F. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan  data  merupakan  langkah  yang  paling  penting  dalam  suatu penelitian,  karena  suatu  penelitian  tidak  akan  berjalan  tanpa  adanya  data.
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperolah data yang diperlukan Moh. Nazir, 2005.
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan yaitu:
1. Dokumentasi
Teknik  dokumentasi  merupakan  cara  pengumpulan  data  mengenai  hal-hal  atau variabel  yang  berupa  catatan,  transkrip,  buku,  surat  kabar,  majalah,  prasasti,
notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya Suharsimi Arikunto, 2002. Teknik  dokumentasi  dalam  penelitian  ini  digunakan  untuk  mendapatkan  data
sekunder mengenai kondisi umum daerah penelitian yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS, Peta Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kota Bandar Lampung
yang  diperoleh  dari  Badan  Perencanaan  Pembangunan  Daerah  BAPPEDA  Kota Bandar  Lampung  serta  data  persebaran  SMA  sederajat  yang  di  peroleh  dari  Dinas
Pendidikan Kota Bandar Lampung. 2.
Observasi Lapangan
Observasi  merupakan  cara  dan  teknik  pengumpulan  data  dengan  melakukan pengamatan  secara  langsung  dan  pencatatan  secara  sistematis  terhadap  gejala  yang
terdapat  pada  objek  penelitian.  Tujuan  utama  dari  observasi  ini  adalah  untuk mendapatkan data yang sesuai dengan kajian penelitian, yaitu lokasi pendidikan pada
jenjang SMA dan sederajat di Kota Bandar Lampung.
Teknik observasi ini dilakukan melalui beberapa cara yaitu :
a. Pencatatan  dengan  alat  tulis  untuk  mencatat  data-data  yang  diperlukan  dalam
penelitian, b.
Pengukuran dengan GPS Global Positioning System untuk mengukur letak atau lokasi penelitian, jarak, lokasi absolut dan ketinggian lahan dari permukaan laut,
c. Pemotretan  dengan  alat  pemotret  untuk  mendapatkan  data  mengenai  lokasi
pendidikan  khususnya  pada  jenjang  SMA  dan  sederajat    yang  ada  di  Kota Bandar Lampung
G. Teknik Analisis Data
Sugiyono 2010 mengemukakan bahwa: “Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan  cara  mengorganisasikan  data  dalam  kategori,  menjabarkan  ke
dalam  unit-unit,  melakukan  sintesa,  menyusun  ke  dalam  pola,  memilih mana  yang  penting  dan  yang  akan  dipelajari  dan  membuat  kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain”. Teknik  analisis  data  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  overlay  peta
dengan teknik matching. Pada teknik ini data input yang berupa informasi spasial tematik dimanipulasi dengan teknik tumpang susun untuk menghasilkan satu peta
tematik  utama  sebagai  output.  Pada  penelitian  ini  akan  dilakukan  overlay  peta Rencana  Tata  Ruang  Wilayah  dalam  hal  ini  yaitu  zona  pendidikan  dengan  peta
persebaran  lokasi  SMA  dan  sederajat  di  Kota  Bandar  Lampung  yang  diperoleh dari  survey  lapangan    yang  kemudian  mengahasilkan  data  dan  peta  berupa  peta
kesesuaian  Rencana  Tata  Ruang  Wilayah    dengan  eksisting  lokasi  pendidikan pada jenjang SMA dan sederajat di Kota Bandar Lampung.
Dalam  penelitian  ini  parameter  yang  digunakan  untuk  menganalisis  hasil  dari penelitian menggunakan beberapa parameter yaitu:
1. Lokasi eksisting secara absolut SMA dan sederajat di Kota Bandar Lampung.
Pada  penelitian  ini  lokasi  eksisting  SMA  dan  sederajat  di  Kota  Bandar Lampung diperoleh dari survey lapangan dengan menggunakan GPS.
2. Zona  pendidikan  berdasarkan  rencana  tata  ruang  wilayah  Kota  Bandar
Lampung. Zona pendidikan pada penelitian ini diperoleh dari rencana tata ruang wilayah
Kota  Bandar  Lampung.  Namun  pada  awalnya  peta  tersebut  merupakan keseluruhan rencana tata ruang wilayah kota Bandar Lampung, oleh sebab itu
perlu  dilakukan  kembali  pemetaan  sehingga  menghasilkan  peta  tematik  zona pendidikan di Kota Bandar Lampung.
H. Bagan Alur Penelitian
Gambar 1. Diagram Alur Penelitian
Keterangan :
Peta RTRW Kota Bandar Lampung tahun 2011-2030 dan
2005-2015
Overlay
Peta kesesuaian RTRW dengan eksisting lokasi pendidikan SMA dan sederajat di Kota Bandar
Lampung
Input
Proses Output
Peta Tematik Zona Pendidikan Kota Bandar Lampung tahun
2005-2015 dan 2011-2030 Peta Administrasi Kota Bandar
Lampung Tahun 2014
Survey lokasi SMA dan sederajat di Kota Bandar Lampung tahun 2014
Peta tentatif Lokasi Pendidikan
SMA dan sederajat
di Kota Bandar Lampung tahun 2014
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan  hasil  penelitian  dan  pengumpulan  data  di  lapangan  mengenai
evaluasi  lokasi  pendidikan  pada  jenjang  SMA  sederajat  dengan  zona  pendidikan berdasarkan rencana tata ruang wilayah Kota Bandar  Lampung tahun 2014 maka
dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
Lokasi SMA sederajat  yang sesuai dengan zona pendidikan di Kota Bandar Lampung berdasarkan rencana tata ruang wilayah tahun 2011-2030 hanya 24
sekolah  dari  jumlah  sekolah  sebanyak  126  sekolah  jenjang  SMA  sederajat yang ada di Kota Bandar Lampung.
