Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen

18 informasi, proses pembelajaran dan perubahan sikap serta perilaku konsumen. Proses psikologis menunjukkan sejauh mana rangsangan pemasaran seperti iklan diterima, ditafsirkan, disimpan dalam ingatan dan kemudian digunakan oleh konsumen tersebut untuk menilai alternatif- alternatif produk tahapan proses informasi. Pengalaman konsumen di dalam melakukan pembelian dapat menyebabkan perubahan dalam pengetahuan dan sikap. Proses ini disebut proses pembelajaran. Kedua proses di atas akan menyebabkan perubahan sikap konsumen Engel, et al., 1994.

7. Bauran pemasaran

Bauran pemasaran merupakan salah satu konsep utama dalam dunia pemasaran modern. Bauran pemasaran dapat didefinsikan sebagai serangkaian alat pemasaran taktis yang terdiri dari produk, harga, tempat dan promosi yang dapat dikendalikan dan dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran Kotler 2000. Bauran pemasaran berbeda dengan strategi pemasaran. Strategi pemasaran mencakup keseluruhan dalam pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan. Bauran pemasaran hanya bagian dari strategi pemasaran yang merupakan kombinasi dari empat variabel yang merupakan inti dari sistem pemasaran suatu perusahaan dan dapat dikendalikan oleh perusahaan seefektif mungkin. 19 Kotler dan Keller 2009 juga menyatakan bahwa bauran pemasaran atau yang sering disebut sebagai 4P empat P dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu sudut pandang penjual dan sudut pandang pembeli. Dilihat dari sudut pandang penjual, 4P merupakan perangkat pemasaran yang tersedia untuk mempengaruhi pembeli, sedangkan dari sudut pandang pembeli, 4P merupakan perangkat pemasaran yang dirancang untuk memberikan manfaat bagi pelanggan. Komponen-komponen dari bauran pemasaran yang sering disebut empat P tersebut antara lain: produk product , harga price, distribusitempat place, dan promosi promotion.

8. Uji validitas dan realibilitas

a. Uji validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen Arikunto, 2002. Menurut Sugiyono 2009, hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi. Uji validitas dilakukan untuk mengukur pernyataan yang ada dalam kuesioner. Validitas suatu data tercapai jika pernyataan tersebut mampu mengungkapkan apa yang akan diungkapkan. Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan masing-masing pernyataan dengan jumlah skor untuk masing-masing variabel. Teknik korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi pearson yang rumusnya adalah: 20 r hitung = Keterangan : r = koefisien korelasi validitas X = skor pada subyek item n Y = skor total subyek XY = skor pada subyek item n dikalikan skor total n = banyaknya subyek Dasar pengambilan keputusan adalah: 1 Jika r hasil positif dan r hasil r tabel, maka variabel tersebut valid. 2 Jika r hasil negatif dan r hasil r tabel, maka variabel tersebut tidak valid.

b. Uji realibilitas

Realibilitas adalah suatu karakteristik yang terkait dengan keakuratan, ketelitian, dan kekonsistensian data Sugiyono, 2009. Suatu alat disebut relibel apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek diperoleh hasil yang relatif sama selama aspek yang diukur belum berubah. Dalam hal ini relatif sama berarti tetap ada toleransi perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali pengukuran. Realibilitas diukur menggunakan rumus Cronbach ’s Alpha Arikunto, 2002 :