commit to user
= 193,738
mm Maka,
L
maks trimming
= =
√ 7235,829602 mm
2
= 85,064 mm
= 85,1mm panjang punch maks. yang
diperbolehkan c.
Pierching K
pierching
= π .d
1
+ 3. π . d
2
= 3,14 . 8,5 mm + 3 . 3,14 . 6 mm = 18,84 mm + 80,07 mm
= 98,91
mm Maka,
L
maks pierching
= =
√ 14173,04 mm
2
= 119,05 mm
=119mm panjang punch maks. yang
diperbolehkan
3.5 Proses Pembuatan Bagian-Bagian
Press Tool
Bila proses perancangan dan perhitungan telah selesai danpenetapan fungsi dari setiap komponen telah ditetapkan maka prosespembuatan dapat
dimulai, dalam proses pembuatan akandijelaskan tentang proses pembuatan dari komponen press tool yang dikerjakan dengan proses permesinan dan kerja
bangku. 3.5.1
Persiapan proses pembuatan produksi Persiapan merupakan bagian penting untuk mewujudkan sebuah
rancangan menjadi sebuah alat produk yang bisa digunakan. Dengan melakukan sebuah persiapan diharapkan operator benar-benar
memahami apa yang akan dikerjakannya sehingga dapat dihasilkan π
2
. 215000 Nmm
2
. 63,585 mm
4
192,3 Nmm
2
. 0,5 mm . 193,738 mm
π
2
. 215000 Nmm
2
. 63,585 mm
4
192,3 Nmm
2
. 0,5 mm . 98,91 mm
commit to user
komponen-komponen yang baik sesuai dengan ukuran dan fungsi masing-masing. Kesesuaian ukuran sangat berpengaruh pada alat yang
akan dibuat sehingga alat tersebut nantinya dapat digunakan secara tepat. Hal-hal yang perlu dipehatikan sebelum melakukan proses
pembuatan produksi antara lain adalah pembacaan gambar kerja, urutan pengerjaan, ukuran, dan toleransi. Perencanaan pembuatan ini
dibuat dengan memperhatikan efisiensi waktu, kemudahan proses pengerjaan dan faktor perakitan.
Adapun langkah-langkah yang harus dipersiapkan sebelum melaksanakan proses pembuatan produksi, antara lain :
a. Memahami rancangan gambar bagian yang akan dibuat.
b. Menentukan alternatif pengerjaan dengan memperhitungkan cara
yang paling efektif dan efisien. c.
Membersihkan mesin atau alat yang akan digunakan dari debu dan kotoran untuk memastikan mesin dan operator aman dari
lingkungan sekitar. d.
Mengecek kesiapan mesin antara lain mengecek baut-bautnya dan pelumasan pada bagian yang perlu dilumasi agar kerja mesin dapat
maksimal. e.
Menyiapkan alat bantu, bahan dan alat pelindung diri yang akan digunakan.
f. Menjalankan mesin dengan hati-hati dan sesuai prosedur.
g. Mematikan mesin setelah selesai digunakan dan dibersihkan.
h. Memastikan mesin benar-benar aman sebelum ditinggalkan.
3.5.2 Proses pembuatan komponen deep drawing
a. Shank holder dan punch drawing
Bahan :
Amutit. Mesin yang digunakan : Mesin turning, mesin gergaji
potong. Alat yang digunakan
: Jangka sorong,penggores.
commit to user
Gambar 3.5.Punch Drawing Langkah dalam pembuatan holder punch :
1. Menyiapkanalatdanbahan yang akandigunakan.
2. Mengukur baja sesuai ukuran yang telah ditentukan dan dinandai
dengan penggores. 3.
Memotong bahan dengan menggunakan mesin gergaji. 4.
Membuatpunchdenganmesin turning sesuaigambar. b.
Top plate pelat atas Bahan :
Amutit Mesin yang digunakan
: Mesin turning, mesin gergaji potong, mesin bor
commit to user
Alat yang digunakan :Pahat iso 6 dan iso 9, nc drill, drill
Ø6 mm, Ø10 mm, Ø16 mm, Ø20 mm,jangka sorong, penggores
Gambar 3.6. Top Plate Langkah dalam pembuatan top plate :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Mengukur benda kerja dengan menggunakan jangka sorong
dan dinandai dengan penggores sesuai dengan gambarkerja yang telah ditentukan.
3. Memotong bahan dengan ukuran panjang+ 30 mm pada Ø
145 mm menggunakan mesin gergaji potong. 4.
Memasang benda kerja pada chuck mesin bubut dan memfacing bagian muka hingga rata.
