Pemeliharaan Pengelolaan Arsip Dinamis Inaktif di Kantor Perpustakaan dan Dokumentasi

supaya di dalam pemindahan arsip tidak mengalami kendala yang berari. kegiatan ini dilakukan supaya arsip yang telah selesai diolah tidak memenuhi tempat di unit kerja. Dengan demikian unit kerja hanya menyipan deskripsi arsip saja. deskripsi tersebut akan digunakan untuk pencarian arsip jika ada yang ingin menggunakan arsip.

2. Pemeliharaan

Pemeliharaan arsip dilakukan guna melindungi arsip dari bahaya. Pemeliharaan arsip pada hakekatnya melakukan perlindungan supaya arsip yang disimpan tidak hilang atau rusak. Kehilangan dan kerusakan arsip akan memberikan dampak negative, artinya isi dan informasi yang terkandung di dalam arsip tersebut tidak akan bisa dipergunakan lagai atau dengan kata lainya isi yang terkandung didalam arsip tersebut telah hilang. Oleh karena itu perlu dilakukanya penataan dan pemeliharaan yang efektif supaya arsip tersebut tetap aman dan terjaga kelangsungan hidupnya. Sistem penataan merupakan kegiatan yang dilakukan petugas kearsipan untuk memberikan kode dan indeks arsip. Terdapat dua sistem penataan yang digunakan di Kantor Perpustakaan dan Dokumentasi Daerah Kota Temanggung. Sistem tersebut adalah sistem klasifikasi dan sistem pokok masalah. Sistem klasifikasi merupakn sebuah sistem penataan yang memiliki kode-kode yang dibuat olah Pemerintah, sedangkan sistem pokok masalah merupakan sistem yang digunakan berdasarkan masalah-masalah yang terdapat di dalam arsip tersebut. sistem pokok masalah biasanya di kelompokan berdasarkan intansi-intansi terkait sebai pencipta arsip. Sistem penataan yang digunakan untuk menyimpan arsip aktif adalah sistem klasifikasi.Sistem klasifikasi ini dilakukan dengan memberikan kode yang berupa angka dari yang terkecil menuju yang terbesar. Kode klasifikasi tersebut sudah diatur didalam keputusan Pemerintah sehingga semua lembaga pengelola arsip akan menggunakan kode yang sama Kode tersebut digunakan untuk mempermudah penemuan kembali arsip. Sistem penataan yang digunakan untuk menyimpan arsip inaktif adalah sistem pokok masalah. Artinya penggunaan sistem ini didasarkan pada pokok-pokok masalah yang terkandung didalam arsip tersebut. Pokok-pokok masalah tersebut akan dikelompokan menjadi satu sesuai dengan intasi terkait sebai pencipta arsip. Arsip yang masuk terlebih dahulu akan langsung dilakukanya pengkodean dan pengindekkan berdasarkan tanggal, bulan dan tahun penyerahan arsip. Petugas kearsipan melakukan pengkodean berdasarkan intansi terkait yang mana arsip nya lebih dulu datang. Pengkodean berdasarkan keputusan mentri juga memiliki kode tersendiri misalnya 500 untuk arsip perekonomian. “sistem pokok masalah perihalpokok soal Sistem masalah adalah salah satu sistem penyimpanan berkas berdasarkan kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan perusahaan yang menggunakan sistem ini. Untuk dapat melaksanakan ini, harus ditentukan terlebih dahulu masalah-masalah yang pada umumnya terjadi dalam surat-surat harianya ” 2 Petugas kearsipan menggunakan sistem ini karena lebih efektif dan efisien. Menurut salah satu petugas kearsipan sistem ini mempunyai kelebihan dan kelemahan. Kelebihan menggunakan sistem ini adalah mudah dalam proses penemuan kembali arsip, arsip telah diberi kode dan indeks arsip. Sedangkan kelemahan nya adalah susah dalam pengkodeanya karena tidak semua petugas kearsipan mengetahuinya. Pengkodean arsip didasarkan pada arsip yang masuk terlebih dahulu dan nama intansi terkait. Untuk itu petugas kearsipan harus benar-benar mengusai tentang kearsipan. Untuk menjadi seorang petugas arsip tidaklah mudah banyak persyaratan yang harus dimiliki oleh calon petugas arsip. syarat harus dipenuhi sebagai petugas kearsipan yaitu, teliti, cekatan cerdas dan rapi. 2 Zulkifli Amsyah, loc.cit, hal 76. Penyimpanan arsip merupakan kegiatan yang dilakukan oleh petugas kearsipan guna melindungi arsip dari bahaya. Penyimpan arsip yang selama ini dilaksanakan di Kantor Perpustakaan dan Dokumentasi daerah Kota Temanggung belum berjalan dengan optimal Kondisi lingkungan, tempat dan juga ruangan sangat berpengaruh terhadap arsip yang disimpan. Tempat yang digunakan untuk menyimpan arsip masih jauh dari standar penyimpanan. Artinya tempat yang sempit dan arsip yang disimpanya tidak dapat tersimpan semua. Mengingat arsip yang diciptakan semakin lama-semakin bertambah volumenya. Selain itu atap yang bocor dapat mengakibatkan arsip tersebut rusak. Atap yang seharusnya melindungi arsip dari bahaya malah sebaliknya menjadi penyebab keruskan arsip. Selain tempat, kontrol suhu dan kelembaban belum dioptimalkan. Tempat yang jauh dari unit kerja arsip membuat pengontrolan suhu dan kelembaban tidak terkontrol dengan baik, sehigga petugas kearsipan membiarkan AC menyala setiap hari tanpa adanya pengechekan secara berkala. Hal ini dapat menyebabkan arsip yang disimpan rusak. Ruangan yang bagus untuk menyimpan arsip sebaiknya seperti ini : a. “Ruangan yang digunakan untuk menyimpan arsip jagan terlalu lembab. Ruangan harus tetap kering, supaya ruangan tidak terlalu lemba aturlah suhu udara dalam ruangan berkisar anatara 65ºF sampai dengan 75ºF. b. Ruangan harus terang, dan sebaiknya menggunakan penerangan alam yaitu sinar matahari. Senar matahari selain sebagai penerangan juga dapat membatu memusnahkan musuh-musuh kertas. c. Ruangan harus diberi ventilasi yang secukupnya.ventilasi dapat membantu mengatur suhu udara dalam ruangan sehingga ruangan tidak terlalu lembab. d. Ruangan harus terhindar dari serangan api. e. Ruangan harus terhindar dari serangan banjir. f. Dalam hal-hal tertentu hujan periksalah ruang untuk mengetahui kemugkinan ada talang, saluran air dan atap gedung yang bocor. Apabila terjadi kebocoran segeralah perabiki pada saat iyu juga. g. Ruangan hendaknya harus terhindar dari serangan hama, perusak atau pemakan kertas arsip. h. Lokasi ruangan gedung hendaknya bebas dari tempat-tempat industry sebab polusi udara sangat berbahaya bagi kertas arsip i. Ruangan arsip sebaiknya terpisah dengan ruang-ruangan kantor lain. j. Ruangan penyimpanan arsip sebaiknya disesuaikan dengan bentuk arsip yang disimpan didalamnya ”. 3 Pengechekan tersebut dilakukan satu minggu sekali guna membersihkan peralatan dan ruangan tempat penyimpanan arsip. Kondisi ruangan yang bersih akan memberikan efek yang baik bagi arsip yang disimpanya. Artinya arsip yang disimpan akan terlindungi dari bahaya penyebab kerusakan arsip seperti serangga dan lain-lain. Sewaktu melakukan pembersihan arsip petugas menggunakan vacum cleaner sebagai alat penyedot debu. Menggunakan vacum cleaner akan lebih efektif dibandingan dengan menggunakan kemoceng. Artinya menggunakan kemoceng hanya akan memindahkan debu dari arsip satu kearsip yang lainya. “sekurang-kurangnya satu minggu sekali dibersihkan dengan alat penyedot debu atau vacum cleaner. Pada umunya ruangan dibersihkan dengan saputidak efektif karena debu malah berhamburan” 4 Selain pembersihan ruangan petugas kearsipan juga memeriksa keadaan fisik arsip apakah ada yang rusak apa tidak. Hal ini dilakukan kerena mengingat arsip merupakan dokumen yang sangat penting sehingga perlu dilakukanya pemeliharaan. Saat ini setiap unit kerja belum menyadari betapa pentingnya akan kebutuhan arsip. Mereka beranggapan bahwa arsip merupakan sampah yang tidak memiliki nilai guna. Padahal dengan arsip kita dapat mengetahui informasi kejadian-kejadian yang berlangsung pada waktu itu. Pemeliharaan arsip bukan hanya menjadi tanggung jawab petugas saja, akan tetapi bagi pengguna arsip juga harus ikut melakukan pemelihraan. Cara yang digunakan pengguna arsip dalam memelihara arsip adalah menjaga agar arsip tersebut tetap untuh dan tidak hilang. Dengan 3 Ig Wursanto , loc.cit. hal.221-223 4 Ig Wursanto, ibid, hal.224. demikian nilai yang terkandung di dalam arsip tersebut tetap utuh dan arsip terjaga kelangsungan hiupnya.

