commit to user
Keempat ketentuan tersebut di atas merupakan dasar untuk merencanakan sebuah perkakas punching tool, sehingga kita dapat menentukan lebih lanjut
bagaimana perkakas itu nantinya akan dibuat. Di samping keempat faktor tersebut di atas, sangat perlu diperhatikan tiga
hal berikut ini : 1.
Murah : tidak terlalu banyak komponen yang diperlukan. 2.
Kuat : secara
menyeluruh, dies harus kuat atau kokoh, demikian juga
masing - masing komponennya. 3.
Praktis : jika suatu saat diperlukan perawatan maupun perbaikan,
misalnya pengasahan terhadap punch, dies atau komponen yang lain, tidak perlu banyak membongkar komponen yang lain.
Selain faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan sebuah press tool adalah menentukan langkah-
langkah perencanaan pembuatan, hal ini dimaksud agar dalam mengerjakan komponen-komponennya bisa secara terpadu, sehingga dalam merakitnya
kemudian tidak banyak mengalami kesulitan. Langkah-langkah yang dimaksud adalah :
1. Membuat lay-out scrap strip jika dibutuhkan
2. Memilih jenis die
3. Konstruksi punch, punch plate
4. Pemilihan jenis stripper plate
5. Penggunaan pilot, dowel pin, fastener
6. Konstruksi die, bottom shoe
7. Menggambar rancangan
3.2 Langkah-Langkah Pembuatan Perkakas
Press Tool
Secara garis besar, langkah-langkah perencanaan pembuatan perkakas press tool ini dinyatakan dalam suatu bentuk diagram alir sebagai berikut :
commit to user
Pembuatan dan Perakitan
Pembuatan dan perakitan
sesuai ? Mengetahui kapasitas mesin
yang akan dipakai Menentukan produk yang akan dibuat dengan mesin tersebut
material, dimensi, dan tebal plat yang digunakan Menentukan jenis kerja yang akan dilakukan
untuk memproduksi produk Deep drawing, Pierching, dan Trimming
Menghitung gaya-gaya yang bekerja pada perkakas press tool
Menentukan jenis press tool yang
akan dibuat Berdasarkan kapasitas
mesin dan perhitungan gaya
Menghitung dimensi punch dan dies
Membuat gambar rancangan punch dan dies
Pengujian dan hasil yang diperoleh Penarikan Kesimpulan
Gambar 3.1. Diagram Alir Pembuatan Perkakas Press Tool
Mulai
Selesai Tidak
Ya
Tidak Ya
commit to user
3.3 Perancangan Dan Pembuatan Perkakas
Press Tool
3.3.1 Pemilihan produk material benda kerja avor washtafel
Alasan pemilihan produk avor washtafel dikarenakan pertimbangan beberapa hal berikut ini :
a. Dari kapasitas mesin press atau punch yang ada di laboratorium proses
produksi, kapasitas mesin 5 ton dan kapasitas tersebut tidak memungkinkan untuk pembuatan produk yang rumit, maka dari itu
dipilih produk avor washtafel karena bentuknya yang sederhana. b.
Untuk produk yang akan diproduksi yaitu avor washtafel, produk ini merupakan penyaring pada saluran washtafel yang biasa terdapat pada
bak mandi ataupun tempat cuci piring. Pemilihan produk ini didasarkan pada pembebanan mesin yang ada, pengaruh ketebalan terhadap produk,
dan bahan produk. c.
Pada produk aslinya avor washtafel terbuat dari plat stainless steel. Tetapi karena gaya pembebanan pada pembuatan produk ini sangat besar,
maka bahan dan ketebalan pelat yang digunakan dapat disesuaikan dengan kapasitas mesin punch yang ada.
Gambar produk :
Gambar. 3.1. Avor Wasrafel tampak atas
commit to user
3.3.2 D
Ber kedalam
dilihat p
ata geometri
rdasarkan dat m permodelan
pada gambar
Ga Gambar 3.2
i avor washt
ta-data yang n numeric, m
berikut ini.
ambar 3.3. A 2. Avor Wast
tafel
diperoleh d maka data g
Avor Wastafe tafel tampak
dari kondisi p geometri dar
el yang akan k samping
pasar dan me ri avor wash
n diproduksi 39
embawanya htafel dapat
commit to user
3.3.3 Pemilihan material produk benda kerja avor washtafel
Berdasarkan pertimbangan kondisi dan kapasitas mesin yang ada, serta memperhatikan kesamaan kualitas dari produk aslinya maka dipilihlah plat
galvalum sebagai material produk benda kerja yang akan digunakan. Karena ketebalan profil baja ringan sangat tipis yang beredar di
Indonesia berkisar 0,5 sampai 1 mm, bahan baja yang harus dipakai adalah baja mutu tinggi atau biasa disebut High Tension Steel, umumnya standar
G550, artinya Yield Strength maupun Tension Strength dari baja tersebut minimal 550 MPa. “minimal” tidak sama dengan “rata-rata” dengan kata lain
sewaktu diuji tarik di laboratorium, tension strength-nya tidak boleh kurang dari 550 MPa.