5. Membubut benda kerja sesuai dengan gambar kerja dan
ukuran yang telah ditentukan dan membubut finishing hingga halus, rata dan sesuai dengan ukuran.Setelah selesai
dengan mesin bubut, kemudian membuat lubang untuk tempat punch dengan menggunakan mesin bor.
6. Menghaluskan dan merapikan hasil pengeboran dengan
menggunakan kikir.
commit to user
c. Baut pengarah
Bahan : ST 37
Ukuran : M 9.75x1 LH
Gambar 3.7. Baut Pengarah d.
Pegas stripper Bahan
: ST
37 Diameter kawat
: 2 mm Diameter lilitan
: 13 mm Jumlahlilitanaktif :
10 mm
Pitch :
7.5 mm
commit to user
Gambar 3.8. Pegas Stripper e.
Stripper plate pelat stripper Bahan :
Amutit Mesin yang digunakan
: Mesin turning, mesin geraji potong, mesin bor
Alat yang digunakan :Pahat iso 6 dan iso 9, nc drill, drill Ø6
mm, Ø10 mm, Ø 16mm, Ø20 mm, jangka sorong, penggores
commit to user
Gambar 3.9. Stripper Plate Langkah dalam pembuatan stripper plate :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Mengukur benda kerja dengan menggunakan jangka sorong
dan menandainya dengan penggores sesuai dengan gambar kerja yang telah ditentukan.
3. Memotong bahan dengan ukuran panjang 10mm pada Ø
150 mm menggunakan mesin gergaji potong. 4.
Memasang benda kerja pada chuck mesin bubut dan memfacing bagian muka bagian rata.
5. Membubut benda kerja sesuai dengan gambar kerja dan
ukuran yang telah ditentukan dan membubut finishing hingga rata, halus dan sesuai dengan ukuran.
commit to user
f. Dudukan spring
Bahan yang digunakan : ST 37
Mesin yang digunakan : Mesin bubut, mesin bor, mesin
gergaji, mesin las Alat yang digunakan
: tap matic, busur las, jangka sorong,
Gambar 3.10.
Dudukan Spring Langkah pembuatan dudukan spring :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Mengukur benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah
ditentukan dan menandainya dengan penggores. 3.
Memotong bahan sesuai ukuran dengan menggunakan mesin gergaji sebanyak 6 buah denganpanjang 27 mm
danØ 26 mm 4.
Memasang benda kerja di mesin bubut. 5.
Mengerjakan benda kerja sesuai dengan ukuran padagambarkerja.
6. Mengeborbendakerjasecarabertahapdenganmenggunakannc
drill Ø 5, 8 mm dengan kedalaman 21 mm danmengebordenganmenggunakan Ø15 mm sedalam 6 mm.
7. Setelah semua bahan selesai dibor, kemudian mulai
membuat ulir dengan menggunakan tap matic.
commit to user
g. Dies drawing
Bahan :
Amutit Mesin yang digunakan : Mesin Turning, las asitelin.
Alat yang digunakan : Pahat iso 6 dan iso 9, pahat profil radius,
nc drill, drill Ø 6 mm, Ø 10 mm, Ø 16 mm, Ø20
mm, jangkasorong,
penggores
Gambar 3.11. Dies Drawing Langkah dalam pembuatan dies drawing :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Mengukur bahan sesuai ukuran yang telah ditentukan dan
menandainya dengan penggores. 3.
Memotong bahan dengan ukuran panjang 28mm pada Ø 90mm menggunakan mesin gergaji potong.
4. Memasang benda kerja pada chuck mesin bubut dan
memfacing bagian muka hingga rata. 5.
Membubut benda kerja sesuai dengan gambar kerja dan ukuran yang telah ditentukan dan membubut finishing
hingga halus, rata dan sesuai dengan ukuran.
commit to user
h. Bottom plate pelat bawah bottom shoe
Bahan : ST 60
Mesin yang digunakan : Mesin turning, mesin gergaji,mesin bor. Alat yang digunakan
:Pahat iso 6 dan iso 9, ncdrill, drillØ 6mm, Ø 10 mm, Ø 16 mm, Ø 20 mm, jangka
sorong, penggores
Gambar 3.12. Bottom Shoe Langkah dalam pembuatan bottom shoe :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Mengukur benda kerja dengan jangka sorong dan
menandainya dengan penggores sesuai dengan dimensi yang telah ditentukan.
commit to user
3. Menggergaji bahan dengan menggunakan mesin gergaji
potong. 4.
Membuat bottom shoe dengan menggunakan mesin turning sesuai sketsa gambar kerja yang telah ditentukan.
5. Memfacing bagian muka dengan pahat ISO 2 sampai halus.
6. Melubangi benda kerja secara bertahap dengan drill Ø
6mm, Ø 10mm, Ø 13mm, Ø18mm, Ø20mm kemudian untuk membesarkan lubang boring dengan pahat ISO 9
sampai ukuran yang ditentukan. 7.
Memfinisingdan menghilangkan chip dengan menchamper sisi ujung dengan pahat ISO 6.
8. Melepas benda kerja dan membalikanya, memfacing dan
memasukkan ukuran panjang sesuai dengan gambar. 3.5.3
Proses pembuatan komponen trimming a.
Blanking shank Bahan
:ST 37 Mesin yang digunakan : Mesin turning, mesin gergaji potong
Alat yang digunakan : Jangka sorong, penggores
Gambar 3.13. Blanking Shank
commit to user
Langkahdalampembuatan blanking shank : 1.
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2.
Mengukur benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan dan menandainya dengan penggores.
3. Menyeting mesin bubut dan menyenterkan pahat dengan lift
center. 4.
Mencekam benda kerja yang sudah ditandai pada chuck. 5.
Memfacing benda kerja pada permukaan benda kerja. 6.
Memasang drill chuck pada tailstock, kemudian pasang twist drill Ø 6 mm pada drill chuck.
7. Memulai pembuatan lubang kurang lebih sepanjang sisi potong
pada twist drill untuk pengawalan pembuatan lubang besar. 8.
Setelah selesai kemudian mengganti twist drill dengan menggunakan Ø 10 mm.
9. Memulai pembuatan lubang kurang lebih sepanjang sisi potong
pada twist drill. 10.
Kemudian mengganti twist drill dengan menggunakan twist drillØ 13 mm.
11. Memulai pembuatan lubang sampai tembus.
12. Kemudian mengganti twist drill dengan menggunakan twist
drill Ø 20 mm, kemudian memulai pemakanan sepanjang 92.6 mm.
13. Kemudian melepas drillchuckdan benda kerja, kemudian
memasang benda kerja di chuck sepanjang 60 mm. 14.
Mensetting mesin, kemudian membuat benda kerja menjadi Ø 25,3 mm sepanjang 49,6 mm.
15. Membalik benda kerja kemudian membuat profill Ø luar.
16. Memfinishing benda kerja dari chips.
b. Punch blank
Bahan : Amutit
Mesin yang digunakan :Mesin Turning Alat yang digunakan
:Jangka sorong,
commit to user
Gambar 3.14. Punch Blank Langkahdalampembuatan punch blank :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.
2. Mengukur benda sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan
dengan menggunakan jangka sorong. 3.
Mensetting mesin bubut yang akan digunakan untuk mengerjakan benda kerja.
4. Memasang benda kerja pada chuck mesin bubut.
5. Mengerjakan benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah
ditentukan. c.
Dies blanking Bahan :
Amutit Mesin yang digunakan : Mesin Turning
Alat yang digunakan : jangka sorong
commit to user
Gambar 3.15. Dies Blanking Langkah pembuatan dies blanking :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan.
2. Mengukur benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah
ditentukan. 3.
Mensetting mesin turning yang akan digunakan. 4.
Memasang benda kerja pada chuck mesin turning. 5.
Mengerjakan benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.
6. Setelah proses permesinan selesai kemudian benda kerja
dilakukan proses hardening oil. d.
Bottom shoe Bahan :ST
60 Mesin yang digunakan : mesin turning, mesin gergaji, mesinlas,
mesin milling.
Alat yang digunakan : jangka sorong,
commit to user
Gambar 3.16. Bottom Shoe Langkah pembuatan bottom shoe :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Mengukur benda kerja dengan jangka sorong dan
menandainya dengan penggores sesuai dengan dimensi yang telah ditentukan.
3. Menggergaji bahan dengan menggunakan mesin gergaji
potong. 4.
Membuat bottom shoe dengan menggunakan mesin turning sesuai sketsa gambar kerja yang telah ditentukan.
5. Memfacingbagian muka dengan pahat ISO 2 sampai halus.
commit to user
6. Melubangi benda kerja secara bertahap dengan drill Ø
6mm, Ø 10mm, Ø 13mm, Ø18mm, Ø20mm kemudian untuk membesarkan lubang boring dengan pahat ISO 9
sampai ukuran yang ditentukan. 7.
Menfinising menghilangkan chip dengan menchamper sisi ujung dengan pahat ISO 6.
8. Melepas benda kerja dan membalikanya, memfacing dan
memasukkan ukuran panjang sesuai dengan gambar. 3.5.4
Proses pembuatan komponenpierching a.
