Tujuan dan Manfaat Penelitian. Sejarah Berdirinya Radio Suara Persada 12.78 AM

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.

1. Tujuan dari skripsi ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui program siaran Embun Pagi. b. Ingin mengetahui faktor peluang dan tantangan program Embun Pagi. 2. Manfaat Penelitian a. Secara Akademis, penelitian ini di harapkan berguna untuk banyak pihak, terutama bagi pengembangan disiplin ilmu dakwah dan untuk penelitian selanjutnya. b. Secara Praktis, bahwa dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat lebih meningkatkan kegiatan dakwah yang lebih baik, memakai metode dan materi yang sesuai dengan kebutuhan objek dakwah.

D. Metodologi Penelitian

1. Subjek dan Obyek Penelitian Subjek penelitian adalah sumber-sumber tempat memperoleh keterangan. 5 Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah program “Embun Pagi” di radio Suara Persada. Sedangkan objeknya adalah proses penyusunan dan pelaksanaan program tersebut. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilakukan selama dua bulan atau sekitar empat belas kali pertemuan yaitu, Tanggal 10 Desember 2007 sampai 19 Januari 2008. 3. Metode Penelitian 5 Tatang M. Arifin, Menyusun Rencana Penelitian Jakarta: Rajawali Press, 1968, h. 92. Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah jenis metode pendekatan kualitatif, yaitu suatu metode yang berfungsi sebagai prosedur penelusuran masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan subjek dan objek penelitian seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain. Berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagai mana adanya. 6 Untuk menunjang proses analisis data, peneliti datang langsung ke Radio Suara Persada. Diharapkan dari pendekatan ini dapat menghasilkan data yang lebih mendalam dan objektif. 4. Teknik Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan dakwah dalam Program Embun Pagi Radio Suara Persada 12.78 AM adalah: a. Interview Interview merupakan suatu alat pengumpulan informasi yang langsung tentang beberapa jenis data. Penulis menggunakan teknik interview bebas terpimpin. Yaitu peneliti persiapkan, kemudian setelah dijawab memberi data dengan bebas dan terbuka. Interview dilakukan dengan Ustd. H. Djawahir selaku Pimpinan Radio Suara Persada 12.78 AM. b. Observasi 6 Hadawi Nawawi, Metodologi Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta : Gajah Mada University Press, 1998, cet. Ke-8, h.63 Observasi adalah berupa kegiatan mengenai yang berhubungan dengan pengawasan, peninjauan, penyelidikan, dan riset. Teknik yang peneliti gunakan dalam observasi ini adalah yang sifatnya pengamatan. Observasi dilakukan langsung oleh penulis untuk mendapatkan data mengenai Program Embun Pagi. Dan untuk itu, penulis mengadakan kunjungan langsung ke radio Suara Persada di Tangerang tepatnya: JL. H. Elung No.103 Rt. 03 Rw. 03 Kampung Pondok Jati Ciledung, Tangerang. Telp 021 7321730. c. Dokumentasi Teknik pengumpulan data dengan menginvestasi dokumen- dokumen yang relevan dan terkait dengan permasalahan yang di teliti. Yaitu mempelajari dan menganalisa bahan-bahan berupa tulisan atau gambar yang diambil dari buku, arsip-arsip, foto-foto dan yang lain sebagainya untuk penguat atas kebenaran data yang diperoleh melalui observasi dan interview. 5. Teknik Analisis Data Dari data-data yang dikumpulkan, kemudian penulis mengolah dari hasil analisis tersebut dari hal-hal yang terasa kurang pas kemudian peneliti kritisi. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis yaitu pelaporan data dengan menerangkan, memberi gambaran, dan mengklasifikasikan serta menginterpretasikan data yang terkumpul tadi apa adanya. Setelah data dan informasi terkumpul melalui berbagai tehnik dan instrument pengumpulan data yang diuraikan sebelumnya, maka selanjutnya penulis melakukan analisis sesuai dengan jenis dan bentuk data yang di dapatkan. Primer dan Skunder. 6. Teknik Penulisan Mengenai teknik penulisan skripsi ini mengacu pada buku Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang diterbitkan oleh UIN Jakarta Press, tahun 2007, cet II. E. Sistematika Penulisan Untuk menggambarkan dan menguraikan secara jelas mengenai hal- hal yang terkandung dalam skripsi ini, maka penulis membagi sistematika penyusunanya ke dalam lima bab. Dan masing-masing bab dibagi ke dalam sub-sub bab, dengan perincian sebagai berikut: Pada bab I bagian pendahuluan, penulis menguraikan sekitar latar- belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. Kemudian bab II bagian landasan teori, dalam hal ini penulis memaparkan mengenai pengertian media dakwah, jenis-jenis media dakwah, pengertian program, pengertian radio, fungsi radio, karakteristik radio. Selanjutnya pada bab III mengenai gambaran umum radio Suara Persada SP 12.78 AM, dalam hal ini penulis menjelaskan sejarah dan perkembangan, visi dan misi, struktur organisasi, program-program yang disiarkan di radio Suara Persada SP 12.78 AM, Profil Pengisi Acara. Pada bab IV mengenai hasil penelitian program Embun Pagi yang mencakup tentang, produksi acara, program acara, format acara, kelebihan dan kekurangan, dan analisis program. Terakhir pada bab V merupakan bagian penutup, meliputi kesimpulan dan saran. Kemudian secara keseluruhan penulisan skripsi ini diawali dengan kata pengantar dan daftar isi, serta di akhiri dengan daftar pustaka dan lampiran. BA B II LA NDA SA N TEO RI A . Me d ia Da kwa h

