KERANGKA BERPIKIR HIPOTESIS PENELITIAN

37 pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas X-3 SMA Negeri Gondangrejo dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran menulis puisi. Metode menulis berantai dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi. Hal ini dapat diketahui dari adanya peningkatan presentase nilai menulis siswa setiap siklusnya. Pada siklus I presentase keberhasilan siswa sebanyak 55,88, pada siklus II presentase tersebut naik mencapai 70,59, dan pada siklus III mencapai 87,88. Presentase ini dihitung dari banyaknya siswa yang telah mencapai nilai KKM sebesar 65 yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah. Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa penguasaan diksi berperan penting dalam keterampilan menulis, terutama menulis puisi. Maka dari itu penelitian-penelitian tersebut dapat dijadikan pendukung untuk melaksanakan penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti, sehingga dapat menambah pengetahuan mengenai penelitan korelasi, dalam hal ini untuk menunjukkan pengaruh penguasaan diksi terhadap keterampilan menulis puisi.

2.2 KERANGKA BERPIKIR

Tulisan merupakan alat komunikasi tidak langsung. Tulisan dapat membantu seseorang menjelaskan ide, gagasan, dan perasaannya tentang berbagai hal. Menulis adalah aktivitas yang dilakukan sebagai bentuk perwujudan kemampuan dan keterampilan berbahasa yang paling akhir. Dalam pembelajaran, menulis merupakan suatu keterampilan yang sangat 38 penting bagi siswa. Siswa memerlukan keterampilan menulis baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Seorang penulis harus memiliki kemampuan memilih kata dengan baik agar tulisannya dapat dibaca atau dimaknai pembaca sesuai apa yang ingin penulis jelaskan. Hal itu dapat dikatakan sebagai keberhasilan dalam menulis. Apabila penguasaan diksi seorang penulis kurang baik, maka akan timbul kesalahpahaman dalam memaknai sebuah tulisan. Salah satu keterampilan menulis yang diajarkan di sekolah dasar adalah menulis puisi. Pentingnya menulis puisi bagi siswa yaitu dapat mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas, menumbuhkan keberanian dalam mengungkapkan ide atau perasaan, mendorong keterampilan dan kemauan mengumpulkan informasi. Faktanya keterampilan menulis puisi siswa kelas lima SDN Mangkang Wetan 02 belum maksimal. Siswa belum mampu memilih kata dengan tepat dalam menulis puisi, kurang banyaknya perbendaharaan kata, kurangnya contoh puisi yang diketahui siswa, dan kurangnya variasi kata untuk menambah kesan makna yang mendalam pada puisi. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, diduga terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pengusaan diksi dengan keterampilan menulis puisi. Artinya, semakin tinggi penguasaan diksi seseorang, maka semakin baik pula keterampilannya dalam menulis puisi. 39 Dari pemikiran tersebut, maka kerangka berpikir dapat digambarkan sebagai berikut.

2.3 HIPOTESIS PENELITIAN

Berdasarkan pembatasan fokus penelitian dan kerangka berpikir, maka hipotesis yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Permasalahan: 1. Minat membaca siswa kurang 2. Sedikitnya penguasaan perbendaharaan kata 3. Kurang tepatnya pemilihan kata 4. Kurangnya pemberian contoh puisi 5. Sedikitnya variasi bahassa dalam penulisan Variabel Terikat: Keterampilan Menulis Puisi Variabel Bebas: Pengusaan Diksi Tes Penguasaan Diksi Tes Menulis Puisi Hubungan Hasil Tes Penguasaan Diksi Hasil Tes Menulis Puisi Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir 40 Ho: Ada pengaruh positif antara penguasaan diksi terhadap keterampilan menulis puisi siswa kelas V SD Negeri Mangkang Wetan 02. Ha: Tidak ada pengaruh antara penguasaan diksi terhadap keterampilan menulis puisi baru siswa kelas V SD Negeri Mangkang Wetan 02.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 JENIS DAN DESAIN PENELITIAN

3.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian korelatif hubungan dengan pendekatan kuantitatif. Sujarweni 2014:11 mengatakan bahwa penelitian hubungan bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih serta mengetahui pengaruhnya. Sukmadinata 2013:53 mengatakan bahwa penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif.

3.1.2 Desain Penelitian

Ditinjau dari bentuknya, Sugiyono 2010:224 mengemukakan terdapat tiga bentuk hubungan antar variabel yaitu: hubungan simetris, hubungan kausal, dan interaktif. Hubungan antar variabel dalam penelitian ini adalah hubungan kausal, bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penguasaan diksi terhadap keterampilan menulis puisi baru. Mengacu pada tujuan tersebut, penelitian ini dengan analisis korelasional. Sugiyono 2010:230 Analisis korelasi digunakan untuk mencari hubungan ataupun pengaruh antara variabel satu dengan variabel lain yang berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala. 41