Konsep Pengembangan Masyarakat dalam Penataan Kawasan

45 masyarakat. Fungsi penyuluhan dapat dianggap sebagai penyampai dan penyesuai program-program perencanaan Setiana, 2005. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk menciptakanmeningkatkan kualitas masyarakat baik secara individu maupun kelompok dalam memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian dan kesejahteraan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat memerlukan keterlibatan yang besar dari pemerintah daerah serta berbagai pihak untuk memberikan kesempatan dan menjamin keberlanjutan berbagai hasil yang dicapai. Dari penjelasan mengenai pengembangan masyarakat dapat disimpulkan salah satu fokus pengembangan masyarakat adalah untuk merealisasikan partisispasi masyarakat. Ada beberapa pengertian tentang partisipasi masyarakat yang dipahami olah kalangan masyarakat, hal ini dikarenakan pengertian partisipasi sendiri sangat beragam. Partisipasi dapat diartikan sebagai keterlibatan masyarakat secara aktif dalam setiap tahapan pembangunan mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan dalam penataan kawasan. Masyarakat tidak lagi menjadi obyek pembanguan tetapi menjadi subyek pembangunan dimana masyarakat berperan aktif dalam menyampaikan aspirasi, menentukan pilihan dan mnyelesaikan maslahnya sendiri. Ketika masyarakat merasakan bahwa partisipasi mereka bermakna, maka mereka akan berpartisipasi sepenuhnya yang akan meningkatkan relevansi dan efektifitas pembanguanan Soegijiko, 2008. Masyarakat juga akan berpartisispasi jika ada kepentingan untuk masyarakat, misalnya dalam pengelolaan sampah, partisipasi masyarakat terjadi karena adanya kepentingan untuk memanfaatkan sampah yang masih memiliki nilai tambah. Oleh karenanya partisipasi tidak bisa dipaksakan apabila masyarakat tidak memeiliki kepentingan bersama. Pendekatan partisipasi masyarakat dilaksanakan pada tingkatan dan skala yang berbeda-beda. Pengelolaan lingkungan dan penataan kawasan praktek partisipasi masyarakat dapat dilakukan mulai dari skala lingkungan terkecil untuk berbagai isu dan permasalahan yang langsung dirasakan masyarakat sehari-hari. Ada dua alternativ pendekatan partisispasi masyarakat dalam pembangunan yaitu : 46 1 pelibatan masyarakat langsung dalam proses pembangunan, dimana masyarakat difasilitasi untuk terlibat langsung dalam proses pembangunan, dan 2 pendekatan konfrontatif yaitu masyarakat berperan sebagai watchdog untuk proses pembanguanan yang dilakukan dan beraksi apabila terjadi pelanggaran Soegijiko, 2008. 47

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Kelurahan Tamansari

3.1.1 Batas Administrasi

Kelurahan Tamansari termasuk dalam Kecamatan Bandung Wetan, yang merupakan salah satu bagian wilayah Kota Bandung , memiliki luas lahan sebesar 102 Ha. Secara administratif Kelurahan Tamansari dibatasi oleh : • Bagian Selatan : Kelurahan Babakan Ciamis Kecamatan Sumur Bandung • Bagian Utara : Kelurahan Lebak Siliwangi Kecamatan Coblong • Bagian Timur : Kelurahan Citarum Kecamatan Bandung Wetan • Bagian Barat : Kelurahan Cipaganti Kecamatan Coblong Untuk lebih jelas mengenai batas administrasi Kelurahan Tamansari dapat dilihat pada gambar 3.1.

3.1.2 Kondisi Geografis

Secara geografis Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan memiliki bentuk wilayah datarberombak sebesar 43 dari total keseluruhan luas wilayah. Kelurahan Tamansari jika ditinjau dari sudut ketinggian tanah, berada pada ketinggian 500m diatas permukaan air laut. Suhu maksimum dan minimum di Kelurahan Tamansari berkisar 28

3.1.3 Kependudukan

C, sedangkan dilihat dari segi hujan berkisar mmth dan jumlah hari dengan curah hujan yang terbanyak sebesar 45 hari.

3.1.3.1 Jumlah Penduduk dan Jumlah KK

Kelurahan Tamansari memiliki jumlah penduduk sebesar 24.897 jiwa, terdiri dari 12.431 jiwa laki-laki dan 12.466 jiwa perempuan, dengan kepadatan 48 Gambar 3.1 Batas Administrasi Kelurahan Tamansari 49 penduduk sebesar 244 jiwa per hektar. Jumlah kepala keluarga KK di kelurahan Tamansari 6.598 KK, sedangkan jumlah kepala keluarga Kelurahan Tamansari yang berada di wilayah penelitian RW 06, RW 07, RW 10, RW 13 dan RW 15 adalah 2.289 KK. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel III-1 dan tabel III- 2. Tabel III-1 Jumlah Kepala Keluarga di Kelurahan Tamansari No RW Jumlah Penduduk KK 1 RW 01 534 115 2 RW 02 233 72 3 RW 03 816 342 4 RW 04 965 211 5 RW 05 1.421 259 6 RW 06 1.053 257 7 RW 07 1.877 652 8 RW 08 277 31 9 RW 09 1.494 477 10 RW 10 935 290 11 RW 11 1.159 334 12 RW 12 1.567 303 13 RW 13 1.604 340 14 RW 14 712 168 15 RW 15 2.988 750 16 RW 16 1.901 524 17 RW 17 1.405 264 18 RW 18 2.067 623 19 RW 19 530 222 20 RW 20 1.335 364 Jumlah 24.987 6.598 Sumber : Profil dan Tipologi Kelurahan Tamansari, 2009 Tabel III-2 Jumlah Kepala Keluarga Kelurahan Tamansari yang Berada di Wilayah Penelitian No RW Jumlah Penduduk KK 1 06 1.053 257 2 07 1.877 652 3 10 935 290 4 13 1.604 340 5 15 2.988 750 Total 2.289 Sumber : Hasil Analisis 2012