Bentuk-bentuk Urea Pengaruh Lama Penyimpanan Urea Di Bulk Storage Terhadap Kadar Ammoniak Bebas Pada PT. Pupuk Iskandar Muda

2. Mudah larut dalam air dan alcohol 3. Sedikit larut dalam eter 4. Berat molekulnya 60,06 5. Titik lebur 132,7 C 6. Kandungan nitrogen material murni mengandung 46,6 7. Pada temperatur kamar tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau. 8. Bentuk kristal tetragonal. 9. Indeks bias 1,484. Corominas,L.F, 1986

2.3 Bentuk-bentuk Urea

Ada beberapa bentuk pada urea. Bentuk ysng pertama dikenal dengan nama urea prill urea curah. Kekurangan urea bentuk prill ini adalah mudah menguap dan mudah larut sehingga unusur hara yang terkandung cepat menghilang. Untuk mengurangi kekurangan urea bentuk curah ini, urea kemudian dibuat dalam bentuk bola-bola, kotak-kotak dan tablet. Sehingga lebih sukar larut. Cara lainnya adalah dengan melapisi urea dengan bahan yang tidak tembus air atau bahan kimia. Pelindung ini diberi lubang lubang kecil sehingga urea dapat larut sedikit. Adapun jenis dari bentuk urea, antara lain; 1. Urea Prill urea curah Urea ini merupakan urea yang berbentuk butiran halus berwarna putih. 2. Urea gelintiran urea butiran Universitas Sumatera Utara Bentuk nya hamper sama dengan urea curah, hanya ukuran butirannya lebih besar. Dari hasil penelitian, bentuk ini mampu meningkatkan produksi tanaman padi 3,4-20,4 lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan urea curah. 3. Urea bola Bentuk ini memilki daya respon cukup tinggi terhadap pertumbuhan tanaman, unsure N-nya dapat dilepas secara lambat dan diikat kuat oleh partikal tanah dan kemudian akan diserap oleh akar tanaman. 4. Urea kaplet Urea kaplet dihasilkan dari proses pemadatan urea curah dan penyempurnaan urea butir. Bentuknya pipih seperti cakram, bersifat rapuh, mudah pecah dan cepat lengket. 5. Urea tablet Urea tablet juga berbahan dasar urea curah. Dengan proses pengempasan bertekanan tinggi, urea curah berubah bentuk menjadi tablet. Marsono,S.P,2004 Urea baik dalam bentuk prill maupun bentuk granular, akan kehilangan unsur Nitrogen itu berkisar 40 melalui penguapan ammonia dan beberapa persen melalui penguapan dalam bentuk N 2 O dan N 2 , pencucian leaching, terikat oleh jasad renik atau mineral tanah immobilization dan fixation ketika penebaran pada tanaman. Usaha membendung kerugian akibat kehilangan dalam pemupukan padi sawah ditempuh berbagai cara antara lain perbaikan cara-cara pemupukan dan penciptaan pupuk yang lambat melepaskan Nitrogen. Cara pemupukan yang dianjurkan untuk Universitas Sumatera Utara menekan kehilangan unsur Nitrogen ialah penebaran merata di sawah, jumlahnya dibagi dan ditebarkan sesuai masa pertumbuhan padi serta diusahakan pupuk terbenam di lapisan tanah yang oxygen reduction zone. Pada perusahaan yang bergerak pada bidang industry pupuk dimana adalah hal yang harus diperhatikan, ukuran butiran urea. Standar Nasional untuk butiran urea prill dengan ukuran 1,00 – 3,35 mm minimal 90. Sedangkan pada butiran urea granural dengan ukuran 2,00 – 4,75 mm minimal 90. Dengan tidak terpenuhinya standar diatas, tidak hanya merugikan perusahaan dengan menurunnya harga jual, juga merugikan petani. Utama nya urea prill dimana bentuk urea akan lebih mengaju pada bentuk bubuk yang bila disebarkan petani akan lebih banyak nitrogen yang tidak diserap tanah dengan baik . Sehingga kebutuhan Nitrogen tumbuhan tidak cukup terpenuhi. Karena nya petani lebih memilih urea granular dalam pemupukannya. Sedangkan pupuk Nitrogen yang termasuk lambat melepaskan kandungan Nitrogennya dan mempunyai masa depan yang baik ialah pupuk Urea yang dilapisi Sulfur dan disebut Sulphur Coated Urea SCU. Urea yang dijadikan bahan utama ialah Urea granular urea gelintiran, urea yang berukuran lebih besar dari Urea butiran Urea Prill. Berat Urea butiran kira-kira 0.0035 grambutir dan Urea granular ± 0.01ggranular. Ukuran besar butir Urea granular mudah diatur dalam proses produksi, sehingga besar butir dapat disesuaikan dengan keperluan. Flexibilitas ini merupakan salah satu daya tarik dari pembuatan Urea granular. Urea granular selain berukuran lebih besar, juga lebih keras dan tak mudah menjadi tepung dibanding dengan Urea butir. Sifat-sifat ini sangat menguntungkan Universitas Sumatera Utara dalam pengelolaan dan pengangkutan pupuk-pupuk curah. Karena sifat-sifat ini pula maka di Amerika Serikat, Urea granular luas dipakai dalam industri pupuk campuran bulk blending. Untuk kawasan tropis yang lembab, tentunya keuntungan tersebut masih perlu dibuktikan. Pengaruh Urea granular terhadap tanaman sama dengan Urea butiran, begitu juga cara penebarannya. Hanya diharapkan manfaatnya akan timbul dari segi penyimpanan dan pemakaian di lapangan. Dengan Urea yang tak membatu, maka penyebaran pupuk di sawah akan lebih merata dari pada pupuk yang membatu atau yang terlalu halus butirannya. Meskipun demikian, kesimpulan yang diambil dari satu musim percobaan ialah petani cenderung menyenangi Urea granular karena butirannya yang utuh dan tidak membatu seperti Urea butiran yang sering mereka terima. Untuk masa depan study semacam itu masih perlu diadakan dengan persiapan dan perencanaan yang lebih baik. Percobaan yang berhubungan dengan pemakaian pupuk Urea granular di lapangan banyak dilakukan, terutama membandingkan efisiensi pupuk. Urea yang banyak digunakan ialah Urea Supergranule yaitu Urea granule yang ukuran butirnya lebih besar yang beratnya ± 1 gram perbutir, dan Urea granular yang dilapisi Sulfur SCU. Dari percobaan-percobaan yang dilakukan oleh INSFER International Fertilizer Soil Fertility 8-Fertilizer dari tahun 1975-1978 di beberapa negara termasuk Indonesia, didapat suatu kesimpulan bahwa hasil rata-rata yang diperoleh dengan pemakaian pupuk Urea granular yang lebih besar ukuran butirnya dalam hal ini yang dimaksud Urea Super granule dengan membenamkannya di antara jajaran Universitas Sumatera Utara tanaman padi, begitu juga penggunaan SCU yang ditebarkan, keduanya menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan penggunaan pupuk Urea butiran yang disebar seperti biasa dilakukan. Pemakaian Urea Supergranule di tanah sawah yang banyak mengandung pasir light texture menunjukkan hasil yang kurang memuaskan dibanding dengan penggunaan pupuk urea butiran yang disebar merata dan terpisah split application. http:pusri.wordpress.com20071108urea-granular-langkah-pertama-menuju efisiensi-pemupukan

2.4 Pengaruh Ammonia Terhadap Tanaman