Mempersiapkan Periferal Perekam Gambar Handycam Penyalaan dan Persiapan Penggunaan Periferal Perekam Gambar Sudut Pengambilan Gambar Camera Angle

70 Gambar 3.3. Lampu Eksternal

d. Microphone Eksternal

Film yang baik sebaiknya memang memiliki perpaduan gambar dan suara yang seimbang. Kamera video biasanya menyertakan mikrofon built-in untuk merekam suara. Namun demikian, biasanya mikrofon tersebut juga merekam suara yang berada di sekitar objek bidikan, seperti suara bising, angin, dan nafas si juru kamera. Apabila Anda merekam di ruang terbuka, aktifkan fitur Wind cut yang bisa mengurangi suara bising tersebut. Saat fokus pada objek tertentu, aktifkan fitur Zoom mic yang berguna untuk memperjelas suara yang keluar dari objek bidikan. Jika kamera memiliki soket mikrofon input, maka belilah mikrofon yang dilengkapi dengan filter wind muffler atau penyaring angin. Dan untuk merekam wawancara, sebaiknya gunakan mikrofon kecil ekstrenal.

3. Mempersiapkan Periferal Perekam Gambar Handycam

Sebelum digunakan untuk merekam gambar, handycam digital terlebih dahulu dilakukan persiapan sebagai berikut: a. Memasang baterai pada tempat baterai yang berada di bagian belakang badan handycam digital, pastikan baterai terpasang dengan benar jangan sampai terbalik. Langkah-langkah memasang baterai: 1 Tarik viewfinder ke atas 2 Masukkan baterai dan tekan ke bawah sampai berbunyi klik. b. Memasang kaset video yang terletak pada bagian bawah dari badan handycam digital 71 Gambar 3.4. Cara memasang kaset video 1. Tekan tombol pembuka searah dengan tanda panah dan buka penutupnya. 2. Masukkan kaset dengan posisi jendela kaca kaset terlihat dari atas dan tekan bagian tengah belakang kaset. 3. Setelah penahan kaset secara otomatis turun ke bawah, kemudian tekan penutup kaset

4. Penyalaan dan Persiapan Penggunaan Periferal Perekam Gambar

Cara mengoperasikan handycam digital adalah sebagai berikut: a. Lepaskan penutup lensa. b. Pindahkan posisi tombol power dari off ke kamera dengan menekan dan tahan tombol kunci, kemudian dorong ke atas. c. Buka layar LCD, dengan menekan kunci layar LCD. Secara otomatis viewfinder akan mati. d. Tekan tombol startstop untuk memulai merekam. Tekan tombol startstop kembali untuk berhenti merekam.

5. Sudut Pengambilan Gambar Camera Angle

Angle adalah sudut penempatan kamera untuk mengambil gambar suatu objek, pemandangan atau adegan. Dengan sudut tertentu Anda bisa menghasilkan suatu shot yang menarik, dengan perspektif yang unik dan menciptakan kesan tertentu pada gambar yang disajikan.

a. Normal Angle Eye Level

Pada posisi normal angle, kamera ditempatkan kira-kira setinggi mata subyek. Tentu saja normal angle sangat tergantung pada tinggi subek yang dishooting. 72 Gambar 3.5. Normal Angle Eye Level

b. High Angle

Posisi kamera lebih tinggi di atas mata, sehingga kamera harus menunduk untuk mengambil subjeknya. Hight Angle sangat berguna untuk menunjukkan keseluruhan set beserta objek-objeknya. Dengan posisi high camera angle ini dapat menciptakan kesan objek nampak kecil, rendah, hina, perasaan kesepian, kurang gairah, kehilangan dominasi. Gambar 3.6. High Angle

c. Low Angle

Gambar 3.7. Low Angle Posisi kamera di bawah ketinggian mata, sehingga kamera harus mendongak untuk merekam gambar subjek. Posisi ini memberikan kesan cenderung menambah ukuran tinggi objek, memberikan kesan kuat, dominan, dan dinamis. 73

d. Bird Eye View

Pengambilan gambar dilakukan dari atas dari ketinggian tertentu sehingga memperlihatkan lingkungan yang sedemikian luas dengan benda-benda lain yang tampak di bawah sedemikian kecil. Pengambilan gambar biasanya menggunakan helikopter maupun dari gedung-gedung tinggi. Gambar 3.8. Bird Eye View

e. Frog Level

Sudut pengambilan gambar ini diambil sejajar dengan permukaan tempat objek berdiri, seolah-olah memperlihatkan objek menjadi sangat besar. Gambar 3.9. Frog Level

6. Framing Bidang Pandang Pengambilan Gambar