Penentuan Energi Aktivasi Protease

optimumnya terjadi pada pH 9 Supartono, 2003, Bacillus sp aktivitas proteolitik optimumnya terjadi pada pH 7 Naiola, et al, 2007, Taxoplasma gandii aktivitas proteolitik optimumnya terjadi pada pH 7,5 Aftab, et al, 2006, Bacillus firmus 7728 aktivitas proteolitik optimumnya terjadi pada pH 9 Rao, et al. 2007. Berdasarkan data dari Tabel 4.6 dan Gambar 4.6 bahwa pH optimum hidrolisis enzimatis larutan kasein oleh protease dari isolat bakteri termofilik Bacillus termofilik adalah 8. pH optimum ini hampir sama dengan jenis bakteri termofilik yang lain seperti Thermopilic Bacillus sp.

4.3.4 Penentuan Energi Aktivasi Protease

Di dalam ilmu kimia, energi aktivasi merupakan sebuah istilah yang diperkenalkan oleh Svante Arrhenius, yang didefinisikan sebagai energi yang harus dilampaui agar reaksi kimia dapat terjadi. Energi aktivasi bisa juga diartikan sebagai energi minimum yang dibutuhkan agar reaksi kimia tertentu dapat terjadi. Penentuan energi aktivasi protease isolat bakteri termofilik, digunakan data pada penentuan suhu optimum, kita peroleh aktivitas sebagai k. Energi aktivasi Ea reaksi hidrolisis kasein oleh protease isolat bakteri termofilik dapat dihitung dengan rumun Arrhenius. Dengan mengalurkan ln k terhadap 1T, maka diperoeh slope kemiringansebagai energi aktivasi. Data untuk menentukan energi aktivasi protease disajikan dalam Tabel 4.7 di bawah ini. Tabel 4.7. Hasil Perhitungan ln k terhadap 1T No Suhu C k. 10 -3 1T K -1 ln k.10 3 1 30 26,105 3,300 3,262 2 40 26,921 3,195 3,293 3 50 31,979 3,096 3,465 4 55 32,876 3,048 3,493 5 60 44,052 3,003 3,785 6 65 73,421 2,958 4,296 Untuk mengetahui energi aktivasi protease yang dihasilkan, maka dari data di atas, selanjutnya dibuat grafik antara 1T terhadap ln k yang disajikan dalam Gambar 4.6. Data yang digunakan hanya sampai suhu optimum agar memperoleh ketelitian yang tepat. Setelah diperoleh persamaan dari Gambar 4.7, energi aktivasi protease dapat dihitung menggunakan rumus energi aktivasi. Gambar. 4.7. Profil perhitungan energi aktivasi protease isolate bakteri termofilik Bacillus termofilik Menurut Arhenius : A exp atau ln k=ln A dimana : k = laju r eaksi µmol x mol -1 T = suhu reaksi K R = 1,987 kal x K -1 x mol -1 A = Tetapan Ea = energi aktivasi kkal x mol Dari kurva, diperoleh slope = -2,190 x 10 3 K Jadi = -2,190 x 10 3 K -Ea = -2,190 x 10 3 K x 1,987 kal x K -1 x mol -1 = -4351,53 kal . mol -1 Ea = 4,35 kkal . mol -1 Energi aktivasi reaksi hidrolisis kasein oleh protease ekstrasel dari isolat bakteri termofilik Bacillus termofilik adalah 4,35 kkal . mol -1 . Energi aktivasi Bacillus yang lain yaitu Bacillus subtilis BAC4 adalah 10,77 kkal . mol -1 Supartono, 2003, Bacillus termofilik strain HS08 adalah 4,19 kkal . mol -1 Guangrong, et al, 2006, Thermophilic Bacillus sp adalah 5,34 kkal . mol -1 Jang, et al, 2002, Bacillus thermorubber adalah 6,63 kkal. mol -1 Ibrahim, et al, 2007. Dari beberapa energi aktivasi Bacillus tersebut, kemampuan Bacillus termofilik yang dihasilkan dari Sumber air panas Plantungan dalam menghidrolisis kasein hampir sama, karena energi aktivasi yang dihasilkan juga hampir sama. Karakteristik protease dari beberapa organisme diringkas dalam Tabel 4.8. Berdasarkan dari tabel tersebut, tampak bahwa karakteristik yang ditunjukkan oleh protease dari isolat bakteri termofilik Bacillus termofilik, hampir sama dengan Bacillus termofilik yang lain. Tabel 4.8. Karakteristik Protease dari Beberapa Organisme No Organisme Waktu inkubasi optimum menit Suhu optimum C pH optimum Ea kkalmol Referensi 1 Bacillus termofilik Sumber air panas Plantungan 30 65 8 4,35 1 2 Bacillus termofilik strain HS08 - 65 7,5 4,19 2 3 Bacillus subtilis BAC4 20 43 9 10,77 3 4 Bacillus thermorubber - 45 9 6,63 4 5 Bacillus sp - 37-45 7 - 5 6 Ascaridia galli - 70 7 - 6 7 Taxoplasma gandii 30 37 7,5 - 7 8 Thermophilic Bacillus sp 30 60 8 5,34 8 9 Bacillus firmus 7728 - 40 9 - 9 Keterangan : 1. Maziah, Atik Zaidatul, 2009. 2. Guangrong, et al, 2006. 3. Supartono, 2003. 4. Sharmin, et al, 2007. 5. Naiola, et al, 2007. 6. Balqis, 2007. 7. Aftab, et al, 2006. 8. Jang, et al, 2007 9. Rao, et al. 2007. 41 BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan