Mengetahui fungsi dan prinsip kerja dari alat-alat labolatorium sangatlah penting, sebab jika salah mengenali fungsi serta prinsip kerjanya dapat
menyebabkan kesalahan fatal baik bagi hasil yang didapat maupun bagi keselamatan praktikan maupun orang lain. Sama halnya dengan peralatan, bahan
kimia dilabolatorium juga perlu diketahui sifat dan komposisinya, sebab beberapa bahan diantaranya mudah terbakar, menyebabkan keracunan hingga membuat
iritasi kulit. Oleh sebab itu sebelum menggunakan peralatan ataupun bahan-bahan tersebut, perlu dipahami fungsi, prinsip sifat dan komposisi bahan atau alat yang
akan digunakan. Selain mengetahui alat dan bahan yang akan digunakan dilabolatorium,
perlu juga diketahui peraturan atau tata tertib yang ada dilabolatorium. Karena tata tertib tersebut tentu dibuat untuk menjaga keselamatan para praktikan maupun
orang yang berada disekitarnya bukan untuk dilanggar.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum pengenalan alat dan bahan labolatorium kimia adalah agar para praktikan dapat mengenal bermacam-macam alat dan
bahan kima yang sering dipakai dalam analisis atau percobaan serta penggunaaannya.
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
Pengajaran sains disekolah umumya terbagi dalam dalam dua bagian besar yaitu sains sebagai produk dan sains sebagai proses Sumintono, 2001. Konteks
sain sebagai produk adalah pada pengajaran tentang fakta, teori, prinsip dan hukum alam ; sedangkan sains sebagai proses adalah pengembangan kemampuan
siswa dalam metoda ilmiah dan pemecahan masalah sains. Untuk yang pertama lebih dikenal sebagai kurikulum sains dimana siswa mempelajari dari buku teks
dan pengajaran secara klasikal dikelas. Studi yang dilakukan oleh Thair dan Treagust 1997;1999 menunjukan kecenderungan kurikulum sains negara
berkembang, karena ketiadaan pakar disain dan implementasi kurikulum maka yang terjadi adalah adopsi kurikulum dari negara maju .
Untuk sains sebagai proses , maka pengajaran melalui labolatorium adalah kegiatan penerapan metoda ilmiah oleh siswa. Terdapat banyak klaim bahwa
metoda praktikum dapat meningkatkan sikap kritis, keterampilan proses sains , ataupun sikap ilmiah siswa. Biasanya berbagai materi praktikum yang dilakukan
oleh siswa pun tergolong luar biasa , yaitu bertujuan mengungkapkan fakta-fakta sains ataupun memverifikasi teori-teori sain. Bila dilihat secara kritis, berbagai
percobaant tersebut dilakukan oleh siswa yang memang tidak berpengalaman, dilakukan dalam waktu singkat, dengan alat yang tidak presisi dan bahan yang
tidak terlalu murni serta dilakukan melalui tahapan kegiatan seperti halnya resep membuat makanan Sumintono, 2001
3
Menurut Kertiasa 2006:1 laboratorium adalah tempat bekerja untuk mengadakan percobaan atau penyelidikan dalam bidang ilmu tertentu seperti
fisika, kimia, biologi dan sebagainya. Dalam pengertian terbatas laboratorium adalah suatu ruangan tertutup dimana percobaan dan penelitian dilakukan, tempat
ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka, misalnya kebun Depdikbud, 1995: 7.
Menurut Syah 2006: 149 sikap siswa adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons
response tendency dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. Sedangkan Sudjana 2002:
80 mengatakan ada tiga komponen sikap siswa, yakni kognisi, afeksi dan konasi. Kognisi berkenaan dengan pengetahuan seseorang tentang objek atau stimulus
yang dihadapinya, afeksi berkenaan dengan perasaan dalam menanggapi objek tersebut, sedangkan konasi berkenaan dengan kecenderungan berbuat terhadap
objek tersebut. Oleh sebab itu, karena sikap selalu bermakna bila dihadapkan kepada objek tertentu, maka sikap siswa perlu digali untuk mengetahui responnya
terhadap pembelajaran kimia menggunakan laboratorium
4
III. METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat