Material Melting Point
o
C Latent heatkJkg
Group Na
2
S
2
O
3
-5H
2
O 48
168 II
K
2
HPO
4
-3H
2
O 48
99 II
Na
2
SiO
3
-4H
2
O 48.5
210 II
MgSO
4
-7H
2
O 48.5
202 II
CaNO
3 2
-3H
2
O 51
104 I
ZnNO
3 2
-2H
2
O 55
68 III
FeCl
3
-2H
2
O 56
90 I
NiNO
3 2
-6H2O 57
169 II
MnCl
2
-4H
2
O 58
151 II
MgCl
2
-4H
2
O 58
178 II
CH
3
COONa3H
2
O 58
265 II
FeNO
3 2
-6H
2
O 60.5
126 -
NaAlSO
4 2
10H
2
O 61
181 I
NaOH-H
2
O 64.3
273 I
Na
3
PO
4
-12H
2
O 65
190 -
LiCH
3
COO-2H
2
O 70
150 II
AlNO
3 2
-9H
2
O 72
155 I
BaOH
2
-8H
2
O 78
265 II
MgNO
3 2
-6H
2
O 89.9
167 II
Sumber : Lalit M.Bal, 2010
2.4.2 Solar cooker dengan Material Penyimpan Panas Thermal Storage
material
Material penyimpan energi sekarang merupakan alternative yang paling banyak digunakan untuk peningkatan efisiensi energi. Banyak metode penyimpanan energi
dalam beberapa bentuk yaitu mekanikal, elektronikal, dan termal. Energi termal dapat disimpan pada cairan dan padatan.
Ada 3 jenis penyimpanan energi termal yaitu: 1.
Penyimpanan panas sensible Sensible Heat Storage. Pada penyimpanan panas sensible, energi termal di simpan dengan cara
menaikkan temperatur cairan atau padatan, mengunakan energi termal yang
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
telah diserap oleh cairanpadatan, dan melepaskanya ke temperatur di sekelilingnya pada saat menyimpan dan melepas panas. Besarnya energi
panas yang dapat simpan bergantung pada panas spesifikSpecific Heat dari medium, jumlah material penyimpan energi, dan perubahan temperature.
Panas sensible dapat dihitung dengan Atul Sharma,2009: Q=
∫ mC
p
dT = mC
p
Δ� 2.5
Dimana : m = massa PCM kg C
p
= kalor jenis PCM kJkg
o
C Δ� = Perubahan temperatur
o
C
2. Penyimpanan panas Latent Latent Heat Storage.
Penyimpanan panas Latent adalah penyerapan dan pelepasan panas ketika Material penyimpan energi ini berubah fasa dari padat menjadi cair maupun
cair menjadi gas kira-kira pada temperatur constant. Material yang digunakan disebut juga dengan Phase Change Material PCM.
Jumlah dari panas latent yang dapat disimpan pada Phase Change Materials adalah Atul Sharma,2009 :
Q= mC
p
Δ� + m kl + mC
p
Δ� 2.6
Dimana : m = massa PCM kg C
p
= kalor jenis kJkg
o
C Δ� = Perubahan temperatur
o
C k
l
= kalor latent kJkg
3. Penyimpanan panas Termo-Kimia.
Sistem penyimpanan panas termo-kimia bergantung pada energi yang diserap dan dilepaskan dalam proses pembentukan dan pelepasan ikatan
molekul pada reaksi kimia. Dalam hal ini, besarnya energi panas yang dapat disimpan bergantung pada jumlah material penyimpan energi, reaksi panas
endotermik dan besarnya konversi.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Untuk dapat digunakan memasak secara tidak langsung, PCM dijemur pada terik matahari charging process. Panas yang didapat selama charging process adalah
panas sensible dan panas latent. Dari panas yang diserap, itulah yang digunakan untuk memasak secara tidak langsung discharging process.
Dengan mengoptimalkan perpindahan panas dan penyimpanan panas latent, memasak secara
tidak langsung menjadi mungkin. Waktu pengujian dilakukan pada bulan Maret- April.
3.1 Peralatan Pengujian
Adapun beberapa alat pengujian yang digunakan adalah : 1.
Komputer. Digunakan untuk menyimpan dan mengolah data yang telah didapatkan
dari Hobo Microstation data logger dan Agilient 34972a.
3.1 Komputer
Spesifikasi : -
Processor : IntelRPentium R, dual CPU T3400, 2.16 GHz
- Memory
: 1792 Mb RAM -
Windows : Xp Proffesional
2. Agilient 34972a.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA