BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hipertensi
2.1.1 Pengertian Hipertensi
Tekanan darah merupakan gaya yang diberikan darah terhadap dinding pembuluh darah dan ditimbulkan oleh desakan
darah terhadap dinding arteri ketika darah tersebut dipompa dari jantung ke jaringan. Besar tekanan bervariasi tergantung pada
pembuluh darah dan denyut jantung. Tekanan darah paling tinggi terjadi ketika ventrikel berkontraksi tekanan sistolik dan
paling rendah ketika ventrikel berelaksasi tekanan diastolik. Pada keadaan hipertensi, terjadi peningkatan tekanan darah
akibat darah yang dipompa dengan kekuatan berlebih melalui pembuluh darah.
Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan
penghambatan suplai oksigen dan nutrisi pada jaringan yang membutuhkannya. Hipertensi didefinisikan sebagai angka
tekanan darah sistolik yang secara konsisten di atas angka 140. Dan atau angka diastolik lebih dari 90. Hipertensi sering disebut
sebagai pembunuh diam – diam silent killer, karena penyakit
ini tidak memiliki gejala – gejala yang timbul pada penderitanya.
Hipertensi pada lansia terjadi karena adanya perubahan struktural dan fungsional pada sistem pembuluh perifer yang
bertanggung jawab pada perubahan tekanan darah. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan
ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah yang pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan
daya regang
pembuluh darah.
Perubahan tersebut
menyebabkan penurunan kemampuan aorta dan arteri besar dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh
jantung, sehingga terjadi penurunan curah jantung dan peningkatan tahanan perifer Smeltzer Bare, 2002.
2.1.2 Epidemiologi hipertensi
Semakin meningkatnya populasi usia lanjut maka jumlah pasien dengan hipertensi kemungkinan besar juga akan
bertambah Yogiantoro,
2006.Data WHO
tahun 2000
menunjukkan, bahwa di seluruh dunia sekitar 972 juta orang atau 26,4 penghuni bumi mengidap hipertensi dengan perbandingan
26,6 pria dan 26,1 wanita. Angka ini kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2 di tahun 2025. Dari 972 juta pengidap
hipertensi, 333 juta berada di negara maju dan 639 sisanya berada di negara sedang berkembang, termasuk Indonesia
Yogiantoro, 2006.
2.1.3 Patofisiologi