1. Pe ng e rtia n Me d ia Da kwa h

Perkataan media berasal dari bahasa latin “median” yang berarti alat perantara. Sedangkan dalam istilah dakwah kata media adalah sesuatu yang dapat dijadikan alat perantara untuk mencapai tujuan dakwah. Banyak media yang dapat dimanfaatkan oleh juru dakwah, termasuk di dalamnya adalah semua jenis media massa, seperti radio, televisi, surat kabar, majalah dan sebagainya. Di samping itu masih banyak lagi media dakwah yang lainnya mengingat media itu dapat berupa orang, tempat, kondisi tertentu dan sebagainya. 7 Media dakwah sebenarnya tidak berbeda dengan media lainnya yang lazim digunakan dalam komunikasi massa. Diera sekarang pelaku dakwah harus mampu memanfaatkan media yang ada, dalam hal ini radio sebagai sarana dakwah, dengan demikian media tidak hanya berdampak negatif, tetapi bisa memanfaatkan kearah yang positif. Radio merupakan salah satu media komunikasi yang digunakan dalam mengirim warta jarak jauh yang dapat ditangkap sekelompok orang yang mendengarnya melalui pemancar radio yang diinginkan. Dengan radio 7 Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: al-Ikhlas, 1983, cet ke- 1 h. 163 masyarakat dapat memperoleh informasi tentang kemajuan zaman. Bahkan radio pun berfungsi dalam menandakan perubahan persepsi dalam perilaku masyarakat. Mengingat radio adalah sebagai media elektronik yang bersifat audio, yang hanya di nikmati dengan pendengaran, maka metode dakwah yang digunakan adalah dengan lisan, untuk itu seorang da’i yang professional harus mampu mengemas materi yang baik agar tidak menimbulkan kejenuhan. Radio sebagai media dakwah haruslah dapat tumbuh dan berkembang sejalan dengan kebutuhan masyarakat, agar semua lapisan masyarakat dapat menerima, memahami dan mengamalkan ajaran Islam yang disampaikan melalui radio dalam kehidupan sehari-hari. Dari masa kemasa perkembangan teknologi semakin canggih, begitu pula dengan pola pikir manusia yang semakin modern, perubahan ini harus disertai dengan kesadaran beragama yang tinggi agar dapat mengimbangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh perubahan zaman kecanggihan teknologi dan pola fikir manusia yang modern. 8 Jadi pelaksanaan dakwah dengan keragaman media yang ada, tentunya dapat menjembati antara da’i dengan mad’u tanpa harus bersusah payah mendatangi mad’u satu persatu, sebab berbagai macam media telah menjanjikan kemudahan-kemudahan tentunya bagi orang yang paham betul dibidangnya. Dengan adanya berbagai media radio pesan-pesan dakwah 8 Ibid, h. 166 yang hendak disampaikan para da’i akan lebih mudah diterima oleh objek atau sasaran dakwah.

