makrofag dan fibroblast untuk memproduksi mediator seperti IL-1, PGE-2 dan TNF- alpha. Mediator inimenghambat proses diferensiasi osteoblast, menghambat produksi
mediator sel osteoblast dan menghambat produksi matriks ekstraselulera dan proses kalsifikasi. Akibatnya, jumlah maupun fungsi osteoblast semakin menurun. Sebaliknya
mediator ini justru meningkatkan diferensiasi osteoklast dan aktivitas osteoklast. Sehingga, penurunan jumlah osteoblast justru diikuti dengan peningkatan jumlah dan
fungsi osteoklast. Hal ini berakibat derajat kerusakan tulang tidak dapat diimbangi oleh proses remodeling oleh osteoblas Norkiewicz, 2001.
2.3. Fibroblas
2.3.1. Definisi
Fibroblas adalah sel mesenkim dasar jaringan dewasa yang fungsi utamanya adalah mensintesis komponen-komponen jaringan pengikat, yakni kolagen dan
mukopolisakarida. Fibroblas berbentuk sel yang memanjang yang dibedakan terutama oleh banyaknya anyaman reticulum endoplasma kasar yang melapisi rongga lebar
dalam sitoplasmanya. Fibroblas tampak dalam jumlah yang sangat banyak pada luka yang mulai sembuh sehingga menimbulkan spekulasi tentang asal usulnya, namun
umumnya sekarang disepakati bahwa fibroblast berasal dari fibroblast sebelumnya Spector dan Spector, 2006.
Fibroblast adalah sel yang menghasilkan serat dan substansi dasar amorf jaringan ikat. Pada saat sedang aktif menghasilkan sub stansi internal, sel ini memiliki
juluran sitoplasma lebar atau tampak berbentuk kumparan. Sitoplasmanya yang banyak
bersifat basofil dan anak intinya sangat jelas, yang menandakan adanya sintesis protein secara aktif. Fibroblas merupakan salah satu sel jaringan ikat dalam rongga mulut yang
paling khas dan berperan penting dalam perkembangan dan pembentukan struktur jaringan Cormack, 2005
2.3.2. Struktur fibroblast
Fibroblas merupakan sel dengan bentuk tidak beraturan, agak gepeng dengan banyak cabang dan dari samping terlihat berbentuk gelondong atau fusiform.
Sitoplasmanya bergranula halus dan mempunyai inti lonjong, besar ditengah dengan satu atau dua anak inti jelas. Fibroblas yang aktif memiliki sitoplasma yang besar,
nucleus ovoid, besar, tercat pucat, memiliki kromatin halus dan nucleusnya tampak nyata. Sitoplasma kaya akan reticulum endoplasmic kasar dan kompleks golginya
berkembang baik Junqueira dkk., 2007. Fibroblas yang tidak aktif disebut fibrosit. Potongan melintang, fibrosit
berbentuk fusiform dengan ujung meruncing dan terletak disepanjang serabut kolagen. Bentuk nucleus fibroblast yang memanjang selalu terlihat jelas pada preparat histology
tetapi batas dinding selnya sering tidak terlihat jelas. Tidak jelasnya batas sel tersebut disebabkan pada saat fibroblast menjadi inaktif sitoplasmanya menjadi eosinofilik
seperti kolagen yang ada di sekitarnya. Fibroblas saling berkontak satu dengan yang lain pada jaringan ikat, karena alasan teknik hubungan ini sulit diperlihatkan Bloom dan
Fawcet, 2002.
Pemeriksaan dengan elektromikrograf, akan tampak bahwa dalam nucleus fibroblast yang berbentuk elips, terdapat satu sampai dua nukleoli, sekelompok
kromatin berada dekat dengan nukleus, tampak pula sepasang sentriole, kompleks golgi dan mitokondria di dekat nukleus. Lokasi mitokondria ini dapat meluas sampai ke
prosesus fibroblas. Retikulum endoplasmic kasar pada fibrosit bentuknya tipis tetapi terlihat lebih besar pada jaringan ikat yang sedang berkembang. Pada keadaan normal,
aktivitas pembelahan sel fibroblast sangat jarang terlihat tetapi saat terjadi perlukaan, fibroblast menjadi lebih aktif memproduksi komponen matriks ekstra seluler Fawcet,
2002.
2.3.3. Fungsi fibroblas