2.2.2. Mekanisme kerusakan jaringan pada penyakit periodontal
Bakteri  plak  gigi  akan  mengeluarkan  produkmaterial,  seperti  asam  lemak contohnya asam butirat dan asam propianat, gingiva seperti FMLP N-formil methionyl-
leucyl-phenylalanine  dan  LPS,  yang  akan  berdifusi  kedalam  lapisan  epitel  gingival. Material ini akan merangsang sel epitel untuk memproduksi mediator inflamasi seperti
interleukin-8 IL-8, IL-1 beta, prostaglandin E2 PGE2, matriks metailoproteinase MMP dan tumor necrosis factor alpha TNF-alpha. Mediator ini akan merangsang pembuluh
darah  menjadi  terinflamasi.  Akibatnya  khemokin  seperti  IL-8  akan  merangsang khemotraksi  sel  leukosit  keluar  dari  pembuluh  darah  menuju  ke  lokasi  plak  gigi.  LPS
dapat  pula merangsang  sel  endotel  untuk  mengeluarkan mediator  untuk mengaktifkan sel pada jaringan konektif. Sebagai contoh sel makrofag, fibroblast, dan sel mastus dari
jaringan  tersebut  akan  mengeluarkan  mediator,  seperti  prostaglandin,  interleukin  dan matriks metalloproteinase, yang berperan sebagai khemokin maupun sebagai mediator
penyebab  peningkatan  permeabilitas  gingival.  LPS  mengaktifkan  pula  komplemen  jalur tidak langsung dari produksi kinin Jorgensen, 2002.
Peningkatan  permeabilitas  pembuluh  darah  menyebabkan  ekstravasasi  sel leukosit. Protein serum seperti komplemen, protein fase akut dan gingiva plasmin akan
semakin  meningkatkan  respon  inflamasi  dan  mengaktifkan  sel  endotel  untuk memproduksi  mediator  lebih  banyak  mediator  seperti  IL-1  akan  mengaktifkan  sel
makrofag  untuk  memproduksi  mediator  lainnya  seperti  TNF  alpha,  IL-8,  1L-6,  IL-10,  IL- 12,  PGE2,  MMP,  interferon-gamma  IFN-gamma,  dan  khemokin  seperti  RANTES,  MCP
dan MIP.  Meningkatnya level IL-8 juga menyebabkan aktivasi dan migrasi sel netrofil ke tempat plak gigi Collins, 2006.
Setelah fase awal inflamasi terjadi, sel makrofag dan sel limfosit mulai infiltrasi. Sel limfosit T akan mengeluarkan produk mediator seperti IL-2, IL-3, IL-4, IL-5, IL-6, IL-10,
IL-13,  TNF-alpha,  TGF-beta  Transforming  growth  factor  beta,  dan  khemokin  seperti RANTES,  MCP,  dan  MIP.  LPS  mampu  pula  secara  langsung  mengaktifkan  sel  limfosit  B
untuk memproduksi dan merangsang sel makrofag mengeluarkan mediator seperti TGF- beta,  IL-1,  IL-12,  dan  IL-10  maupun  matriks  metalloproteinase.  Hasil  akhir  dari  fase  ini
ialah  semakin  banyaknya  infiltrasi  sel  makrofag  dan  limfosit  disertai  semakin  tinggi tingkat  kerusakan  matriks  ekstraselular  seperti  kolagen.  Akibatnya,  semakin  banyak
akumulasi plak gigi, semakin tinggi respon imun dan semakin besar kerusakan jaringan. Hal  ini  dapat  dilihat  secara  klinis  dengan  semakin  dalamnya  poket  gingiva  dan
perdarahan spontan Collins, 2006. Mekanisme  kerusakan  jaringan  pada  penyakit  periodontal  tidak  terlepas  dari
peranan  enzim  matriks  metalloproteinase  MMP.  Ini  adalah  enzim  proteinase  yang mampu  merusak  matriks  ekstraseluler  seperti  kolagen.  MMP  ini  sebenarnya  adalah
sekelompok  proteinase  yang  mempunyai  fungsi  yang  sama.  Mereka  terdiri  dari kelompok kolagen interstisial contohnya ialah MMP-1, MMP8, dan MMP-13, gelatinase
contohnya  MMP-2  dan  MMP-9,  Stromelisin  contohnya  MMP-3,  MMP-10,  MMP-11, kelompok  yang  berikatan  dengan  membran  contohnya  MMP-14,  MMP-15,  MMP-16,
MMP-17.  MMP  akan  berfungsi  melisis  target  sesuai  dengan  nama  kelompok  MMP. Diketahui pula ada substansia yang disebut TIMP Tissue Inhibitor of Metalloproteinase
dan berfungsi sebagai penghambat kerja TIMP-1, TIMP-2, TIMP-3 dan TIMP-4. MMP dan
TIMP  diproduksi  oleh  set  makrofag  dan  fibroblast  dan  letaknya  sangat  berhubungan dengan  jaringan  yang  sedang  mengadakan  remodeling.  Diduga,  produk  bakteri  seperti
LPS akan megaktifkan sel fagosit untuk memproduksi mediator seperti IL-1. Mediator ini kemudian akan mengaktifkan sel makrofag dan fibroblast untuk memproduksi MMP dan
regulatornya  yaitu  TIMP.  MMP  ini  akan  mengawali  terjadinya  destruksi  matriks ekstraseluler  gingival  seperti  kolagen  dan  merangsang  terjadinya  resorpsi  tulang
Williams, 2000.
Gambar 2.4. Progress Penyakit Periodontal Collins, 2006
Pada penderita gingivitis, infiltrasi sel mononuklear terus bertambah dan terjadi kerusakan  jaringan  konektif,  tetapi  belum  nampak  adanya  resorpsi  tulang.  Pada
penderita  periodontitis,  infiltrasi  sel  dan  degradasi  kolagen  bergerak  kearah  apikal sepanjang akar gigi. Sel osteoblast menghilang tetapi disertai dengan meningkatnya sel
osteoklast  yang  meresorpsi  tulang.  Permukaan  sementum  gigi  merupakan  permukaan terakhir  yang  diresorpsi  osteoklast.  LPS  bakteri  plak  gigi  akan  merangsang  sel  seperti
makrofag  dan  fibroblast  untuk  memproduksi  mediator  seperti  IL-1,  PGE-2  dan  TNF- alpha.  Mediator  inimenghambat  proses  diferensiasi  osteoblast,  menghambat  produksi
mediator  sel  osteoblast  dan  menghambat  produksi  matriks  ekstraselulera  dan  proses kalsifikasi.  Akibatnya,  jumlah  maupun  fungsi  osteoblast  semakin  menurun.  Sebaliknya
mediator  ini  justru  meningkatkan  diferensiasi  osteoklast  dan  aktivitas  osteoklast. Sehingga,  penurunan  jumlah  osteoblast  justru  diikuti  dengan  peningkatan  jumlah  dan
fungsi osteoklast. Hal ini berakibat derajat kerusakan tulang tidak dapat diimbangi oleh proses remodeling oleh osteoblas Norkiewicz, 2001.
2.3. Fibroblas