BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Identifikasi Sampel
Hasil identifikasi sampel yang dilakukan di Herbarium Medanense MEDA Universitas Sumatera Utara, Medan menyebutkan bahwa sampel adalah
srikaya Annona squamosa L. famili Annonaceae. Hasil identifikasi sampel dapat dilihat pada Lampiran 1, halaman 37.
4.2 Pembuatan Sari Buah Srikaya
Dari 6,6 kg buah Srikaya diperoleh daging buah srikaya 5,4 kg, setelah dihaluskan dengan juicer dihasilkan sari buah srikaya 2,2 kg, dan dikeringkan
dengan freeze dryer selama 48 jam, dan diperoleh sari buah srikaya 273,41 gram.
4.3 Penentuan Mutu Fisik Sediaan 4.3.1 Homogenitas sediaan
Menurut Ditjen POM 1979, pengamatan homogenitas dapat dilakukan dengan mengoleskan sediaan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain, lalu
diratakan, jika tidak ada butiran-butiran maka sediaan dapat dikatakan homogen. Dari percobaan yang telah dilakukan pada sediaan krim pelembab tidak
diperoleh butiran-butiran, maka sediaan tersebut dikatakan homogen. Perlakuan yang sama juga dilakukan terhadap sediaan pembanding yaitu formula dengan
gliserin 2 dan blanko, hasil yang diperoleh menunjukkan tidak adanya butiran- butiran pada kepingan kaca.
4.3.2 Stabilitas sediaan
Menurut Ansel 1989, suatu emulsi menjadi tidak stabil akibat penggumpalan dari pada globul-globul bulatan-bulatan dari fase terdispersi.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan data yang diperoleh bahwa masing-masing formula yang telah diamati selama 12 minggu dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini.
Tabel 4.1 Data pengamatan terhadap kestabilan sediaan pada saat sediaan selesai
dibuat, 1, 4, 8, dan 12 minggu
Formula Pengamatan selama penyimpanan
Hari ke-1 Setelah 1
minggu Setelah 4
minggu Setelah 8
minggu Setelah 12
minggu x
y z
x y
z x
y z
x y
z x
y z
Blanko -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
A -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
B -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
C -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
D -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
E -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
F -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
G -
- -
- -
- -
- -
- -
-
-
- -
Keterangan : Blanko dasar krim tanpa sari buah srikaya
Formula A : Konsentrasi sari buah srikaya 2,5 Formula B : Konsentrasisari buah srikaya 5
Formula C : Konsentrasisari buah srikaya 7,5 Formula D : Konsentrasi sari buah srikaya 10
Formula E : Konsentrasi sari buah srikaya 12,5 Formula F : Konsentrasi sari buah srikaya 15
Formula G : Gliserin 2 sebagai pembanding x
: Perubahan warna y
: Perubahanbau z
: Pecahnyaemulsi -
: Tidakterjadiperubahan +
: Terjadiperubahan Rusak atau tidaknya suatu sediaan emulsi yang mengandung bahan yang
mudah teroksidasi dapat diamati dengan adanya perubahan warna dan perubahan
Universitas Sumatera Utara
bau. Untuk mengatasi kerusakan bahan akibat adanya oksidasi dapat dilakukan dengan penambahan suatu anti oksidan. Kerusakan juga dapat ditimbulkan oleh
jamur atau mikroba, untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan dengan penambahan anti mikroba. Anti mikroba yang digunakan adalah nipagin.
Pada Tabel 4.1 halaman 27 dapat dilihat hasil pada sediaan krim blanko, gliserin 2 dan krim sari buah srikaya dengan konsentrasi2,5; 5; 7,5; 10; 12,5;
dan 15 stabil selama penyimpanan 12 minggu, dimana pada sediaan krim tidak terjadi perubahan warna, bau, dan pecahnya emulsi sehingga digunakan sebagai
pelembab. Dari hasil pengamatan stabilitas diperoleh bahwa dengan penambahan
nipagin 0,1 sebagai pengawet sudah cukup untuk menstabilkan emulsi. 4.3.3 pH sediaan
Menurut Tranggono dan Latifah 2007, hendaknya pH kosmetika diusahakan sama atau sedekat mungkin dengan pH fisiologis kulit yaitu 4,5-6,5. pH sediaan
ditentukan dengan menggunakan pH meter. Dari percobaan yang dilakukan, diperoleh data pada Tabel 4.2 dan Tabel 4.3.
Hasil penentuan pH sediaan pada saat selesai dibuat, didapatkan bahwa pH dari formula Blanko mempunyai pH 6,56; formula A mempunyai pH 6,50;
formula B mempunyai pH 6,50; formula C mempunyai pH 6,26; formula D mempunyai pH 6,23; formula E mempunyai pH 6,20; formula F mempunyai pH
6,16; dan formula G mempunyai pH 6,26. Menurut Balsam dkk. 1972, pH untuk sediaan krim adalah 5-8, sehingga sediaan diatas memenuhi syarat pH untuk krim
pelembab.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Data pengukuran pH sediaan pada saat selesai di buat Formula
pH I
II III
Rata-rata
blanko 6,70
6,50 6,50
6,56 A
6,50 6,40
6,60 6,50
B 6,50
6,50 6,50
6,50 C
6,20 6,30
6,30 6,26
D 6,20
6,20 6,30
6,23 E
6,20 6,20
6,20 6,20
F 6,20
6,20 6,10
6,16 G
6,20 6,30
6,30 6,26
Tabel 4.3 Data pengukuran pH sediaan setelah penyimpanan selama 12 minggu
Formula pH
I II
III Rata-rata
blanko 6,40
6,40 6,40
6,40 A
6,20 6,20
6,30 6,23
B 6,30
6,10 6,30
6,23 C
6,10 6,10
6,10 6,10
D 6,10
6,10 6,00
6,06 E
5,90 5,90
5,90 5,90
F 5,90
5,70 5,70
5,76 G
6,20 6,20
6,20 6,20
Keterangan : Blanko dasar krim tanpa sari buah srikaya
Formula A : Konsentrasi sari buah srikaya 2,5 Formula B : Konsentrasisari buah srikaya 5
Formula C : Konsentrasisari buah srikaya 7,5 Formula D : Konsentrasi sari buah srikaya 10
Formula E : Konsentrasi sari buah srikaya 12,5 Formula F : Konsentrasi sari buah srikaya 15
Formula G : Gliserin 2 sebagai pembanding 4.3.4 Tipe emulsi sediaan
Hasil percobaan untuk pengujian tipe emulsi sedĂaan dengan menggunakan biru metil dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Data penentuan tipe emulsi sediaan Formula
Kelarutan Biru Metil Pada Sediaan Ya
Tidak
Blanko +
- A
+ -
B +
- C
+ -
D +
- E
+ -
F +
- G
+ -
Keterangan : Blanko dasar krim tanpa sari buah srikaya
Formula A : Konsentrasi sari buah srikaya 2,5 Formula B : Konsentrasisari buah srikaya 5
Formula C : Konsentrasisari buah srikaya 7,5 Formula D : Konsentrasi sari buah srikaya 10
Formula E : Konsentrasi sari buah srikaya 12,5 Formula F : Konsentrasi sari buah srikaya 15
Formula G : Gliserin 2 sebagai pembanding
Menurut Syamsuni 2006, untuk membedakan tipe emulsi dapat dilakukan dengan pengenceran fase dan pengecatan atau pewarnaan. Emulsi tipe
ma dapat diencerkan dengan air dan memberikan warna biru jika ditambah metilen biru, karena metilen biru larut dalam air.
Dari hasil uji tipe emulsi yang dapat dilihat pada Tabel 4.4 diatas, formula krim dengan konsentrasi sari buah srikaya 2,5; 5; 7,5; 10; 12,5; 15, gliserin
2dan blanko menunjukkan biru metil dapat larut dalam krim tersebut. Dengan demikian larutnya biru metil pada sediaan tersebut membuktikan
bahwa sediaan krim yang dibuat mempunyai tipe emulsi ma. Ini menunjukkan bahwa sediaan krim pelembab dari sari buah srikaya memiliki tipe emulsi ma.
Universitas Sumatera Utara
4.3.5 Uji daya iritasi terhadap kulit sukarelawan