dilalui.

2.4 Algoritma Semut