24 dilakukan pada jenjang Sekolah Menegah Atas SMA. Perbedaan hasil
penelitian tersebut mendorong peneliti melakukan penelitian serupa di tempat lain untuk meyakinkan kembali bagaimana pelaksanaan kompetensi sosial guru
Bimbingan dan Konseling pada jenjang Sekolah Menengah Pertama SMP tepatnya di SMP Negeri se- Kabupaten Sleman.
C. Deskripsi Kompetensi Sosial Guru Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Pertama SMP Negeri
Kinerja guru Bimbingan dan Konseling merupakan penerapan dari kompetensi yang dimiliki oleh guru BK. Kompetensi-kompetensi tersebut
sebagaimana tertuang dalam Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Konselor bahwa Rumusan Standart Kompetensi Konselor telah dikembangkan dan dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang menegaskan konteks tugas dan
ekspektasi kerja konselor. Perihal guru Bimbingan dan Konseling dengan kinerjanya adalah
menyangkut tindakan seorang guru Bimbingan dan Konseling dalam menerapkan empat kompetensi pokok yakni kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional guna memberikan pelayanan Bimbingan dan Konseling yang optimal.
Dalam penelitian ini dilakukan pembatasan sub kompetensi hanya pada kompetensi sosial konselor saja. Hal ini dilakukan karena penelitian tidak
memungkinkan untuk meneliti keseluruhan kompetensi yang ada dalam empat kompetensi konselor. Oleh karena itu peneliti membatasi sub kompetensi sosial
25 pada aspek implementasi kolaborasi intern di tempat bekerja; berperan dalam
organisasi dan kegiatan profesi bimbingan dan konseling; mengimplementasikan kolaborasi antar profesi. Penetapan aspek kompetensi
sosial yang diteliti dipilih dengan dasar pertimbangan bahwa pada ketiga aspek tersebut terkait dengan fenomena yang menjadi dasar penelitian ini dilakukan.
Sementara deskripsi adalah suatu proses mengamati, memberi arti, mendapatkan, dan mengkomunikasikan suatu informasi bagi keperluan
pengambil keputusan Sukardi, 2012: 1. Oleh karena itu kaitannya dengan kompetensi sosial guru Bimbingan dan Konseling, maka deskripsi kompetensi
sosial guru Bimbingan dan Konseling dapat dimaknai sebagai proses pengumpulan informasi tentang aktivitas guru Bimbingan dan Konseling dalam
menjalankan tugas kaitannya dengan kompetensi sosial dan menjelaskan mengenai keadaan yang sebenarnya terjadi. Proses pengumpulan informasi
difokuskan pada sub kompetensi sosial guru Bimbingan dan Konseling pada aspek implementasi kolaborasi intern di tempat bekerja; berperan dalam
organisasi dan kegiatan profesi bimbingan dan konseling; dan mengimplementasikan kolaborasi antar profesi. Informasi yang diperoleh
diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan lebih lanjut.
D. Pertanyaan Penelitian