Shank holder Bahan
: ST
60 Mesin yang digunakan
: Mesinbubut Alat yang digunakan
: Jangka sorong, Pahat iso 6 dan iso9, nc drill, drill Ø 6 mm, Ø 10 mm,
Ø16 mm,
Ø20 mm,
penggores
Gambar 3.17. Shank Holder Piercing Langkah pembuatan shank piercing :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Mengukur benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah
ditentukan dan menandainya dengan penggores.
commit to user
3. Menyeting mesin bubut dan menyenterkan pahat dengan lift
center. 4.
Mencekam benda kerja yang sudah ditandai pada chuck. 5.
Memfacing benda kerja pada permukaan benda kerja. 6.
Memasang drill chuck pada tailstock, kemudian pasang twist drill Ø 6 mm pada drill chuck.
7. Memulai pembuatan lubang kurang lebih sepanjang sisi potong
pada twist drill untuk pengawalan pembuatan lubang besar. 8.
Setelah selesai kemudian mengganti twist drill dengan menggunakan Ø 10 mm.
9. Memulai pembuatan lubang kurang lebih sepanjang sisi potong
pada twist drill. 10.
Kemudian mengganti twist drill dengan menggunakan twist drill Ø 11 mm.
11. Memulai pembuatan lubang sampai tembus.
12. Mengganti twist drill dengan menggunakan twist drill Ø 20
mm, kemudian memulai pemakanan sepanjang 32,5mm. 13.
Melepas drill chuck dan benda kerja, kemudian memasang benda kerja di chuck sepanjang 60 mm.
14. Mensetting mesin, membuat benda kerja menjadi Ø 40 mm
sepanjang 70,8 mm. 15.
Membalik benda kerja kemudian membuat profill Ø luar. 16.
MembuatbendakerjamenjadiØ 27 mm sepanjang 48 mm. 17.
Memfinishing benda kerja dari chips. b.
Top plate pelatatas Bahan yang digunakan
:ST 60 Mesin yang digunakan
:Mesinbubut, mesinbor Alat yang digunakan
:Jangkasorong, PahatISO 6 danISO 9,nc drill, drill Ø4 mm, Ø6 mm, Ø
10 mm,Ø12
mm, penggores,
tap maticukuran M 5x1 dan M 13x1.
commit to user
Gambar 3.18. Top Plate
Langkah pembuatan top plate : 1.
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2.
Mengukur benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan dan menandainya dengan penggores.
3. Menseting mesin bubut dan menyenterkan pahat dengan lift
center. 4.
Mencekam benda kerja yang sudah ditandai pada chuck. 5.
Memfacing benda kerja pada permukaan benda kerja. 6.
MemulaipemakananbendakerjadariØ 95 mm menjadiØ 94 mm. 7.
Memasang drill chuck pada tailstock, kemudian pasang twist drill Ø 6 mm pada drill chuck.
8. Memulai pembuatan lubang sepanjang 10 mm.
9. Mengganti twist drill dengan menggunakan Ø 10 mm.
10. Memulai pembuatan lubang kurang lebih sepanjang 10 mm.
11. Mengganti twist drill dengan menggunakan twist drill Ø12
mm. 12.
Memulai pembuatan lubang sepanjang 10 mm. 13.
Melepasbendakerjadari chuck mesinbubut.
commit to user
14. Setelahbendakerjaterlepas, membuat 4 lubangdenganØ4
mmmenggunakanmesin bor. 15.
Membuatulirdenganmenggunakan tap matic M 4x1 dan M 12x1.
c. Punch holder plate
Bahan yang digunakan :ST 60
Mesin yang digunakan :mesinbubut, mesinbor
Alat yang digunakan :Kepalapembagi, jangkasorong,
PahatISO 6 daniso 9,nc drill, drill Ø 6 mm, Ø11 mm,Ø8,5 mm, Ø9 mm,
Ø4 mm , dan penggores.
Gambar 3.19. Punch Holder Plate Langkah pembuatan Punch holder plate :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Mengukur benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah
ditentukan dan menandainya dengan penggores. 3.
Menyeting mesin bubut dan menyenterkan pahat dengan lift center.
4. Mencekam benda kerja yang sudah ditandai pada chuck.
5. Memfacing benda kerja pada permukaan benda kerja.
commit to user
6. MemulaipemakananbendakerjadariØ 95 mm menjadiØ 94 mm.
7. Memasang drill chuck pada tailstock, kemudian pasang twist
drill Ø 6 mm pada drill chuck. 8.
Memulai pembuatan lubang sampaitembus. 9.
Setelah selesai kemudian mengganti twist drill dengan menggunakan Ø9 mm.
