2.1.2 Konsep Kemampuan Dasar Bahasa
Manusia dapat berfikir dengan baik dan bahkan, secara abstrak karena kemampuannya berbahasa. Berkat bahasa, manusia
dapat berfikir secara berlanjut, teratur dan sistematis. Pada dasarnya bahasa mempunyai tiga fungsi, yakni fungsi
simbolik, emotif dan afektif. Dalam komunikasi keilmuan, fungsi simboliklah yang perlu diusahakan menonjol, antara lain lewat
penggunaan tata-istilah yang khas dan spesifik maknanya. Bahasa merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh proses
berpikir ilmiah dimana bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan fikiran tersebut kepada orang
lain. Wittgenstein menyatakan bahwa“ Die Grenzen meiner Sprache bedeuten die Grenzen meiner Welt. “ Batas bahasaku adalah batas
duniaku. depdikbud, 1984 : 48 Manusia dapat berpikir dengan baik karena dia mempunyai
bahasa. Tanpa bahasa, manusia tidak akan dapat berpikir secara rumit dan abstrak. Demikian juga tanpa bahasa kita tidak dapat
mengkomunikasikan pengetahuan kita kepada orang lain. Bahasa memungkinkan manusia berpikir secara abstrak, dimana obyek-obyek
yang faktual ditransformasikan menjadi simbol-simbol bahasa yang bersifat abstrak. Adanya simbol bahasa yang bersifat abstrak ini
memungkinkan manusia untuk berpikir secara berlanjut. Demikian juga bahasa memberikan kemampuan untuk berpikir secara teratur dan
sistematis. Transformasi obyek faktual menjadi simbol abstrak diwujudkan lewat perbendaharaan kata-kata dan kata-kata ini
dirangkaikan oleh tata bahasa untuk mengemukakakan suatu jalan pemikiran atau ekspresi peranan. depdikbud, 1984 : 49-54
Dari uraian diatas kita bisa menarik kesimpulan bahwa bahasa merupakan alat untuk dapat berpikir secara teratur dan
sistematis, sekaligus sebagai sarana untuk dapat mentransformasikan ilmu kepada diri sendiri maupun orang lain. Sedangkan kemampuan
dasar bahasa merupakan kemampuan dasar yang menjadi fondasi untuk mempelajari semua ilmu yang ada. Seperti halnya kemampuan
dasar matematika, maka kemampuan dasar bahasa ini secara komprehensif bisa di dilakukan dengan menyelenggarakan Ujian
Nasional Bahasa, yang mana validitas dan reliabilitasnya sudah terjamin karena diselenggarakan oleh pihak yang berkompeten dan
mendapat legitimasi yang jelas dari negara.
2.1.3 Konsep Akuntansi