2. Jenis-jenis Media Dakwah

a . Me d ia c e ta k 1 Sura t Ka b a r Sura t ka b a r p e rta m a b e rha sil d ic e ta k d i Ero p a ia la h Aviso d i Wo lfe nb utte l, Je rm a n p a d a ta hun 1609, ke m ud ia n m e nyusul Re la tio ns d i Stra hb o urg d a la m ta hun itu jug a . La lu b e rturut-turut sura t ka b a r O xfo rd G a ze tte d i Ing g ris1620, G a ze tte d i Pra nc is 1631 o le h The o p hra ste Re na ud o t. Re na ud o t se b e na rnya a d a la h se o ra ng d o kte r ya ng hum a nis d e ng a n m e m iliki se jum la h ke g ia ta n so sia l, a nta ra la in: m e nd irika n p o liklinik untuk o ra ng -o ra ng m iskin, se rta sura t ka b a r ikla n Bure u d’ a dre sse s. 9 Pe rke m b a ng a n sura t ka b a r se b a g a i m e d ia m a ssa ya ng d ip e runtukka n b a g i m a sya ra ka t um um te rja d i se ja k ta hun 1833 d e ng a n la hirnya sura t ka b a r Ne w Yo rk Sun. m e nurut Pyne 1970 p e runtuka n sura t ka b a r b a g i kha la ya k d ip e rta ha nka n sa m p a i ta hun 1982. d i a nta ra m a ssa p e rke m b a ng a n sura t se b a g a i m e d ia ya ng p o p ule r, m a ka se ja k ta hun 1833 b e rturut-turut te rc a ta t p ula la hirnya Ne w Yo rk Trib une 1841 d a n la hirnya Ka nto r Be rita Asso c ia te d Pre ss AP ta hun 1848. 10 9 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi Jakarta: Grafindo 2007, cet. Ke 1, h. 128 10 Ibid, h. 129 Pe rke m b a ng a n p e ne rb ita n sura t ka b a r b e rp ind a h ke a ra h sp e sia lisa si te rja d i ta hun 1985 d i m a na p e ne rb ita n sura t ka b a r te la h m e ng g una ka n a p lika si te kno lo g i se p e rti ko m p ute r, sa te lit untuk c e ta k ja ra k ja uh ya ng b e ra kib a t p e ne ka na n b ia ya p e rc e ta ka n d a n p e ng irim a n. Se b a g a i m e d ia c e ta k, sura t ka b a r m e m iliki ke ung g ula n d ib a nd ing d e ng a n m e d ia m a ssa la innya . Ke ung g ula n a nta ra la in, m ud a h d ija ng ka u o le h m a sya ra ka t, ka re na re la tif m ura h d ib a nd ing m e d ia m a ssa la innya . Di sa m p ing itu, se sua i d e ng a n sifa t ka ra kte ristiknya , sura t ka b a r d a p a t d ija d ika n p ub lika si ya ng b e ra ne ka ra g a m . O le h ka re na itu sura t ka b a r d a p a t d ija d ika n se b a g a i m e d ia untuk m e nya m p a ika n p e sa n-p e sa n d a kwa h. 11 Be rd a kwa h m e la lui sura t ka b a r d a p a t d ila kuka n d a la m b e ntuk tulisa n m a up un g a m b a r-g a m b a r ya ng m e nd e skrip sika n sua tu a ja ra n d a n a p lika sinya b a g i ke hid up a n um a t m a nusia . Da kw a h m e la lui sura t ka b a r le b ih te p a t d a n c e p a t te rse b a r ke se luruh m a sya ra ka t, p e rlu d ike ta hui p ula b a hw a isi sura t ka b a r c ukup m e ra kya t. 12 2 Ma ja la h Pa d a d a sa rnya m a ja la h ha m p e r m e nye rup a i p e ne rb ita n b uku. Wa la up un ha rg a nya ya ng re la tif m ura h, na m un ha nya 11 Mafri Amir, Etika Komunikasi Massa Dalam Pandangan Islam Jakarta:Logos, 1992, h. 26 12 M. Bahri Ghozali, Dakwah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997, h. 42 o ra ng -o ra ng te rte ntu ya ng m e m b e li m a ja la h. Ha l ini d ika re na ka n se le ra d a n ke ing ina n m a sya ra ka t. 13 Be rd a kw a h m e la lui ma ja la h d a p a t d ila kuka n se sua i d e ng a n c o ra k m a ja la h itu. Misa lnya , b e rd a kwa h te nta ng wa nita d i sa m p a ika n m e la lui m a ja la h w a nita , d a n se te rusnya te nta ng e ko no m i, b isnis, p o litik, b ud a ya d a n se b a g a inya d a p a t d ila kuka n d e ng a n m o d e l ya ng se sua i. Ad a p un b ulle tin p a d a d a sa rnya m irip d e ng a n m a ja la h, ha nya sa ja b ulle tin c e nd e rung b e rsifa t p e m ikira n te nta ng se sua tu. Ke le b iha n d a kw a h m e la lui ma ja la h a d a la h e fe ktif d a n e fe sie n, jika d a ’ I m e ng ung ka p ka n m isinyua se sua i d e ng a n c irri m a ja la h te rse b ut. Untuk m e ning ka tka n e fe ktifita s itu se m e stinya d i b e ntuk m o d e l m a ja la h khusus te nta ng d a kwa h d e ng a n se g a la b e ntuk d a n ve rsinya . 14

