PPPPTK Penjas dan BK | 85
b. Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, peserta diklat dapat mengidentifikasi landasan
yuridis kompetensi mata pelajaran penjasorkes keterampilan peserta didik di sekolah menengah pertama secara terperinci.
c. Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, peserta diklat dapat mengidentifikasi landasan
yuridis kompetensi mata pelajaran penjasorkes sikap peserta didik di sekolah menengah pertama secara terperinci.
d. Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, peserta diklat dapat mengidentifikasi lingkup
pembelajaran PJOK di sekolah menegah pertama secara terperinci.
e. Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, peserta diklat dapat mengelompokkan materi
pembelajaran sesuai dengan landasan yuridis kompetensi mata pelajaran penjasorkes peserta didik di sekolah menegah
pertama.
f. Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, peserta diklat dapat mengelompokkan materi
pembelajaran sesuai dengan strategi pembelajaran yang dipilih. g. Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan
pembelajaran ini, peserta diklat dapat memilih materi pembelajaran sesuai dengan landasan yuridis kompetensi mata
pelajaran penjasorkes peserta didik di sekolah menengah pertama.
h. Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, peserta diklat dapat memilih materi
pembelajaran sesuai dengan strategi pembelajaran yang akan digunakan.
B.
Uraian Materi
1. Landasan Yuridis Kompetensi Mata Pelajaran PJOK
Pendidikan sebagaimana yang dinyatakan di dalam Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
PPPPTK Penjas dan BK | 86
pada Pasal 1 angka 1 adalah: usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Paradigma pendidikan tersebut selanjutnya dirumuskan ke dalam fungsi dan tujuan pendidikan nasional. Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3 menetapkan
bahwa: Pendidikan
nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa; bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab. Fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut menjadi parameter
utama untuk merumuskan standar nasional pendidikan sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 35 sebagai berikut:
1
Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala.
2
Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan.
3
Pengembangan standar nasional pendidikan serta pemantauan dan pelaporan pencapaiannya secara nasional dilaksanakan
oleh suatu badan standardisasi, penjaminan, dan pengendalian mutu pendidikan.
PPPPTK Penjas dan BK | 87
4
Ketentuan mengenai standar nasional pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, ayat 2, dan ayat 3 diatur lebih lanjut
dengan peraturan pemerintah. Fungsi standar nasional pendidikan adalah untuk penjaminan
dan pengendalian mutu pendidikan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan.
Standar Kompetensi Lulusan merupakan salah satu dari 8 delapan standar nasional pendidikan sebagaimana yang ditetapkan dalam
Pasal 35 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.Kompetensi lulusan merupakan
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan, yang akan menjadi acuan bagi pengembangan
kurikulum dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
2. Tujuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah