Melakukan Kerjasama dengan Masyarakat

151 dilaksanakan di industri atau perusahaan yang berbentuk kegiatan mengajarkan pekerjaan produksi dan jasa. Selain kerjasama dalam perwujudan PSG, peran komite sekolah di SMK N 3 Yogyakarta dalam rangka menjalin kerjasama dengan masyarakat diwujudkan melalui pembinaan hubungan antara sekolah dengan masyarakat dan stakeholder melalui rapat-rapat dan undangan kegiatan di sekolah. Komite sekolah juga melakukan kerjasama dalam perekrutan lulusan. Lihat : Dokumentasi 20. Menurut Dhuta Sumayoga 2013: 93-94 peran sebagai penghubung dilaksanakan dengan efektif oleh komite sekolah SDN 1 Banjarmangu. Dari enam indikator peran hanya dua peran yang belum efektif yaitu memberikan laporan kepada masyarkat dan penjagaan kemungkinan kerjasama. Peran paling efektif adalah menampung menganilisis aspirasi, ide, tuntutan dan berbagai kebutuhan pendidikan masyarakat. Menurut kepala sekolah peran ini dilaksanakan ketika ada rapat wali murid. Hal tersebut menunjukan bahwa rapat merupakan salah satu faktor meningkatkan keefektifan suatu peran. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, jika dilihat terhadap kesesuaian peraturan yang ada dan hasil penelitian yang relevan, terkait peran komite sekolah sebagai badan penghubung dalam melakukan kerjasama dengan masyarakat telah sesuai. Hasil yang baik ditunjukan dengan adanya keterlibatan masyarakat atau orangtua murid dalam rapat sekolah. selain keterlibatan orangtua 152 murid, hasil baik ditunjukkan dengan banyaknya DUDI yang bekerjasama dalam kegiatan prakerin. dan kerjasama dalam perekrutan lulusan.

b. Menganalisis aspirasi, ide, tuntutan dan kebutuhan

pendidikan yang diajukan masyarakat Dalam sistem Manajemen Peningkataan Mutu Berbasis Sekolah, kegiatan menampung ide, tuntutan dan kebutuhan masyarakat merupakan cerminan karateristik MPMBS. Dalam hal ini bahwa Sekolah punya sikap responsif dan antisipatif terhadap kebutuhan. Namun untuk itu perlu ada keseimbangan keterbukaan sekolah dan akuntabilitas sekolah untuk memberikan pertanggungjawaban terhadap masukan yang diperoleh dan dijalankan oleh sekolah. peran komite dalam hal ini menjadi penghubung dalam memperoleh aspirasi masyarakat, dan mensosialisasikan hasilnya kepada masyarakat sebagai bentuk pertanggungjawabanDepdiknas :2001. Partisipasi Komite Sekolah sebagai badan Penghubung dalam rangka menampung aspirasi, ide, tuntutan dan kebutuhan pendidikan yang diajukan masyarakat mencapai 71,59 dengan kategori pencapaian berhasil. Kegiatan yang berkaitan dengan indikator tersebut diantaranya menyediakan fasilitas untuk menampung masukan dari masyarakat, menyediakan fasilitas penyalur bantuan, menampung dan mensosialisasikan hasil musyawarah, memberikan laporan pertanggungjawaban kepada masyarakat. Kegiatan yang telah terlaksana dengan baik yaitu 153 menampung aspirasi dan masukan dari masyarakat. seperti diungkapkan oleh bapak SR dalam wawancaranya, “Kebanyakan orang tua siswa yang tidak kenal dengan komite sekolah akan melakukan pengaduan memalui sekolah. Tetapi bila mengenal anggota komite sekolah maka akan mengadu melalui komite sekolah. Kebanyakan aduan bukan untuk mengadu masalah sekkolah tetapi masyarakat ingin memberikan suport meskipun hanya lewat kata-kata, sebab anaknya sekolah di SMK. Jadi kalau yang tidak kenal lewat sekolah kalau yang kenal melalui komite. “WSR240915 Selain melalui komite, ada juga kartu pengaduan dan saran yang berada di sekolah untuk menampung masukan dari orangtua murid yang ingin memberikan masukan langsung di sekolah. komite sekolah juga menerima laporan masukan masyarakat dari sekolah melalui angket kepuasan orang tua murid yang dibagikan oleh sekolah. pengaduan dan laporan dari masyarakat kemudian disampaikan dalam rapat komite sekolah. Untuk penyediaan fasilitas penyalur bantuan, selama ini komite sekolah belum menyediakan, mengingat minimnya bantuan sarana-prasarana dari masyarakat, baik masyarakat umum maupun DUDI. Untuk kegiatan sosialisasi, saat ini telah terlaksana baik seosialisasi melalui anggota komite tidak tetap atau sosialisasi melalui media kepada orangtua murid. Sosialisasi dilakukan melalui surat edaran dan pemberitahuan. Lihat: Lampiran 11. Sedangkan untuk kegiatan laporan dari komite sekolah, saat ini belum dilaksanakan dengan baik. Untuk laporan sendiri komite sekolah saat ini belum membuat laporan khsusus secara tertulis kepada sekolah. Komite sekolah hanya memberikan laporan secara lisan berdasarkan 154 pengamatan di sekolah selama satu semester. Hanya saja karena kesibukan dari masing-masing anggota komite terutama dari unsur dluar sekolah, pengamatan atau kunjungan dari komite sekolah tidak maksimal. Seperti dikutip dari petikan wawancara dengan bapak AS, “Harapannya memang semua anggota komite sekolah sebagai salah satu pilar pendukung pembangunan sekolah harapannya memang pro-aktif. Tetapi kita atau dari pemerintah dan masyarakat tidak dapat memaksa atau mematok. Kalau dari bapak ibu guru bisa memastikan tetapi kalau komite sekolah tidak mungkin. Pada dasarnya kembali kepada potensi dari komite sekolah. Ada anggota yang aktif, ada beberapa yang tidak namun diharapkan hal tersebut bisa melengkapi.”WAS050915 Sedangkan laporan pertanggungjawaban komite sekolah dibuat pada akhir masa jabatan komite sekolah berdasarkan laporan sekolah. Seperti dikutip dalam wawancara dengan bapak SR selaku Ketua Komite Sekolah di SMK N 3 Yogyakarta, “Laporan pertanggungajwaban dibuat pada masa pergantian jabatan. Dengan capaian yang sudah tertuang di laporan sekolah. Kemudian anggota komite sekolah yang dari diundang untuk mengemukakan apa yang telah ditemui dan dilakukan selama masa jabatan. Laporan disusun menjadi satu dimana telah merangkul tugas-tugas anggota. “WSR240915 Menurut upik supriyati 2013: 125-126 dalam pelaksanaan program sekolah di SMP n 1 Turi peran komite sekolah sebagai badan penghubung diantaranya a mensosisalisasikan program dan kebijakan sekolah pada masyarakat, b memfasilitasi berbgadi masukan saran usulan program dan kebijakan sekolah, c menampung pengaduan dan keluhan terhadap pelaksanaan