3. Buku

Se ja ra h m e d ia m o d e rn b e rm ula d a ri b uku c e ta k. “ w a la up un p a d a a wa lnya p e rc e ta ka n b uku ha nya la h m e rup a ka n up a ya p e ng g una a n a la t te hnik untuk m e m p ro d uksi te ks ya ng sa m a a ta u ha m p e r sm a , ya ng te la h d isa lin d a la m jum la h ya ng b e sa r, na m un up a ya itu m a sih d a p a t d ika ta ka n se m a c a m re vo lusi” . Ha l ini ka re na p e rke m b a ng a n b uku c e ta k la m b a t la un m e ng a la m i 13 Ibid, h. 42 14 Bahri, Dakwah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah, h. 43 p e rub a ha n d a la m se g i isi ya ng se m a kin b e rsifa t se kule r d a n p ra ktis. 15 Buku c e ta k m e rup a ka n kum p ula n tulisa n se se o ra ng ya ng te la h d isusun d e ng a n se d e m ikia n rup a , se hing g a d a p a t d ib a c a se c a ra siste m a tis te nta ng a p a ya ng d iung ka p ka n o le h p e nulisnya . De ng a n p e m b a c a b uku se se o ra ng d a p a t m e m p e ro le h info rm a si d a n m e m p e rlua s w a w a sa n p e ng e ta hua n te nta ng se sua tu. Ha l ini m e nunjuka n b a hwa b uku m e rup a ka n sa la h sa tu m e d ia ya ng c ukup te p a t d a la m m e nye b a rlua ska n info rm a si. 16 Pe m a nfa a ta n b uku se b a g a i m e d ia d a kwa h d a p a t d ila kuka n se b a g a i b e ntuk sa ra na up a ya m e m b e rika n p e m a ha m a n ya ng m a m p u m e m b e rika n p e rub a ha n b a g i p e m b a c a nya . Da kwa h d e ng a n b uku b e ra rti b uku itu ha rus b e rd im e nsi w a w a sa n ke a g a m a a n ya ng m e ng a nta r p e m b a c a nya p a d a nila i-nila i a ja ra n isla m . 17 b . Me d ia Ele ktro nik 1 Ra d io 15 Denis Mc Quail, Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar,Jakarta: Erlangga, 1984 Edisi ke-2, h. 9 16 Slamet Muhaemin Abda, Prinsip-prinsip Metodologi Dakwah, Surabaya: Nasional, 1992. h, 20 17 Bahri, Dakwah Komunikatif: Membangun Kerangka Dasar Ilmu Komunikasi Dakwah, h. 20 Ke ha d ira n ra d io se b a g a i m e d ia m a ssa e le ktro nik na m p a knya b e rsa m a a n d e ng a n ha d irnya film se kita r ta hun 1888, ke tika He nric h He rtz p a d a m ula nya m e ntra nm isika n a lira n m e la lui g e lo m b a ng ud a ra . Ha l ini m e mb e rika n insp ira si b a g i G ug lie lm o Ma rc o ni ya ng p a d a ta hun 1901 m e ng irim ka n p e sa n-p e sa n ra d io m e linta si la uta n Atla ntik, d isusul d e ng a n p e na m b a ha n ta b ung ha m p a ud a ra p a d a ra d io o le h Le e De Fo re st p a d a ta hun 1906. Pa d a ta hun 1919 p e rhim p una n ra d io ya ng p e rta m a d id irika n, ya itu Ra d io C o o p e ra tio n o f Am e ric a RC A. 18 Sa m p a i d e ng a n ta hun 1929 ke ha d ira n ra d io b e rsifa t e litis. Ra d io d ite rim a se b a g a i m e d ia m a ssa ya ng p o p ule r te rja d i se ja k ta hun 1928 sa m p a i d e ng a n 1950-a n. Di a nta ra m a sa itu te rja d i b a nya k p e ristiwa ya ng m e lib a tka n sum b a ng a n p e ra na n ra d io . Misa lnya p a d a ta hun 1938 te rja d i sia ra n ra d io ya ng sa ng a t te rke na l d e ng a n O rso n We lle s’ s Wa r o f The Wo rld . Sia ra n te rse b ut m e lukiska n m a khluk a ne h d a ri Ma rs ya ng m e nye b a b ka n ke p a nika n lua r b ia sa p a d a m a sya ra ka t Am e rika . 