Kurangnya Waktu dari Anggota Komite Sekolah

107

c.Kurangnya Komitmen Masyarakat dalam Pembayaran Uang Sekolah

Komite sekolah berperan untuk menjembatani antara sekolah dan masyarakat khususnya orangtua murid. Dalam hal ini komite sekolah khususnya menjembatani dalam penarikan dana investasi sekolah. komite sekolah memastikan orangtua murid tidak keberatan dalam pembayaran uang investasi sekolah, juga mendorong dan menghimbau masyarakat untuk konsekuen dan berkomitmen dalam menjalankan tugasnya. Dalam kejadian di lapangan banyak ditemui orang tua murid yang tidak melunasi pembayaran uang investasi sekolah. Padahal dalam APBS uang investasi merupakan dana yang digunakan pada tahun itu juga untuk memenuhi sarana dan prasarana sekolah. akibatnya program pengadaannya seringkali terlambat. Seperti diungkapkan bapak SR dalam wawancaranya terkait dana investasi sekolah, “Dalam rapat-rapat antara dinas pendidikan, kepala sekolah, dan ketua komite pernah disampaikan maslah penarikan tunggakan, tetapi dari dinas tidak memperbolehkan karena bersefat memaksa. Padahal itu merupakan kewajiban orang tua untuk membayar dan sekolah untuk mejalankan. Sebenarnya komite itu memihak masyarakat agar hak anak dapat terpenuhi melalui kerjasama dan kewajiban orang tua murid. Namun seringkali orang tua murid yang menjadi kendala karena tidak sesuai kesepakatan. Dan dari infromasi dari sekolah mereka yang belum membayar adalah golongan yang mampu. Sebab kejadian belum lama ini ada siswa yang lulus dan kuliah tetapi belum melunasi pembayaran, sehingga ironis karena ada orang tua itu tidak mendukung sekolah yang telah mendidik anak- anaknya.”WSR240915 108 Menurut Dinas Pendidikan sekolah tidak boleh menahan ijasah siswa yang telah lulus, meskipun belum melunasi pembayaran uang investasi dan iuran bulanan hal ini berdasarkan Peraturan Pemerintah No.48 Tentang Pendanaan Pendidikan Pasal 49 ayat 1 di sebutkan, “Masyarakat diluar penyelenggara dan satuan pendidikan yang didiirikan masyarakat serta atau orang tua walinya dapat memberikan sumbangan pendidikan secara sukarela dan tidak mengikat kepada satuan pendidikan.” Padahal dalam lampiran Peraturan Gubernur No25 Tahun 2014 tentang penetapan RPABS, pada poin 5.c. dijelaskan, “sebelum APBS mendapat pengesahan dari kepala dinas, sekolah dapat menerima pungutan biaya pendidikan sesuai kesepakatan dengan orangtua peserta didik melalui rapat komite dengan syarat tidak melebihi pungutan tahun sebelumnya. Hal ini tentu menjadi dilema sebab pembayaran iuran bulanan dan uang investasi merupakan sudah disetujui antara sekolah, komite sekolah dan erwakilan orangtua murid.Hal tersebut tentunya menjadi pertentangan dengan tugas komite untuk mendorong dan menghimbau masyarakat dalam berkomitmen meningkatkan mutu sekolah.

B. Pembahasan 1.

Partisipasi Komite Sekolah Sebagai Badan Pertimbangan Peran Komite Sekolah sebagai badan pertimbangan meliputi pemberian pertimbangan dalam penyusunan RAPBS, pemberian pertimbangan