Penggunaan Bahasa Inggris dan Makna Teks

19 Program kampanye itu menjadi cerminan dari keinginan si calon kandidat jika terpilih pada kampanye legislatif. Bahasa Indonesia yang digunakan untuk menyampaikan programnya menjadi lebih singkat dan ringkas. Si calon kandidat hanya menyampaikan poin penting dalam kampanye dengan kata peningkatan. Sedangkan fungsi – fungsi anggota dewan perwakilan rakyat secara umum telah diketahui sebagai pembuat undang – undang, penganggaran, serta pengawasan. Pemakaian kata peningkatan menjadi poin penting dari kampanye si kandidat mengingat hal tersebut berarti mengupayakan untuk melakukan sesuatu menjadi lebih baik dari kondisi sekarang. Makna yang terkandung pada pernyataan kampanye si calon kandidat di atas merupakan makna konseptual atau makna sesungguhnya. Makna konseptual yang memang bener – benar si calon untuk berupaya meningkatkan peran dewan perwakilan rakyat terhadap fungsi – fungsi yang ada pada setiap anggota dewan. Hal itu juga menunjukkan kondisi sebenarnya saat ini masih belum sesuai dengan harapan si calon kandidat. Dalam hal ini dapat dilihat keterkaitan referensi makna konseptual terhadap orang, barang, atau situasi yang terjadi Leech, 1977. Dalam hal ini, si calon kandidat lebih mengutamakan pada situasi perbandingan. Si calon kandidat membandingkan keinginannya jika menjadi anggota dewan dan kondisi saat ini yang dilakukan oleh anggota dewan masih belum memadai atau sesuai harapan.

5.2 Penggunaan Bahasa Inggris dan Makna Teks

Meskipun penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa Bali begitu dominan saat kampanye legislatif 2014 lalu, masih ada calon kandidat yang juga menyelipkan dan menggunakan bahasa Inggris. Tentunya hal tersebut sangat menggembirakan mengingat Pulau Bali sebagai daerah tujuan wisata internasional. Sehingga penggunaan bahasa Inggris juga dapat menarik perhatian orang asing yang sedang berkunjung ke Bali. Selain itu, penggunaan bahasa Inggris juga menunjukkan kualitas pemahaman dan komunikasi orang Bali secara umum meningkat. Penggunaan bahasa Inggris menunjukkan tingkat pendidikan pemilih yang dianggap tinggi. Dengan memahami bahasa asing, maka masyarakat dianggap mempunyai pengetahuan dan pemahaman yang luas tentang bahasa asing. Hal tersebut tentunya menjadi harapan si calon kandidat yang menggunakan bahasa Inggris pada media kampanyenya. Terdapat dua media kampanye calon kandidat legislatif yang menggunakan bahasa Inggris untuk menyampaikan pesannya. Yang membedakan dari keduanya 20 adalah materi bahasa Inggris yang digunakan. Pada data 4, materi yang digunakan adalah materi yang panjang dan lengkap untuk menyampaikan pesan kepada calon pemilih. Sementara pada data 5 justru penggunaan bahasa Inggris bersifat singkat. Bahkan, penggunaan bahasa Inggris pada data 5 dapat menimbulkan beragam makna bagi para calon pemilih. TOGETHER BUILDING BANGLI FOR BETTER FUTURE THANKS BROTHERS data 4 Data 4 berisikan materi bahasa Inggris together building Bangli for better future dan thanks brothers. Kedua bagian bahasa Inggris si calon kandidat sesungguhnya berisikan ajakan dan ucapan terima kasih. Ajakan dapat dilihat melalui bagian pertama dari isi kampanyenya dengan together building Bangli for better future yang diartikan dalam bahasa Indonesia adalah bersama membangun Bangli untuk masa depan lebih 21 baik. Tentunya pernyataan tersebut berupa ajakan dari si calon kandidat kepada para pemilihnya. Sedangkan bagian kedua lebih menyoroti ucapan terima kasih dengan thanks brothers. Yang menarik dari pernyataan thanks brothers itu adalah penggunaan kata brothers yang menjadi bahasa Inggris pergaulan. Umumnya penggunaan brothers ditujukan pada mereka yang merasa senasib dan sepenanggungan, sehingga nantinya muncul istilah brotherhood. Secara umum, makna yang muncul dari penggunaan bahasa Inggris itu adalah makna konseptual. Makna sesungguhnya atau makna denotasi terhadap keinginan untuk menjadi daerah Bangli lebih baik di masa depan. Terdapat referensi daerah dan kondisi daerah yang menjadi acuan dari si calon kandidat saat menyampaikan pesan sehingga memunculkan nama daerah Bangli pada pesan bahasa Inggrisnya. Selain referensi terhadap daerah, makna konseptual yang muncul juga dapat dilihat dari keseluruhan kalimat berbahasa Inggris yang digunakan. Seperti pada bagian pertama together building Bangli for better future berisikan makna konseptual yang dapat dimengerti oleh setiap orang. Arti bersama membangun Bangli untuk masa depan lebih baik tidak mempunyai penafsiran makna yang berbeda. Makna yang muncul adalah makna yang sudah jelas dimengerti dan memang mempunyai arti yang sudah pasti. Karenanya, pemaknaan konseptual pada materi kampanye data 4 dapat dipahami dengan baik. Hanya memahami materi kampanye dalam bahasa Inggris tentunya memerlukan penafsiran dalam bahasa Indonesia terlebih dahulu. Sementara itu, data 5 juga mempunyai materi bahasa Inggris pada media kampanyenya. Data 5 menampilkan penggunaan bahasa Inggris yang sangat singkat yaitu dalam bentuk frasa The ONE. Secara mendetail pembahasan mengenai penggunaan bahasa Inggris dan makna dari materi tersebut dipaparkan di bawah ini. The ONE data 5 22 23 Penggunaan frasa The ONE pada materi kampanye data 5 merupakan penggunaan bahasa Inggris yang singkat. Meskipun secara umum terdapat materi yang menggunakan bahasa lain, namun pada posisi yang mudah dilihat adalah penggunaan The ONE. Hornby 2010: 1059 menjelaskan arti dari kata one sebagai satu – satunya dan hanya satu baik berkaitan dengan orang maupun barang. Dalam hal ini, si calon kandidat juga memastikan frasa The ONE menjadi penting dengan memberikan penekanan pada kata ONE yang ditulis keseluruhannya dengan huruf kapital. Dengan pemahaman itu, maka dapat dilihat makna dari penggunaan frasa the ONE merupakan makna konseptual. Makna denotasi yang berkaitan dengan keadaan si calon kandidat. Untuk itu, penggunaan bahasa Inggris The ONE tersebut diartikan dalam beberapa hal. Pertama, si calon kandidat menjadi satu – satunya kandidat yang pantas sebagai anggota dewan dari partai yang mencalonkannya. Meskipun para pemilih mengetahui jika dari partai itu terdapat sejumlah calon kandidat yang diusulkan untuk dapat bersaing menjadi calon anggota dewan. Kedua, si calon kandidat memberikan kepastian bahwa penggunaan The ONE berkaitan dengan nomor urut yang diperolehnya menjelang pemilihan umum calon legislatif. Hal itu dapat terlihat pada nomor urut si calon kandidat yang terdapat pada baliho kampanyenya. Ketiga, pemaknaan konseptual yang dapat ditafsirkan dari penggunaan frasa The ONE adalah si calon kandidat menjadi satu – satunya calon yang berkampanye dengan menggunakan bahasa Inggris. Hal ini tentunya menjadi pembeda yang sangat jelas dimana banyak calon anggota dewan yang berpromosi menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Bali, justru hanya beberapa calon saja yang menggunakan bahasa Inggris pada media kampanyenya.

5.3 Penggunaan Bahasa Bali dan Makna Teks