Analisis Regresi Linier Sederhana Menghitung Kesalahan Peramalan

10 dari X akan diiringi pula oleh variasi dari Y. Jika dibuat secara matematis hubungan ini dapat dijabarkan sebagai berikut : Y = fX 1 , X 2 , … … . X k , e Keterangan : Y = Variabel terikat Dependen X = Variabel bebas Independen e = Variabel residu disturbace term

2.4 Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana terdiri dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Dengan kata lain variabel yang dianalisis terdiri dari satu variabelprediktor dan satu variabel kriterium. Model regresi linier sederhanaya adalah: Y = a + bX Keterangan : Y = Variabel terikat dependent variable X = Variabel bebas independent variable a = Konstanta intrcept b = Kemiringan slope Penggunaan regresi linier sederhana didasarkan pada asumsi, diantaranya sebagai berikut : 1. Model regresi harus linier dalam parameter 2. Variabel bebas tidak berkolerasi dengan disturbance term eror Universitas Sumatera Utara 11 3. Nilai disturbance term sebesar 0 atau dengan symbol sebagai e 4. Varian untuk masing-masing error term kesalahan konstan 5. Tidak terjadi autokorelasi 6. Model regresi dispesifikasikan secara benar. Tidak terdapat bias spesifikasi dalam model yang digunakan dalam analisis empiris. Koefisien-koefisien regresi a dan b dapat dihitung dengan rumus: a = Yi Xi 2 − Xi XiYi n Xi 2 − Xi 2 b = n XiYi − Xi Yi n Xi 2 − Xi 2 Jika koefisien b terlebih dahulu dihitung, maka koefisien a dapat dihitung dengan rumus: a = Y − bX Dengan Y dan X masing-masing rata-rata untuk variabel-variabel X dan Y.

2.5 Trend Non Linier

Trend non linier yaitu trend yang persamaannya berpangkat lebih dari satu. Dua jenis trend non linier yang akan dipelajari adalah trend parabolik persamaannya berpangkat 2 dan trend eksponensil persamaannya berpangkat X. Universitas Sumatera Utara 12

2.5.1 Trend Parabolik

Bentuk umum persamaan trend parabolik yaitu: = a + bX + c 2 Secara matematis dan sederhana, harga a dan b dapat dicari dengan asumsi bahwa Σ X = 0, sebagai berikut: = ΣXY Σ 2 = Σ 2 ΣY − nΣ 2 Y Σ 2 2 − nΣ 4 = Ῡ − ΣXY Σ 2

2.5.2 Trend Eksponensiil

Bentuk umum persamaan trend eksponensiil adalah: = Apabila diubah dalam bentuk logaritma, maka persamaannya menjadi: log = log + log Harga- harga a dan b dapat dicari dengan asumsi ΣX = 0 sebagai berikut: Σ lo� Y = n lo� log = Σ log Y n = ��� � Universitas Sumatera Utara 13 � � = Σ 2 log ⁡ b log = ΣX log Y Σ 2 = ��� �

2.5 Menghitung Kesalahan Peramalan

Hasil proyeksi yang akurat adalah peramalan forecast yang biasanya meminimalkan kesalahan meramal forecast error. Besarnya kesalahan meramal forecast error dihitung dengan mengurangkan data yang sebenarnya dengan data yang diperoleh dari hasil peramalan. Rumusnya : Error = data yang sebenarnya – data hasil peramalan � = � − � Keterangan : � = data sebenarnya pada periode ke-t � = hasil ramalan pada periode ke-t Dalam menghitung forecast error digunakan Mean Squared Error MSE. Mean Squared Error adalah rata-rata kesalahan meramal dikuadratkan. � = � ² Universitas Sumatera Utara 14

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1. Sejarah Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik BPS adalah lembaga non departemen. Badan Pusat Statistik melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara bidang pertanian, agrarian, pertambangan, kependudukan sosial, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan, dan keagamaan. Selain hal-hal diatas BPS juga bertugas untuk melaksanakan koordinasi dilapangan, kegiatan satistik dari segenap instansi baik dipusat maupun didaerah dengan mencegah dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan keseragaman dalam penggunaan defenisi, klasifikasi dan ukuran-ukuran lainnya.

3.2. Logo Instansi Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik mempunyai logo seperti yang ada pada gambar dibawah ini Gambar 3.1. Logo BPS Universitas Sumatera Utara