Analisa Tititrimetri Analisa Titrimetri Metode-metode analisis kadar ammoniak

Tabel 2.1 Syarat mutu standar pupuk urea No Parameter Kadar

1. Total Nitrogen

46,0 min

2. Kelembaban

0,5 maks

3. Free Ammonia

150 ppm maks 4. Moisture 0,50 maks

5. Total Fe

1,0 ppm maks

6. Kadar abu

15 ppm maks Sumber : SNI-02-2801, 1992 Pupuk urea merupakan sumber nitrogen bagi tumbuhan, berguna untuk membuat daun tanaman lebih hijau, mempercepat pertumbuhan dan menambah jumlah anakan tumbuhan , menambah ukuran daun, besar gabah dan memperbaiki mutu gabah , merangsang pembentukan protein biji, dan menyediakan makanan bagi jasad renik tanah yang bekerja mengurai bahan organik dalam tanah. Ammonia merupakan senyawa yang sangat bermanfaat dan diproduksi secara komersil dalam jumlah yang sangat besar. Salah satu kunci keberhasilan pembuatan amonia oleh Haber-Bosch dalah dengan menggunakan bahan baku hidrogen. Dewasa ini hidrogen diperoleh dengan cara mereaksikan gas alam dengan uap air . Ammonia banyak digunakan dalam industri pupuk, bahan peledak, plastik, detergen dan lain- lain. Trainess PT. PIM BAG LAB, 1994

2.6 Analisa Tititrimetri Analisa Titrimetri

Analisa cara titrimetri berdasarkan reaksi kimia seperti: αA + tT hasil Universitas Sumatera Utara dengan keterangan α molekul analit, A bereaksi dengan t molekul T. Pereaksi T disebut titran, ditambahkan sedikit demi sedikit biasanya dari sebuah buret, dalam bentuk larutan dengan konsentrasi yang diketahui. Larutan tersebut disebut larutan standar dan konsentrasinya ditentukan dengan suatu proses, disebut standarisasi. Penambahan titran dilanjutkan hingga sejumlah T yang telah ditambahkan ekivalen dengan A sehingga dikatakan bahwa titik ekivalen titran tercapai. Agar mengetahui bahwa penambahan titran berhenti, kimiawan dapat menggunakan zat kimia yang disebut indikator, yang ditandai terhadap adanya titran berlebih dengan perubahan warna. Titik titrasi pada saat indikator berubah warna disebut titik akhit titrasi. Pudjaatmaka,H, 1986 Titrasi asam basa merupakan cara yang cepat dan mudah untuk menentukan jumlah senyawa senyawa yang bersifat asam dan basa organik dan anorganik dapat dititrasi dalam larutan berair, tetapi sebagian senyawa itu, terutama senyawa organik dapat larut dalam pelarut organik, karena itu senyawa organik dapat ditentukan dengan cara titrasi asam-basa dalam pelarut nirair . Untuk menentukan basa digunakan larutan baku asam kuat, misalnya HCl, sedangkan untuk menentukan asam digunakan larutan baku basa kuat, misalnya NaOH. Titik akhir titrasi biasanya ditetapkan dengan bantuan peralatan misalnya potensimeter, spektrofotometer, konduktometer, atau menggunakan metode titrasi digital. Rivai,H,2006

2.7 Metode-metode analisis kadar ammoniak

Metode penetapan kadar ammoniak NH 4 + adalah dengan : Universitas Sumatera Utara 1.Metode Nessler Kadar ammonium dapat diukur dengan menggunakan metode Nessler kualitatif dan kuantitatif. Dimana metode nessler kualitatif yaitu dengan cara menggunakan reagen Nessler dan larutan garam Rochelle. Dimana warna sampel dibandingkan dengan warna larutan standart NH 4 + atau larutan stock ammonium. Warna sampel yang paling mendekati warna larutan stock ammonium itulah yang paling tinggi kadar ammoniumnya. Metode Nessler secara kuantitatif yaitu dapat digunakan dengan spektrofotometri. Metode ini menggunakan reagen Nessler dan larutan garam seignette. Kadar ammonium pada kultur diukur setiap hari dengan mengambil 25 ml air sampel kultur, diberi 1-2 tetes pereaksi garam seignette dan 0,5 ml pereaksi Nessler, dikocok, dibiarkan selama 10 menit, kemudian ditera intensitasnya pada panjang gelombang 420 nm dengan menggunakan spectrometer merk spektronik 20 dari Milton Ray Company. Absorbs yang didapat dihubungkan dengan persamaan pada kurva standar ammonium untuk mengetahui konsentrasi ammonium pada sampel air kultur. Prinsip penentuan NH 4 + adalah NH 4 + dengan reagen Nessler akan menjadi warna kuning kecoklatan, dan warna ini dapat diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 425 nm. Dapat dihitung dengan deret standart yang telah diketahui kadarnya dan dihitung secara regresi linier. 2.Metode Rochelle Dimana garam Rochelle dibuat dengan cara melarutkan 50 ml KNaTartrat dalam 100 ml aquades. 3.Metode Kromatografi. Universitas Sumatera Utara Dalam metode ini menggunakan metode ion kromatografi dengan kondisi pengukuran untuk ammonium menggunakan kolom Dionex Ion Pac CS, sebagai eluen larutan methyl sulfonic acid 18 mM, detektor Conductivity DX 5000 pada temperatur 40 C. Untuk mengetahui unjuk kerja metode ini dilakukan penentuan presisi metode dengan cara mengukur contoh air limbah sebanyak 6 kali pengulangan. Penanggulangan Kelebihan dan Kekurangan Kadar NH 4 + Kelebihan kadar ammonium dapat ditanggulangi dengan beberapa cara : 1. Memanfaatkan enceng gondok. Enceng gondok dalam perairan dapat mengurangi kadar ammonium dalam air yaitu dengan cara berdasarkan umur dan lama kontak. Jika berdasarka umur yaitu dengan menggunakan enceng gondok yang tua dan muda dalam air. Tapi jika dengan lama kontak yaitu dengan lama waktu perlakuan yaitu dengan waktu 2 hari, 4 hari, 6 hari. Jadi dapat dilihat bagaimana penyerapan NH 4 + selama 2 hari, 4 hari, 6 hari dan pengaruh penyerapan NH 4 + terhadap enceng gondok yang tua dan muda. 2. Menggunakan sistem pengolahan dengan cara adsorpsi. Sistem operasi yang dipergunakan adalah batch dan kontinyu. Sedangkan adsorbat kontaminan yang dipergunakan adalah limbah artifisial, yaitu larutan ammonium klorida. Pada sistem batch, terdapat empat variabel bebas yang divariasikan, yaitu : pertama, konsentrasi sorbat, terdiri dari 5 ppm, 10 ppm, 20 ppm, 40 ppm, 80 ppm, dan 100 ppm. Faktor yang kedua adalah waktu kontak, terdiri dari 2 jam, 4 jam, 6 jam, 24 jam, dan 48 jam. Sedangkan faktor yang ketiga yaitu perlakuan awal adsorben: dengan pemanasan dan penambahan asam. Faktor terakhir yaitu jenis adsorben yang digunakan: bentonit dan kaolin. Universitas Sumatera Utara Sedangkan kekurangan kadar ammonium dapat ditanggulangi dengan cara : Memperbanyak kandungan ammonia dalam air karena ammonia dalam air membentuk ammonium. http:moexavier.multiply.comjournalitem21 Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODE PERCOBAAN

3.1 Alat-alat