Di Indonesia, lapisan anti karat yang umumnya dipakai adalah lapisan Z Zinc yang sering disebut Galvanis Galvalum atau lapisan AZ Aluminum
dan Zinc. Masing-masing lapisan punya kelebihan maupun kekurangan sendiri. Banyak orang salah mengerti bahwa bahan Aluminum Zinc lebih baik
daripada Zinc Galvanis, padahal yang menentukan adalah ketebalan lapisan yang dipakai, bukan jenisnya. Untuk mencapai taraf ketahanan yang relatif
setara, ketebalan lapisan Zinc yang dipakai harus lebih tebal daripada Aluminum Zinc.
Beberapa keunggulan dari pelat galvalum galvanis, di antaranya sumber :www.google.comsuksesmandiriteknik.blog.plasa.com:
1. Tahan terhadap korosi
Komposisi terbaik Zinc dan aluminiumnya mampu memiliki kekuatan empat kali lebih baik dari baja pada kondisi yang sama.
2. Lebih ekonomis
Pelat galvalum sangat ringan, memberikan kekuatan yang kokoh dengan komposisi 55 Aluminium, 43,5 Zinc, dan 1.5 Silikon sebagai
pencegah karat dan korosi. 3.
Mudah dibentuk Mudah dibentuk sehingga memberikan banyak kemudahan dalam
mendesain aplikasi produk.
commit to user
4. Penampilan atraktif profil
Permukaan pelat galvalum memberikan penampilan dan kekuatan yang berbeda dan mempunyai standart hi-ten G550 termasuk pada baja keras.
5. Lapisan resin
Pelat galvalum memiliki lapisan silikon yang terletak dibagian luar dari galvalum dan berfungsi sebagai proteksi base material material dasar
apabila adanya pemotongan material. Ini membuat bekas pemotongan pada pelat galvalum tidak mudah berkarat.
6. Tahan terhadap suhu lingkungan
Hasil proses pada suhu permukaan yang mencapai 600°F membuat plat galvalum mampu bertahan terhadap cuaca suhu tinggi tanpa takut akan
terjadinya pemudaran warna. 7.
Kemampuan memantulkan panas Plat galvalum memiliki kemampuan tinggi untuk memantulkan panas dan
cahaya sehingga ada penurunan panas yang signifikan di dalam ruang bangunan maupun gudang jika dibandingkan dengan produk lain.
Spesifikasi plat galvalum yang dipakai G550 adalah sumber :www.google.comsuksesmandiriteknik.blog.plasa.com:
a. Tegangan maksimum
: 550 MPa b.
Modulus geser : 50.000 MPa
c. Modulus elastisitas
: 20.000 MPa 3.3.4
Peralatan yang digunakan dalam proses pengujian Peralatan yang digunakan dalam proses pengujian berupa mesin
punch yang memiliki spesifikasi sebagai berikut sumber : spesifikasi mesin punch:
Name Plate Spesifikasi
Mesin Punch.
commit to user
3.3.5 Peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan pengerjaan
Dalam proses pembuatan press tool ini, harus diketahui kapasitas dan kondisi mesin yang akan digunakan. Adapun mesin yang digunakan
dalam pembuatan pengerjaan komponen-komponen press tool adalah sebagai berikut :
1. Mesin bubut
Mesin bubut digunakan untuk membentuk profil dari komponen- komponen punch dan dies.
2. Mesin bor
Mesin bor digunakan untuk memperbesar lubang baut conterbor sebagai dudukan kepada baut.
3. Mesin gergaji
Mesin gergaji digunakan untuk memotong batang poros atau komponen lainnya yang tidak bisa dipotong menggunakan gerinda
pemotong. 4.
Gerinda tangan Gerinda tangan digunakan untuk meratakan permukaan benda kerja
hasil proses penyambungan las. 5.
Las busur listrik Las busur listrik digunakan untuk menyambung menghubungkan
sue bottom plate dengan tangkai pemegang atau pengunci, bushing stipper dengan stipper plate, dan mengunci posisi punch pierching.
6. Las asetelin
Las asetelin digunakan untuk memanaskan heat treatment komponen-komponen punch dan dies yang akan diproses quenching oil.
3.3.6 Bahan pembuat press tool
Bahan-bahan yang digunakan dan diperlukan dalam pembuatan dan pengerjaan komponen-komponen press tool adalah sebagai berikut :
1. Baja St 60 sebagai penekan top plate dan sebagai dudukan bagi
punch bottom plate. 2.
Baja amutit sebagai bahan pembuat punch dan dies.
commit to user
Sedangkan untuk punch pierching digunakan ; a.
B-SPB 8,5-60-T5-H11, sebanyak 3 buah b.
B-SPB 6-60-T5-H9, sebanyak 1 buah 3.
Baja St 37 sebagai bahan pembuat shank. 4.
Pegas tekan stipper. 5.
Baut dan fastener..
3.4 Proses Perhitungan Gaya-Gaya Yang Berpengaruh Pada Proses