3. Pengunaan

Dokumen yang terkait

Pengelolaan arsip dinamis inaktif di unit kearsipan pusat penelitian dan pengembangan teknologi minyak dan gas bumi LEMIGAS

3 43 130

PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS INAKTIF PADA KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

0 19 232

Pengelolaan Arsip Dinamis Perkara Pidana Studi Kasus Pengadilan Negeri Jakarta Selatan

1 18 114

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengelolaan Arsip Dinamis Inaktif di Kantor Perpustakaan dan Dokumentasi Daerah Kota Temnggung

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengelolaan Arsip Dinamis Inaktif di Kantor Perpustakaan dan Dokumentasi Daerah Kota Temnggung T1 162010013 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengelolaan Arsip Dinamis Inaktif di Kantor Perpustakaan dan Dokumentasi Daerah Kota Temnggung T1 162010013 BAB II

0 2 33

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengelolaan Arsip Dinamis Inaktif di Kantor Perpustakaan dan Dokumentasi Daerah Kota Temnggung T1 162010013 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Pengelolaan Arsip Dinamis Inaktif di Kantor Perpustakaan dan Dokumentasi Daerah Kota Temnggung

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Managemen Kearsipan Arsip Dinamis Inaktif pada Bagian Pengolahan dan Akuisisi Kantor Arsip Daerah Kabupaten Semarang T1 162007056 BAB IV

0 0 56

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Manajemen Kearsipan Arsip Dinamis Aktif dan Inaktif Kantor Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang T1 162008028 BAB IV

0 4 40