19 Ad a nya b e b e ra p a ke le b iha n p a d a ra d io d ib a nd ing ka n m e d ia e le ktro nik la innya , ya itu b e rsifa t la ng sung , tid a k m e ng e na l ja ra k, d a n m e m p unya i d a ya ta rik te rse nd iri. 2 Te le visi 18 Onong Uchjhana Effendi, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi,Bandung: Citra Aditya 2000, h.147 19 Onong, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikas, h.149 Me d ia te le visi ka re na p e rke m b a ng a n te kno lo g i ya ng d ia wa li d e ng a n d ite m uka nnya e le c trisc he te le sko p se b a g a i p e rwujud a n g a g a sa n se o ra ng m a ha siswa d a ri Be rlin, Je rm a n Ba ra t ya ng b e rna m a Pa ul Nip ko v untuk m e ng irim ka n g a m b a r m e la lui ud a ra d a ri sua tu te m p a t ke te m p a t ya ng la in. Ha l ini te rja d i a nta ra ta hun 1833-1834 ya ng p a d a a khirnya Nip ko v d ia kui se b a g a i b a p a k te le visi. 20 Pe rke m b a ng a n te le visi se b a g a i m e d ia m a ssa e le ktro nik p a d a a wa lnya d im ula i d e ng a n ha d irnya ka m e ra te le visi ya ng d ite m uka n o le h Vla d imir Zw o rykin ta hun 1923. sa m p a i d e ng a n ta hun 1948 ke ha d ira n te le visi d ip e runtukka n b a g i m a sya ra ka t e lit. Ba ru ke tika ta hun 1946 te le visi b e rwa rna te la h d itunjukka n o le h C BS d a n NBC d a n d i ta hun 1948 te le visio mula i m e nyia rka n b e rita d a n hib ura n se c a ra te ra tur m a ka p e rke m b a ng a n te le visi se b a g a i m e d ia m a ssa m e m a suki ta ha p p o p ule r sa m p a i d e ng a n ta hun 1987. 21 Ara ha n p ro g ra m -p ro g ra m te le visi se c a ra sp e sia lisa si te rja d i b a ru se ja k ta hun 1980-a n ya ng m e m p e rke na lka n a p lika si g a b ung a n ja ring a n te le visi ka b e l ya ng m e m b e rika n ke m ung kina n kha la ya k d a p a t m e m ilih sa lura n se nd iri untuk p iliha n p ro g ra m te rte ntu. 20 Wiryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Grasindo, 2004, cet. Ke-1, h. 69 21 Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa: Sebuah Analisis Media Televisi, Jakarta: Rineka Cipta, 1996, h.8 Pe rke m b a ng a n te le visi sia ra n d i Ind o ne sia d im ula i ta ng g a l 19 Ag ustus 1962, ya kni b e rte p a ta n d e ng a n d ila ng sung ka nnya p e m b uka a n Pe sta O la hra g a Ase a n G a m e d i se na ya n. Se ja k itu p ula Te le visi Re p ub lik Ind o ne sia ya ng d i sing ka t TVRI d ip e rg una ka n se b a g a i p a ng g ila n sta siun hing g a se ka ra ng . Se ja k ta hun 1989, TVRI m e nd a p a t sa ing a n te le visi sia ra n la innya , ya itu RC TI ya ng b e rsifa t ko m e rsia l. Se c a ra b e rturut-turut b e rd iri te le visi SC TV, TPI, Ind o sia r, Ante ve , Me tro TV, TV7, Tra ns TV, La tivi. 22