10. Memulai pembuatan lubang sepanjang 5 mm.
11. Memasang kepala pembagi pada mesinbor.
12. Memasang benda kerja pada kepala pembagi.
13. Memasang pahat Ø 4 mm dan mengeborbagian lubang baut 4
lubang. 14.
Mengebor benda kerja pada posisi lubang punchØ 8,5 mm mulai dari mata borØ 4, Ø 8,5 sampai tembus pada 3 lubang.
Setelah itu dibor lagi menggunakan Ø 11 mm pada kedalaman 5 mm.
d. Punch pierching
Jenis Material : B-SPB 8,5 – 60 – T5 – H11 3 B-SPB 6 – 60 – T5 – H9
Gambar 3.20. Punch Piercing
commit to user
e. Dies
Bahan yang digunakan : amutit
Mesin yang digunakan : mesin bubut, Mesin bor
Alat yang digunakan : kepala pembagi, jangka sorong,
pahat ISO 6 dan iso 9, nc drill, drill Ø6 mm, Ø 8,5 mm,Ø 9 mm, Ø 11
mm, penggores.
Gambar 3.21. Dies Piercing Langkah pembuatan dies piercing :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Mengukur benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah
ditentukan dan menandainya dengan penggores. 3.
Menyeting mesin bubut dan menyenterkan pahat dengan lift center.
4. Mencekam benda kerja yang sudah ditandai pada chuck.
5. Memfacing benda kerja pada permukaan benda kerja.
6. Memulai pemakanan benda kerja dengan proses pemakanan
bubut Ø 60,4 mm.
commit to user
7. Melepas benda kerjadari chuck mesin bubut, kemudian
melakukan proses pengeboran dengan kepala pembagi sesuai dengan gambarkerja.
f. Dies holder plate
Bahan yang digunakan : ST 37 Mesin yang digunakan :mesinbbubut, mesinbor
Alat yang digunakan :pahat iso 6 dan iso 9, nc drill, drill Ø 4
mm, Ø 8 mm, Ø16 mm tap matic M 9x1.
Gambar 3.22 Dies Holder Plate Langkah pembuatan dies hoder plate :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Mengukur benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah
ditentukan dan menandainya dengan penggores. 3.
Menyeting mesin bubut dan menyenterkan pahat dengan lift center.
4. Mencekam benda kerja yang sudah ditandai pada chuck.
5. Memfacing benda kerja pada permukaan benda kerja.
6. Memulai pemakanan benda kerja dengan poses pemakanan
bubutØ 109,6 mm. 7.
Memasang nc drill pada drill chuck dan mengebor benda pada kedalaman 5 mm. Setelah itu mengganti drill ukuran Ø 4 mm
commit to user
kemudian benda dibor sampai tembus, pengeboran dilanjutkan dengan mata pahat Ø 8 mm dan Ø 16 mm.
8. Membubut dalam pada Ø 39,6 mm sampai tembus.
9. Membalik benda kerja untuk pembubutan dalam Ø 60,2 mm
kedalaman 10 mm. 10.
Melepas benda kerja dari chuck mesin bubut, kemudian melakukuan proses pengeboran dengan kepala pembagi sesuai
dengan gambarkerja. g.
Bottom plate pelatbawah shoe Bahan yang digunakan
: ST 60 Mesin yang digunakan
:mesinbubut, Alat yang digunakan
:jangka sorong, pahat ISO 6 dan ISO 9,nc drill, drill Ø 6 mm, Ø 10 mm,
Ø16 mm, Ø20 mm, penggores.
Gambar 3.23 Bottom Shoe
commit to user
Langkah pembuatan bottom shoe : 1.
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2.
Mengukur benda kerja dengan jangka sorong dan menandainya dengan penggores sesuai dengan dimensi
yang telah ditentukan. 3.
Menggergaji bahan dengan menggunakan mesin gergaji potong.
4. Membuat bottom shoe dengan menggunakan mesin turning
sesuai sketsa gambar kerja yang telah ditentukan. 5.
Memfacing bagian muka dengan pahat iso 2 sampai halus. 6.
Melubangi benda kerja secara bertahap dengan drill Ø 6mm, Ø 10mm, Ø 13mm, Ø18mm, Ø20mm kemudian
untuk membesarkan lubang boring dengan pahat iso 9 samapi ukuran yang ditentukan.
7. Menfinising menghilangkan chip dengan menchamper sisi
ujung dengan pahat iso 6. 8.
Melepas benda kerja dan membalikanya, memfacing dan memasukkan ukuran panjang sesuai dengan gambar.
3.6 Proses pengecatan Bagian-Bagian