Uji Validitas Uji Reliabilitas

sehingga peneliti dapat melakukan analisis dari jawaban yang telah diberikan. 3. Wawancara, yaitu peneliti melakukan tanya jawab dengan pihak-pihak yang terkait yang pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan yang diwawancara, dapat juga secara tidak langsung seperti memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab pada kesempatan lain. 4. Dokumentasi, adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan dengan penelitian.

3.2.4.1 Uji Validitas

Pengujian validitas digunakan untuk mengukur alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data. Sugiyono menjelaskan: “Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur”. 2009: 121 Berdasarkan uraian di atas, maka setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan korelasi pearson product moment, maka dapat dikatahui bahwa variabel independent yaitu Sistem Administrasi Perpajakan Modern yang terdiri dari 9 instrumen semuanya memiliki tingkat kevalidan yang tinggi karena hasil korelasinya diatas 0,3. Begitu juga dengan variabel dependent yaitu Kepatuhan Wajib Pajak terdiri dari 6 instrumen, juga memiliki tingkat kevalidan yang tinggi karena hasil korelasinya diatas 0,3. Karena memiliki tingkat kevalidan yang tinggi, maka semua instrumen dalam penelitian ini bisa dijadikan sebagai dasar pengukuran dalam penelitian ini. Untuk lebih jelasnya mengenai hasil uji validitas, hasilnya dapat dilihat pada tabel 3.3 dan tabel 3.4. Tabel 3. 3 Hasil Pengujian Validitas Variabel X No. Instrumen r hitung r kritis Keterangan 1 0,523 0.3 Valid 2 0,386 0.3 Valid 3 0,803 0.3 Valid 4 0,807 0.3 Valid 5 0,773 0.3 Valid 6 0,905 0.3 Valid 7 0,711 0.3 Valid 8 0,640 0.3 Valid 9 0,731 0.3 Valid Sumber: Data primer yang diolah Tabel 3. 4 Hasil Pengujian Validitas Variabel Y No. Instrumen r hitung r kritis Keterangan 10 0,924 0.3 Valid 11 0,788 0.3 Valid 12 0,801 0.3 Valid 13 0,876 0.3 Valid 14 0,791 0.3 Valid 15 0,792 0.3 Valid Sumber: Data primer yang diolah

3.2.4.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas untuk mengukur hasil pengukuran dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan teknik belah dua dari b b i r r r   1 2 Spearman Brown. Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan cara mencoba instrument sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan Spearman Brown. Rumus dari Spearman Brown sebagai berikut: Keterangan: r i = reliabilitas internal seluruh instrument r b = koefisien korelasi antara belahan pertama dan kedua. Tabel 3.5 Hasil Korelasi 2 Belahan instrumen ganjil dan genap Untuk Variabel X Correlations X Ganjil X Genap Spearmans rho X Ganjil Correlation Coefficient 1.000 .695 Sig. 2-tailed . .000 N 30 30 X Genap Correlation Coefficient .695 1.000 Sig. 2-tailed .000 . N 30 30 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 16.0 For Windows, dapat diketahui bahwa angka korelasi antara belahan pertama dan belahan kedua adalah 0,695. Apabila angka hasil korelasi tersebut dimasukkan dalam rumus Spearman Brown, maka hasilnya adalah sebagai berikut:   8201 . 695 . 1 39 . 1 695 . 1 695 . 2     i i r r Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat diketahui bahwa variabel independent sudah reliabel karena besarnya tingkat reabilitas berada diatas 0,7. Oleh karena instrumen variabel independent yaitu sistem administrasi perpajakan modern sudah valid dan reliabel, maka semua instrumen dalam variabel independent dapat dijadikan sebagai dasar pengukuran dalam penelitian tentang pengaruh sistem administrasi perpajakan modern terhadap kepatuhan wajib pajak. Tabel 3.6 Hasil Korelasi 2 Belahan instrumen ganjil dan genap Untuk Variabel Y Correlations Y Ganjil Y Genap Spearmans rho Y Ganjil Correlation Coefficient 1.000 .796 Sig. 2-tailed . .000 N 30 30 Y Genap Correlation Coefficient .796 1.000 Sig. 2-tailed .000 . N 30 30 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 16.0 For Windows, dapat diketahui bahwa angka korelasi antara belahan pertama dan belahan kedua adalah 0,796. Apabila angka hasil korelasi tersebut dimasukkan dalam rumus Spearman Brown, maka hasilnya adalah sebagai berikut:   8864 . 796 . 1 592 . 1 796 . 1 796 . 2     i i r r Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat diketahui bahwa variabel dependent sudah reliabel karena besarnya tingakat reliabilitas sudah diatas 0,7. Oleh karena instrumen variabel dependent yaitu kepatuhan wajib pajak sudah valid dan reliabel, maka semua instrumen dalam variabel dependent dapat dijadikan sebagai dasar pengukuran dalam penelitian tentang pengaruh sistem administrasi perpajakan modern terhadap kepatuhan wajib pajak. Berdasarkan perhitungan-perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa semua instrumen dari variabel independent yaitu sistem administrasi perpajakan modern, dan variabel dependent yaitu kepatuhan wajib pajak sudah valid dan reliabel sehingga dapat dijadikan sebagai dasar pengukuran dan dasar pengumpulan data terkait dengan penelitian tentang pengaruh sistem administrasi perpajakan modern terhadap kepatuhan wajib pajak. 3.2.5 Metode Analisis dan Rancangan Pengujian Hipotesis 3.2.5.1 Metode Analisis

Dokumen yang terkait

Implementasi Sistem Administrasi Perpajakan Modern Dalam Meningkatkan Pelayanan Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Perpajakan Pratama Medan Kota

0 93 79

Pengaruh Sistem Administrasi Perpajakan Modern Dan Pemahaman Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (survei pada kantor pelayanan pajak pratama soreang)

1 19 54

Pengaruh Sistem Adminstrasi Perpajakan Modern Terhadap Kinerja Account Representative (pada kantor pelayanan Pajak Pratama Majalaya)

0 4 1

Pengaruh Sistem Administrasi Perpajakan Modern dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (Survei pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya dan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tegalega Kota Bandung)

4 13 36

Pengaruh Sistem Adminstrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya

0 3 1

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak Dan Pemeriksaaan Pajak Terhadap Kapatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Soreang)

0 20 38

Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Majalaya

1 17 67

Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Terhadap Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cimahi).

0 0 112

Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Terhadap Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung).

0 1 29

Pengaruh Penerapan Sistem Administrasi Perpajakan Modern Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey terhadap Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Majalaya).

0 1 70