B. Pro g ra m Ra d io

1. Pe ng e rtia n Pro g ra m

Da la m Ka mus Be sa r Ba ha sa Indo ne sia , te rb ita n De p a rte me n Pe nd id ika n Ke b ud a ya a n 1988, p ro g ra m a d a la h a c a ra . Ma ksud nya , p ro g ra m a d a la h se p e rti p e rtunjuka n sia ra n, p a g e la ra n, d a n se b a g a inya . 23 Pro g ra m m e nurut As Ho m b y a d a la h a c a ra , a ta u ra nc a ng a n ya ng a ka n d isia rka n d i ra d io . 24

2. Pe ng e rtia n Ra d io

Ra d io m e rup a ka n m e d ia ko m unika si ya ng d im a nfa a tka n untuk m e ng irim w a rta p e sa n ja ra k ja uh ya ng d a p a t d ita ng ka p o le h 22 Ibid, h. 37 23 Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka 1998, Cet. Ke- 1, h. 702 24 As Homby, AP Cowie, Oxford Andvanced Learner, Oxford: University Press se ke lo m p o k o ra ng ya ng m e nd e ng a rka n m e la lui p e m a nc a r ra d io ya ng d iing inka n. 25 Se c a ra e tim o lo g is “ ra d io a d a la h p e ng irim sua ra a ta u b unyi m e la lui ud a ra . Me nurut To n Ke rta p a ti, “ p a d a d a sa rnya ra d io m e rup a ka n m e d ium untuk b e rc e rita ya ng d a la m p e rm ula a nnya se g a la a p a ya ng d isia rka n m e m p unya i b e ntuk c e rita , na m un d i d a la m b e rc e rita itu d iikuti d e ng a n fa kto r la in ya ng m e m b e d a ka nnya d e ng a n sura t ka b a r ya itu e fe k, sua ra , m usik d a n d ia lo g . 26 Ra d io m e rup a ka n a la t a ta u sa ra na ya ng d i d a la m nya te rka nd ung a rti p e ne ra ng a n, a ja ka n, p e nd id ika n d a n hib ura n ya ng m a m p u m e ng g ug a h m a nusia untuk b e rb ua t b a ik d a n m e ning g a lka n ke m ung ka ra n. Ra d io d ia ng g a p se b a g a i m e d ia ko m unika si ya ng e fe ktif ka re na : “ m e m iliki d a ya la ng sung , d a ya te m b us, d a n d a ya ta rik” . a Me m iliki d a ya la ng sung Pe sa n d a kwa h d a p a t d isa m p a ika n se c a ra la ng sung ke p a d a kha la ya k d a n p ro se s p e nya m p a ia nnya tid a k te rla lu rum it. Dim ula i d a ri rua ng sia r stud io m e la lui sa lura n m o d ula si d ite ruska n ke p e m a nc a r la lu sa m p a i ke p e sa wa t ra d io . b Me m iliki d a ya te m b us 25 Antonius Darmanto, Tehnik Penulisan Naskah Acara Siaran Radio, Yogyakarta : Atmajaya 1998, cet.ke-2, h. 69 26 Ton Kertapati, Dasar-dasar Publisistik dalam Pengembangannya Menjadi Ilmu Komunikasi, Jakarta: Bina Aksara, 1986, Cet. ke-3, h. 205. Me m iliki d a ya te m b us ya ng d im a ksud ia la h, b a hwa sia ra n ra d io tid a k m e ng e na l ja ra k d a n rinta ng a n. Wa ktu d a n ja ra k, tid a k a ka n m e nja d i m a sa la h. Ba g a im a na p un te m p a t ya ng d ituju o le h ka jia n Mutia ra Hikm a h le wa t ra d io sia ra n d a p a t d ite m b usnya , a p a b ila m a sih d a la m ja ng ka ua n p e m a nc a r. Di la uta n, d i p e d e sa a n, a p a la g i d i p e rko ta a n, se m ua tid a k m e nja d i rinta ng a n b a g i ra d io sia ra n. 27 Ra d io d a p a t m e nja ng ka u w ila ya h ya ng lua s. Se m a kin kua t p e m a nc a rnya m a ka a ka n se m a kin ja uh ja ng ka ua nnya . c Me m iliki d a ya ta rik Ra d io te ta p b isa hid up d a n d im inta i ka re na a d a nya d a ya ta rik. Pe rp a d ua n sua ra m a nusia sp o ke n wo rd, sua ra m usik, d a n b unyi tirua n so und e ffe c t itula h ya ng me nja d ika n d a ya ta rik te rse nd iri b a g i p a ra p e nd e ng a r ra d io se hing g a d e ng a n p e rp a d ua n itu m a m p u m e ng e m b a ng ka n d a ya im a jina si d a n kre a tivita s p e nd e ng a r.