2. Terdapat  pertimbangan  dari  pemerintah  dalam  pembangunan  sekolah  baik
sekolah negeri maupun swasta. Pertimbangan tersebut terdapat dalam sebuah aturan tertulis yang berstandarkan dengan jumlah penduduk.
B. Saran
Berdasarkan  hasil  penelitian  yang  telah  dilakukan  dalam  hal  evaluasi  lokasi
pendidikan  pada  jenjang  SMA  sederajat  dengan  zona  pendidikan  berdasarkan rencana tata ruang wilayah Kota Bandar  Lampung tahun 2014, saran  yang dapat
dikemukakan antara lain: 1.
Kepada  Dinas  Pendidikan  Kota  Bandar  Lampung  agar  memperhatikan persebaran  pembangunan  sekolah  terutama  Tingkat  SMA  sederajat  serta
kesesuaiannya  terhadap  zona  pendidikan.  Karena  hal  tersebut  dapat  menjadi acuan
untuk perencaan
pemerataan pendidikan
serta perencanan
pembangunan dibidang yang lainnya guna menciptakan kota yang teratur dan nyaman.
2. Kepada  Badan  Perencanaan  Pembangunan  Daerah  Kota  Bandar  Lampung
agar  lebih  memperhatikan  penataan  ruang  terutama  dalam  penetapan  zona pendidikan  dan  pemberian  izin  pembangunan  lokasi  pendidikan  yang  ada  di
Kota Bandar Lampung.
DAFTAR PUSTAKA
Afandi  Anwar  dan  Setia  Hadi.  1996.  Perencanaan  Pembangunan  Wilayah  dan Pedesaan. Prisma. Jakarta
Badan Pusat Statistik. 2014. Bandar Lampung Dalam Angka. BPS Provinsi Lampung. Bandar Lampung.
BAPPEDA. 2013. Review Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kota Bandar Lampung Tahun 2011-2030. BAPPEDA. Bandar Lampung.
Bintarto. 1975. Geografi Pembangunan, Universitas Gadjah Mada. Yogjakarta. Danang Sri Hadmoko,2012. Panduan Praktikum Sistem Informasi Geografi. Fakultas
Geografi Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. Departement Pendidikan Nasional. 2004. Rencana Strategis Departemen Pendidikan
Nasional 2004 - 2009. Jakarta. Direktorat  Tata  Guna  Tanah.  Ditjen  Agraria  Depdagri  1982.  Publikasi  No.  126
Tentang Perkotaan. Jakarta. Eddy Prahasta. 2002. Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Informatika :
Bandung. Gubernur Lampung. Perda Provinsi Lampung No 1 tahun 2010 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Lampung Tahun 2009-2029. Bandar Lampung. Johara T Jayadinata. 1999. Tata Guna Lahan. IPB. Bandung.
Keputusan Menteri PU No. 20KPTS1986 Tentang Pedoman Teknik Pembangunan
Perumahan Sederhana Tidak Bersusun. Jakarta. Lutfi  Muta’ali.2013.  Penataan  Ruang  Wilayah  Dan  Kota.  Badan  Penerbit  Fakultas
Geografi . Yogjakarta.
Malingreau.1978. Penggunaan Lahan Pedesaan Penafsiran Citra Untuk Inventarisasi dan  Analisanya.  Bahan  Ajar.  Fakultas  Geografi  Universitas  Gajah  Mada.
Yogyakarta. Muhamad Jaffar Elly. 2009. Sistem Informasi Geografi Menggunakan Aplikasi
Arcview 3.2 dan    ER Mapper 6.4. Graha Ilmu. Yogakarta. Moh. Nazir. 2005. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Menteri Pekerjaan Umum. 2011. Peraturan Menteri PU No 12 tahun 2011. Jakarta. Nursid Sumaatmadja. 1988. Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan.
Alumni. Bandung. Presiden  Republik  Indonesia.  2004.  Undang-Undang  No  32  tahun  2004  Tentang
Otonomi Daerah. Jakarta. Presiden Republik Indonesia. Undang-Undang No 4 Tahun 2011. Tentang Informasi
Geospasial. Jakarta. Presiden Republik Indonesia. Undang-Undang No 26 tahun 2007 Tentang Penataan
Ruang. Jakarta. Presiden Republik Indonesia. 2010. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor
15 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang. Jakarta. Peraturan  Pemerintah  No.  25  Tahun  2005  tentang  Rencana  Pembangunan  Jangka
Menengah Nasional 2004-2009. Jakarta, Peraturan Menteri Pendidikan No 40 tahun 2008 tentang Standar Sarana Prasarana
Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta. Robinson Tarigan. 2010. Perencanaan Pembangunan Wilayah. Bumi Aksara. Jakarta.
Riduwan  2004.  Tentang  Metode  dan  Teknik  Menyusun  Thesis.  Cetakan  kedua.
Alfabeta. Bandung. Rinaldi Mirsa. 2012. Elemen Tata Ruang Kota. Graha Ilmu. Yogjakarta.
Sitanala Arsyad. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Sudarmi.  2013.  Buku  Bahan  Ajar  Geografi  Regional  Indonesia.  Diktat.  Fakultas
Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Lampung.