1
BAB I PENDAHULUAN
Bahasa mempunyai fungsi penting dalam kehidupan ini. Dengan bahasa, seseorang dapat berkomunikasi. Bahkan dengan memahami suatu bahasa, seseorang
juga dapat belajar budaya yang melingkupi suatu bahasa. Dengan bahasa pula seseorang dapat mengemukakan ide
– ide, pendapat, pandangan, pertanyaan, sanggahan, maupun berbagai variasi komunikasi. Bahasa menjembatani komunikasi yang terjadi antar
manusia dan hal tersebut berlangsung melalui bahasa lisan atau bahasa tulisan. Bahkan, kini muncul pula komunikasi dengan bahasa isyarat yang memungkinkan orang
– orang dengan keterbatasan tertentu berkomunikasi dengan orang lain. Beragamnya fungsi
bahasa menjadi bahasa sebagai prioritas dalam segala sendi kehidupan manusia. Bahasa juga memasuki ranah
– ranah komunikasi yang tidak biasa. Bahasa digunakan pada bidang
– bidang khusus seperti politik, ekonomi, sosial budaya, dan bahkan pertahanan keamanan. Dalam bidang politik, bahasa menjadi sesuatu yang
penting. Seorang pemimpin yang mampu menguasai bahasa maka secara langsung mampu menguasai para pengikutnya. Dengan bahasa, seorang pemimpin dapat
menyampaikan program – program kerjanya maupun kebijakan publik lainnya. Bahasa
juga memungkinkan seorang pemimpin baik itu di tingkat legislatif, eksekutif, maupun yudikatif dapat dinilai kepribadian maupun kemampuannya dalam hal berkomunikasi.
Kepribadian dan kemampuan berkomunikasi serta memanfaatkan bahasa menjadi tujuan utama pada saat pemilihan umum legislatif 2014 lalu. Bahasa
memungkinkan para kandidat anggota parlemen atau dewan perwakilan rakyat berkomunikasi dengan para pemilihnya. Bahasa menjadi penting mewakili hal
– hal yang hendak dikomunikasikan oleh para calon anggota parlemen. Bahasa menjadi
media untuk dapat mengenalkan diri, menginformasikan program kerja, dan pada akhirnya mengajak para pemilihnya untuk memilih calon anggota parlemen tertentu.
Kemampuan mengolah bahasa menjadikan para kandidat anggota parlemen berlomba menarik perhatian melalui permainan kata, kalimat, bahkan wacana. Dalam ranah
politik, pemilihan bahasa dengan ekspresi tertentu maupun pemilihan penggunaan bahasa dengan bahasa ibu maupun bahasa asing menjadi menarik. Penelitian ini akan
mendeskripsikan pemilihan bahasa dan ekspresi tertentu yang muncul pada komunikasi politik kandidat anggota parlemen pada pemilihan umum legislatif yang lalu. Dengan
2
pemilihan bahasa maupun ekspresi tertentu nantinya akan dibahasa mengenai makna –
makna yang terkandung pada setiap tuturannya. Meski secara sederhana dikatakan bahwa bahasa politik adalah bahasa yang lugas dan jelas, namun masih terdapat
kandidat yang menggunakan ekspresi tertentu sehingga menimbulkan interpretasi berbeda.
Dari pembahasan di atas maka dapat diformulasikan permasalahan penelitian. Permasalahan yang muncul adalah apa saja variasi bahasa yang digunakan pada media
kampanye 2014 dan bagaimana sesungguhnya makna dari penggunaan bahasa tersebut pada media kampanye? Secara sederhana, penggunaan bahasa dalam konteks
– konteks tertentu memunculkan makna
– makna yang juga berbeda. Hal tersebut berkaitan dengan penggunaan bahasa yang terjadi pada konteks tertentu dengan peserta bicara
yang juga bervariasi.
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA