Pembelian Tunai Pembelian Cicilan Pertukaran Aktiva Mengeluarkan Surat Berharga

5. Cara-Cara Perolehan Aktiva Tetap.

Pada umumnya aktiva tetap dapat dimiliki dengan beberapa cara yaitu sebagai berikut:

a. Pembelian Tunai

Pembelian tunai adalah pembelian aktiva yang pembayarannya tidak memerlukan tenggang waktu yang lama dari saat pembeliannya. Dalam pembelian tunai ini aktiva dicatat sebesar uang kas yang dibayarkan dan meliputi harga beli dan semua biaya yang berhubungan dengan pemilikan itu. Apabila dalam pembelian tunai ini diperoleh potongan maka potongan tersebut, akan diperkurangkan dari harga beli aktiva dengan demikian akan mengurangi harga perolehannya.

b. Pembelian Cicilan

Pembelian cicilan yang dimaksudkan disini adalah pembelian cicilan jangka panjang yaitu, pembelian aktiva tetap yang pembayarannya tidak sekaligus tetapi berangsur-angsur dan pelunasannya memerlukan lebih dari satu periode akuntansi. Dalam menentukan harga perolehan bunga tidak boleh dimasukkan sebagai bagian dari harga perolehan, tetapi harus diperlakukan sebagai biaya. Dengan demikian harga perolehan aktiva tersebut adalah harga tunai ditambah biaya-biaya lain di luar biaya tersebut.

c. Pertukaran Aktiva

Perusahaan mungkin mengambil kebijaksanaan untuk memperoleh aktiva baru dengan cara menukarnya dengan aktiva lama yang telah dimiliki oleh Universitas Sumatera Utara perusahaan. Dalam kejadian seperti ini secara umum ketentuannya adalah bahwa aktiva baru yang diperoleh akan dicatat dinilai sebesar harga pasar dari aktiva lama yang diserahkan atau kalau harga pasar aktiva baru lebih jelas diketahui maka dapat pula mempergunakan harga pasar aktiva baru tersebut. Dalam tukar menukar seperti ini kadang-kadang pihak pembeli harus memberi tambahan uang, apabila hal ini terjadi maka aktiva baru akan dicatat senilai harga pasar dari aktiva lama ditambah uang kas yang harus dibayarkan.

d. Mengeluarkan Surat Berharga

Dalam usaha untuk mendapatkan aktiva tetap perusahaan dapat mengeluarkan surat-surat berharga yang berupa saham atau obligasi. Saham atau obligasi tersebut dipakai sebagai penukar dari aktiva tetap yang diinginkan. Dalam pertukaran antara aktiva dengan surat berharga ini timbul masalah berupa besarnya nilai aktiva yang diterima akan dicatat, apakah sebesar harga pasar aktiva atau sebesar harga pasar surat berharga atau bahkan nilai nominalnya. Kalau dalam pertukaran tersebut harga pasar dari surat berharga diketahui maka aktiva yang diterima dinilai sebesar harga pasar dari surat berharga akan tetapi apabila harga pasar dari surat berharga tidak diketahui, aktiva tetap yang diperoleh tersebut dapat dinilai sebesar harga pasar aktiva yang bersangkutan.

e. Aktiva yang Dibangun Sendiri