44
memperoleh posisi dominan dan berpengaruh dengan masyarakat umum.
54
Sedangkan kecenderungan hukum swasta muncul karena kondisi sosial negara. Perlu dicatat bahwa antara abad ke lima belas sampai abad ke tujuh
belas, parlemen dan raja-raja berjuang untuk menguasai negara. Para bangsawan berusaha untuk menegaskan kembali hak prerogatif feodal dan
menjual monopoli untuk meningkatkan pendapatan. Parlemen, yang terdiri dari pemilik tanah dan pedagang kaya, bersama-sama dengan pengadilan
keberatan gagasan itu. Akibatnya, Raja tidak dapat mempertegas kembali hak feodal dan kemampuannya untuk melakukan monopoli juga dibatasi.
Situasi ini dikembangkan kebebasan hak milik hak pribadi. Salah satu konsekuensi dari ini adalah bahwa, the common law system sangat
tergantung pada hukum privat.
55
2. Hukum Publik dan Hukum Privat Dari Perspektif Karakter Praktis
Bagian ini
bergantung pada
penjelasan Barnett
ketika mengklasifikasikan empat pengertian dari perbedaan hukum publik dan
hukum swasta berdasarkan pada pendekatan praktis fungsional. Pertama,
klasifikasi antara publik dan privat didasarkan pada lingkup dampak bahaya dari kondisi yang tidak diinginkan. Jika tindakan menyebabkan kerugian
masyarakat atau melanggar standar umum kesusilaan, maka dapat diatur oleh
54
Ibid. h. 3.
55
Ibid. h. 6.
45
hukum publik. Sebaliknya, cidera kontrak dianggap sebagai private harm, dan termasuk dalam hukum privat. Namun, mengenai hal- hal tertentu,
pencurian misalnya; meskipun menyebabkan private harm kerugian pribadi, tindakan ini melanggar standar umum perilaku yang baik. Oleh
karena itu, dianggap sebagai kejahatan dan termasuk dalam hukum publik.
Kedua, klasifikasi antara hukum publik dan privat didasarkan pada
yang memiliki alasan yang kuat untuk menuntut pelanggaran dari suatu tindakan tertentu. Dalam hukum publik, penuntut biasanya dilakukan oleh
lembaga- lembaga pemerintah sedangkan dalam hukum privat, penggugat tersebut dilakukan oleh individu atau wakil- wakil mereka yang dirugikan.
Ketiga, klasifikasi antara publik-swasta didasarkan pada rezim hukum yang
berlaku. Jika peraturan tersebut dimaksudkan untuk mengatur tindakan internal pemerintah, dan yang mendefinisikan hubungan atau tugas dengan
perorangan, maka dikategorikan sebagai hukum publik. Jika peraturan tersebut mendefinisikan hak dan kewajiban antara individu- individu swasta
atau kelompok maka termasuk ke dalam hukum privat. Keempat, klasifikasi
antara publik dan privat didasarkan pada penerapan dan penegakan peraturan. Jika penerapan peraturan ini terb atas pada lembaga publik, maka
termasuk hukum publik. Sebaliknya, itu jatuh ke dalam hukum privat.
56
56
Barnett, RE, Foreword: Four Senses of the Public Law – Private Law Distinction,
Harvard Journal of La w and Public Policy 1986, h. 267 -276.
46
Selain itu terdapat juga perbedaan klasifikasi antara hukum publik dan privat yang didasarkan pada kedudukan yuridis para pihak. Dalam Hukum
Publik, Kedudukan yuridis pelaku hukum publik public actor dimana salah satu pihak memiliki kedudukan yang lebih tinggi penguasa dari yang lain
dimana hubungan hukum yang dibangun bersifat vertikal. Berbeda dengan hukum privat, dimana kedudukan yuridis pelaku hukum privat private
actor adalah sederajat diantara para pihak, dimana kedudukan yuridis yang dibangun bersifat horizontal.
57
3. Hukum Publik dan Hukum Privat dari Perspektif Tradisi Hukum