Derajat Infeksi Akar HASIL

SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014 “Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia” 24 | Denpasar - Bali, 18 - 19 September 2014 Gambar 3. Berat kering akar tanaman inang yang berbeda pada propagasi endomikoriza bulan ke satu, dua dan tiga

4. PEMBAHASAN

Berdasarkan Gambar 1 menunjukkan bahwa spora endomikoriza yang dihasilkan pada tanaman inang jagung lokal dan Hibrida serta tanaman shorgum menghasilkan jumlah spora lebih banyak dibandingkan dengan jumlah spora pada dua tanaman inang yang lain Arachis dan Pueraria. Spora-spora endomikoriza mulai menghasilkan propagasi mulai umur satu bulan, namun jumlah spora terbanyak dihasilkan pada propagasi tiga bulan pada kelima tanaman inang. Simanungkalit 2003 dan Hasanudin 2008 menyatakan bahwa spora dan propagul endomikoriza umumnya dapat mulai digunakan untuk inokolum adalah umur tiga bulan sampai enam bulan. Selain umur atau lama penanaman inang untuk propagasi, Faktor pendukung lain untuk memacu germinasi spora mikoriza adalah suhu. Suhu harian selama penelitian propagasi di rumah kaca berkisar antara 29-36 C. Menurut Mosse 1991, spora Acaulospora sp., Gigaspora sp. dan Glomus sp. dapat bergerminasi pada kisaran suhu 23 – 31 C. Hal ini menunjukkan bahwa suhu harian dirumah kaca masih dalam kisaran suhu yang optimum untuk perbanyakan spora endomikoriza. Terkolonisasinya akar-akar jagung oleh hifa-hifa endomikoriza merupakan propagul efektif untuk digunakan sebagai sumber inokulan. Menurut Brundrett et al. 2008 dan Douds et al.2010. hifa-hifa yang terbentuk dari hasil germinasi spora, disebut sebagai hifa eksternal akan terdistribusi secara luas di dalam tanah mengabsorbsi unsur P, selanjutnya hifa-hifa tersebut akan mendistribusikan P dalam bentuk ion pada tanaman inang yang ditumpanginya. Laju kolonisasi pada akar tanaman semakin tinggi apabila spora endomikoriza yang bergerminasi menggunakan tanaman inang yang sesuai, contohnya tanaman Jagung sehingga pemilihan jenis tanaman inang yang digunakan untuk propagasi endomikoriza sangat menentukan keberhasilan propagasi cendawan endomikoriza Widiastuti, 2004 ; Chalimah et al, 2007. Pada pengukuran berat akar tanaman inang, menunjukkan bahwa pada tanaman familia Poaceae Zea mays dan Shorgum menghasilkan berat akar yang lebih tinggi dibanding kedua tanaman inang yang lain. Menurut Chalimah dkk 2007 dan Douds et al 2010, tanaman inang semusim kelompok monocotil dalam waktu yang sama menghasilkan pertumbuhan yang lebih pesat dibanding dicotil. Dan menghasilkan berat akar yang lebih tinggi dibanding tanaman dicotil. Hal ini terlihat pada hasil penelitian Gambar 3 bahwa Tanaman inang Zea mays dan Shorgum menghasilkan berat akar yang lebih tinggi dibanding kedua tanaman inang lainnya Pueraria sp dan Arachis sp.

5. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Dalam memproduksi inokulan endomikoriza native Bali, tanaman inang Jagung dan Shorgum merupakan tanaman inang yang baik untuk propagasi spora endomikoriza. 2. Berat akar dan kolonisasi pada tanaman Zea mays Hibrida adalah yang tertinggi pada bulan ketiga dibandingkan dengan keempat tanaman inang lainnya.