dalam pencapaian ilmu yang diajarkan oleh guru dalam rangka mencari ridha Allah dan untuk menuai kemanfaatannya.
”
13
b. Teori Deskriptif dan Teori Preskriptif
Asri Budiningsih mengutip pendapat Bruner, yang mengemukakan bahwa: Teori pembelajaran adalah preskriptif dan teori belajar adalah deskriptif.
Preskriptif karena tujuan utama teori pembelajaran adalah menetapkan metode pembelajaran yang optimal, sedangkan deskriptif karena tujuan utama teori
belajar adalah menjelaskan proses belajar. Teori belajar menaruh perhatian pada hubungan diantara variabel-variabel yang menentuka hasil belajar. Teori
ini menaruh perhatian bagaimana seseorang belajar. Sedangkan teori pembelajaran sebaliknya, teori ini menaruh perhatian pada bagaimana
seseorang mempengaruhi orang lain agar terjadi proses belajar. Dengan kata lain, teori pembelajaran berurusan dengan upaya mengontrol variabel-variabel
yang dispesifikasi dalam teori belajar agar dapat memudahkan belajar.
14
c. Teori Behavioristik
Menurut teori Behavioristik, belajar adalah perubahan tingkahlaku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Pandangan behavioristik
mengakui pentingnya masukan atau input yang berupa stimulus dan keluaran atau out put yang berupa respon.
15
d. Teori Kognitif
Teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajarnya. para penganut aliran kognitif mengatakan,”bahwa belajar tidak
sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon. Teori kognitif juga menekankan bahwa bagian-bagian dari satu situasi saling berhubungan dengan
kontek situasi tersebut.
16
13
Ibid., h. 49.
14
Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, cet. I, Jakarta: Rineka Cipta, 2005, h.11.
15
Ibid., h. 19.
16
Ibid., h. 34.
e. Teori Konstruktivistik
Pandangan konstruktivistik mengemukakan bahwa belajar merupakan usaha pemberian makna oleh siswa kepada pengalamannya melalui asimilasi dan
akomodasi yang menuju pada pembentukan struktur kognitifnya, memungkinkan mengarah kepada tujuan tersebut. Oleh karena itu, pembelajaran diusahakan agar
dapat memberikan kondisi terjadinya proses pembentukan tersebut secara optimal pada diri siswa.
17
f. Teori Humanistik