Identifikasi Masalah Batasan Masalah Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

8

B. Identifikasi Masalah

Dari paparan latar belakang diatas, dapat diidentifikasi permaslahan sebagai berikut : 1. Rendahnya kompetensi sosial guru Bimbingan dan Konseling pada aspek memahami peran pihak-pihak lain di tempat bekerja dan bekerjasama dengan pihak-pihak lain di tempat bekerja di SMA se-Kabupaten Sleman. 2. Perbedaan hasil penelitian mengenai kompetensi sosial guru Bimbingan dan Konseling di SMA. 3. Terdapat guru BK yang di nilai kurang aktif dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling maupun dalam hal kerjasama dengan profesilembaga lain, khususnya guru mata pelajaran di sekolah. 4. Ada seorang guru mata pelajaran yang merasa jarang ditanyai oleh guru bk terkait perkembangan siswa, juga guru mata pelajaran tidak tahu program- program guru bk. 5. Terdapat seorang kepala SMP Negeri di Kabupaten Sleman beranggapan bahwa kinerja guru BK sebatas bertugas untuk menertibkan siswa, mengurusi siswa yang terlambat, pembolos, berkelahi di lingkungan sekolah dan mengurusi administrasi beasiswa. 6. Guru Bimbingan dan Konseling yang berlatar pendidikan non bimbingan dan konseling belum melakukan kinerja dengan baik. 7. Masih ada Sekolah Menengah Pertama SMP Negeri di Kabupaten Sleman yang belum memiliki ruang khusus layanan konseling individual. 9

C. Batasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan pada penelitian ini, guna memfokuskan pengkajian pada penelitian serta mendapatkan hasil yang maksimal maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti pada : perbedaan hasil penelitian pada aspek kompetensi sosial guru Bimbingan dan Konseling.

D. Rumusan Masalah

Sebagaimana telah dikemukakan pada latar belakang, identifikasi masalah dan batasan masalah diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Tingkat Kompetensi Sosial Guru Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Pertama SMP Negeri di Kabupaten Sleman?”.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kompetensi sosial guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama SMP Negeri di Kabupaten Sleman.

F. Manfaat Penelitian

Dokumen yang terkait

Sistem Informasi Penilaian Kinerja Guru Bimbingan Dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama Negeri 27 Bandung

1 7 165

PROFIL KUALITAS PRIBADI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI (SMPN) SE-KOTA BANDUNG: Studi Terhadap Kualitas Pribadi Guru Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama Negeri se-Kota Bandung Tahun Pelajaran 2012-2013.

0 3 50

TINGKAT PEMAHAMAN TERHADAP KONSEP DAN PRAKSIS ASESMEN PADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KABUPATEN BREBES.

37 223 245

TINGKAT PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KOMISARIAT 1 KABUPATEN CIAMIS.

0 0 240

TINGKAT PEMAHAMAN KODE ETIK PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING PADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KELOMPOK KERJA KABUPATEN BANTUL.

2 22 350

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN.

0 0 200

Modul guru pembelajar bimbingan dan konseling sekolah menengah pertama (SMP) kelompok kompetensi E pedagogik: kaidah belajar dalam bimbingan dan konseling - Repositori Institusi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

0 0 40

Modul guru pembelajar bimbingan dan konseling sekolah menengah pertama (SMP) kelompok kompetensi C profesional: program bimbingan dan konseling - Repositori Institusi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

0 0 40

Modul guru pembelajar bimbingan dan konseling sekolah menengah pertama (SMP) kelompok kompetensi F profesional: implementasi teori konseling - Repositori Institusi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

0 0 199

Modul guru pembelajar bimbingan dan konseling sekolah menengah pertama (SMP) kelompok kompetensi D profesional: implementasi pelayanan BK di sekolah - Repositori Institusi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

0 0 129