19
bagaimana  caranya  mengekspresikan  dirinyadengan  baik,  yaitu kalau  dia  menguasai  suatu  gaya  yang  serasi.  Alton  C.  Morris
dalam Tarigan, 2008:7-8
Berbagai sumber pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tulisan yang  baik  akan  menggairahkan  para  pembaca.  Sebab  pembaca  akan
selalu merindukan tulisan yang bermutu.
2.1.3 Puisi
2.1.3.1  Pengertian Puisi
Yunus 2015:59 dan 64 menjelaskan bahwa puisi merupakan salah satu  jenis  karya  sastra  yang  mewakili  perasaan  penulisnya.  Puisi  adalah
sarana ekspresi, ungkapan kegundahan, dan kegelisahan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, puisi adalah ragam sastra
yang bahasanya terikat oleh irama, rima, serta penyusunan larik dan bait. Pradopo  2012:315  menyatakan  bahwa  puisi  adalah  karya  seni  sastra.
Puisi  sebagai  karya  sastra,  maka  fungsi  estetiknya  unsur  keindahan dominan.
Unsur-unsur keindahan
ini merupakan
unsur-unsur kepuitisannya, misalnya persajakan, diksi, irama, dan gaya bahasanya.
Altenbernd dalam Pradopo 2012:316 Puisi itu mampat dan padat, maka  penyair  memilih  kata  dengan  akurat,  sehingga  yang  dikemukakan
dalam puisi hanyalah inti masalah, peristiwa, atau inti cerita sebgai esensi sesuatu.
20
2.1.3.2 Hal-hal Tentang Puisi yang Perlu Diperhatikan Penulis Pemula
Aming Aminuddin dalam Sukino 2010:134-135 menjelaskan hal- hal umum yang dapat digunakan sebagai pendorong bagi penulis pemula
untuk menuangkan idenya ke dalam puisi adalah sebagai berikut. 1.  Puisi  mengandung  unsur  keindahan  dan  kemerduan  bunyi,  maka
diperlukan pemilihan kata atau diksi yang baik dalam penulisannya. 2.  Gunakan  kata-kata  dasar,  sebab  puisi  yang  baik  adalah  puisi  yang
menggunakan sedikit kata, tapi punya banyak makna. Untuk itu kata- kata yang dipakai lebih konotatif, bermakna ganda.
3.  Pesan  dalam  sebuah  puisi  sebaiknya  tidak  secara  jelasgamblang diterangkan  dalam  puisi,  tetapi  sebaiknya  disembunyikan  pada
rangkaian aris dan bait dalam sebuah puisi. 4.  Tidak  harus  mencari  temapesan  apa  yang  harus  ditulis,  karena  hal
tersebut bersifat abstrak. Perhatikan saja bagaimana menuliskan apa- apa yang ada dalam obsesi benak. Tulislah tanpa harus takut bertema
apa nanti puisi tersebut. 5.  Usahakan  menulis  tanpa  ada  rasa  beban.  Jadi  dalam  menulis  puisi,
tidak harus memilih tema, tempat, dan waktu dalam menulis. Kapan dan dimana saja bisa menulis puisi.
Sukino  2010:136-139,  menerangkan  kiat  atau  model  yang  dapat digunakan oleh penulis pemula adalah adalah sebagai berikut.
1.  Menuliskan  segala  kejadian  yang  ada,  baik  di  sekitar  maupun  jauh dari kita.
21
2.  Penulis  harus  jatuh  cinta  pada  apa  saja,  yang  terpenting  jatuh  cinta kepada  cipta  puisi,  semakin  sering  kita  jatuh  cinta,  semakin
termotivasi untuk menulis puisi lebih banyak. 3.  Mengalirkan kata-kata dalam bentuk puisi kisahan naratif.
4.  Mendeskripsikan  apa  yang  dibayangkan  dan  diamati  dalam  bentuk puisi.
Berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis  puisi  adalah  kegiatan  mengungkapkan  pikiran  dan  perasaan
secara  apresiatif  dalam  bentuk  puisi  sebagai  sesuatu  yang  bermakna dengan memanfaatkan berbagai pengalaman dalam kehidupan  nyata.
2.1.3.3 Unsur-unsur Pembangun Puisi