Dalam penelitian ini terdapat 2 macam variabel yaitu: a Variabel bebas, metode
pembelajaran dengan menggunakan Make a Match MM dan Numbered Head
Together NHT, dan kemampuan memori. b Variabel terikat, prestasi belajar siswa
pada materi Sistem Koloid.
Teknik pengumpulan
data data
menggunakan tes objektif untuk prestasi kognitif dan kemampuan memori dan
metode angket untuk prestasi belajar afektif siswa. Sebelum tes digunakan
dalam penelitian, soal diuji cobakan terlebih dahulu untuk mengetahui validitas
dan reliabilitasnya. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini digunakan
validitas
isi content
validity untuk
mengetahui validitas isi aspek kognitif dan afektif digunakan formula Gregory 2007.
Uji reliabilitas aspek kognitif digunakan rumus KR-20 dan uji reliabilitas aspek
afektif digunakan rumus alfa. Pada instrumen aspek kognitif juga dihitung taraf
kesukaran soal dan daya bedanya [3].
Setelah itu dilakukan Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama
dilanjutkan uji komparasi ganda dengan uji Scheffe. Dalam pengujian analisis ini
digunakan software SPSS 18 dengan statistik uji H
diterima ketika signifikasi yang diperoleh α. Tingkat signifikasi α
yang digunakan adalah 0,05. Sebelum dilakukan Analisis Variansi Dua Jalan
dilakukan dulu
uji normalitas
dan homogenitasnya. Uji normalitas dihitung
dengan menggunakan software SPSS 18 dengan statistik uji Kolmogorov-Smirnov.
Uji homogenitas
dihitung dengan
menggunakan software SPSS 18 dengan statistik uji Levene dengan taraf signifikasi
0,05. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil yang diperoleh pada uji validitas isi content validity untuk aspek kognitif
sebesar 0,83 dan aspek afektif 0,83. Apabila nilai CV content validity lebih dari
0,70 maka instrumen yang digunakan adalah
relevan. Dari
uji reliabilitas
diperoleh reliabilitas aspek kognitif 0,87; aspek afektif 0,85 dan kemampuan memori
0,82; karena nilai relibilitas 0,70 maka instrumen yang digunakan adalah relevan.
Dalam uji taraf kesukan soal dipeoleh 18 soal mudah, 9 soal sedang dan 3 soal
sukar. Dari hasil uji daya pembeda soal diperoleh 7 soal baik, 20 soal cukup dan 3
soal jelek. Soal yang memiliki daya beda soal jelek tidak digunakan dalam penelitian
serta 2 soal yang memiliki indikator ganda tidak digunakan dalam penelitian.
a. Data Skor Kemampuan Memori
Dari hasil tes kemampuan memori untuk kelas eksperimen 1, 6 siswa
kemampuan memori
rendah, 21
kemampuan memori sedang dan 12 siswa kemampuan memori tinggi.
Kelas eksperimen
2, 5
siswa kemampuan memori rendah, 23 siswa
kemampuan memori sedang dan 11 siswa kemampuan memori tinggi.
Hasil tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Histogram Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Memori
Kelas Eksperimen 1 dan Kelas Eksperimen 2
b. Data Prestasi Kognitif Siswa
Prestasi kognitif
untuk kelas
eksperimen 1 metode NHT nilai tertinggi 88 dan nilai terendah 64.
Pada kelas eksperimen 2 metode MM. Hasil distribusi frekuensi prestasi
kognitif dapat dilihat pada Gambar 2.
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
14 17
20 23
26 29
Fr e
ku e
n si
Nilai Tengah
Kelas Eksperimen I NHT Kelas Eksperimen II MM
99
Copyright © 2012
Gambar 2. Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Prestasi Kognitif Kelas
Eksperimen 1 dan Kelas Eksperimen 2
c. Data Prestasi Afektif Siswa
Untuk prestasi
afektif kelas
eksperimen 1 metode NHT nilai tertinggi prestasi afektif adalah 109
dan nilai terendah adalah 71. Pada kelas eksperimen II metode MM nilai
tertinggi prestasi afektif adalah 107 dan nilai terendah adalah 81. Distribusi
prestasi afektif disajikan pada Gambar 3.
Gambar 3. Histogram Distribusi Frekuensi Nilai Prestasi Afektif Kelas
Eksperimen 1 dan Kelas Eksperimen 2 Dari ketiga kelas XI IPA di SMA Negeri
1 Kartasura yang belum mendapatkan pelajaran materi Sistem Koloid diuji
normalitas dan homogenitasnya pada nilai semester gasal, selanjutnya dilakukan
pengambilan sampel dengan teknik Cluster Random
Sampling. Terambil
kelas eksperimen 1 XI IPA 4 dan kelas
eksperimen 2 XI IPA 5, kemudian di uji keseimbangan diperoleh besarnya t
hitung
sebesar 0,31. Besarnya t
hitung
ini berada di luar daerah kritik dimana daerah kritiknya
adalah t -1,960 atau t 1,960 sehingga H
diterima.
.
Dengan mengasumsikan nilai semester gasal mata pelajaran kimia kelas
XI IPA 4 dan XI IPA 5 SMA Negeri 1 Kartasura tahun ajaran 20112012 sebagai
kemampuan awal, maka kedua kelas mempunyai kemampuan awal yang sama.
Pada pengujian prasyarat analisis yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.
Dari hasil perhitungan uji normalitas dan homogenitas diperoleh nilai signifikasi
0,05; sehingga dapat disimpulkan dari uji normalitas sampel berasal dari populasi
yang berdistribusi normal dan dari uji homogenitas sampel berasal dari populasi
yang homogen.
Hasil untuk Analisis Dua Jalan Sel Tak Sama pada aspek kognitif adalah sebagai
berikut: 1. Nilai F
A obs
dari metode sebesar 6430,05 F
tabel
4,00, maka H
0A
ditolak dan H
1A
diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan pengaruh
antara metode MM dan NHT terhadap prestasi belajar kognitif siswa.
2. Nilai F
B obs
dari memori sebesar 5,62 F
tabel
3,15, maka H
0B
ditolak dan H
1B
diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan pengaruh
antara kemampuan memori terhadap prestasi belajar kognitif siswa.
3. Nilai F
AB obs
dari interaksi antara metode dan memori sebesar 4,01 F
tabel
3,15, maka H
0AB
ditolak dan H
1AB
diterima sehingga
dapat dikatakan
bahwa terdapat
interaksi antara
metode pembelajaran MM dan NHT dengan
kemampuan memori siswa terhadap prestasi belajar kognitif siswa.
2 4
6 8
10 12
14 16
58 63
68 73
78 83
Fr e
k u
e n
si
Nilai Tengah
Kelas Eksperimen I NHT Kelas Eksperimen II MM
2 4
6 8
10 12
14
Fr e
ku e
n si
Nilai Tengah
Kelas Eksperimen I NHT Kelas Eksperimen II MM
100
Copyright © 2012
Hasil Analisis Dua Jalan Sel Tak Sama pada aspek afektif adalah sebagai berikut:
1. Nilai F
A obs
dari metode sebesar 0,01 F
tabel
4,00, maka H
0A
diterima dan H
1A
ditolak, sehingga
dapat dikatakan
bahwa tidak ada perbedaan pengaruh antara metode pembelajaran MM dan
NHT terhadap prestasi belajar afektif siswa.
2. Nilai F
B obs
dari memori sebesar 6,90 F
tabel
3,15, maka H
0B
ditolak dan H
1B
diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan pengaruh
antara kemampuan memori terhadap prestasi belajar afektif siswa.
3. Nilai F
AB obs
dari interaksi antara metode dan memori sebesar 2,60 F
tabel
3,15, maka H
0AB
diterima dan H
1AB
ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa tidak
ada interaksi
antara metode
pembelajaran MM dan NHT dengan kemampuan memori siswa terhadap
prestasi belajar afektif siswa. Dari hasil uji lanjut pasca Analisis
Variansi Dua Jalan pada aspek kognitif diperoleh hasil:
1. Siswa yang
memiliki kemampuan
memori rendah akan memberikan hasil prestasi kognitif yang sama dengan
siswa yang
memiliki kemampuan
memori sedang. 2. Siswa
yang memiliki
kemampuan memori rendah akan memberikan hasil
prestasi kognitif yang berbeda dengan siswa
yang memiliki
kemampuan memori tinggi.
3. Siswa yang
memiliki kemampuan
memori sedang akan memberikan hasil prestasi kognitif yang sama dengan
siswa yang
memiliki kemampuan
memori tinggi. Dari hasil uji lanjut pasca Analisis
Variansi Dua Jalan pada aspek afektif diperoleh hasil:
1. Siswa yang
memiliki kemampuan
memori rendah akan menunjukkan hasil prestasi afektif yang berbeda dengan
siswa yang
memiliki kemampuan
memori sedang. 2. Siswa
yang memiliki
kemampuan memori rendah akan menunjukan hasil
prestasi afektif yang sama dengan siswa
yang memiliki
kemampuan memori tinggi.
3.
Siswa yang
memiliki kemampuan
memori akan menunjukan hasil prestasi afektif yang sama dengan siswa yang
memiliki kemampuan memori tinggi
.
a. Pengujian Hipotesis Pertama