3. Fung si Ra d io

Be rb ic a ra te nta ng fung si sia ra n, tid a k te rle p a s d a ri m e d ia m a ssa itu se nd iri. Da la m ha l ini Ha ro ld D. La swe ll. Se p e rti d ikutip O no ng Uc hja na Effe nd i, m e nye b utka n b a hwa m e d ia m a ssa m e m p unya i tig a fung si uta m a : 27 Aef Kusnawan, Komunikasi Penyiaran Islam, Bandung: Benang Merah Press, 2004, Cet. ke-1,h. 52. a The surve illa nc e o f the e nviro nme nt m e ng ung ka p ka n d a n m e nye b a rka n info rm a si m e ng e na i ke ja d ia n d i sua tu ling kung a n d a n p e ng g a ra p a n b e rita . b The c o rre la tio n o f p a rt o f so c ie ty in re sp o nding to the e nviro nme nt. ke g ia ta n ya ng m e nc a kup te nta ng inte rp re ta si te rha d a p info rm a si m e ng e na i ling kung a n d a la m b e b e ra p a ha l ini d a p a t d ika ta ka n se b a g a i ta juk re nc a na a ta u p ro p a g a nd a . c The tra nsmissio n o f so c ia l he rita g e fro m o ne g e ne ra tio n to the ne xt. d ifo kuska n d a ri g e ne ra si ke g e ne ra si la in a ta u d a ri a ng g o ta d a n no rm a so sia l d a ri g e ne ra si ke g e ne ra si la in a ta u d a ri a ng g o ta ke p a d a p a nd a ng a n b a ru, ini sa m a d e ng a n ke g ia ta n p e nd id ika n. 28 Ra d io m e rup a ka n m e d ia a ud io ha nya b isa d id e ng a r, te ta p i m ura h, m e ra kya t, d a n b isa d ib a wa a ta u d id e ng a rka n d i m a na -m a na . Ra d io b e rp e ra n se b a g a i m e d ia e ksp re si, ko m unika si, info rm a si, p e nd id ika n d a n hib ura n. Ra d io m e m iliki ke kua ta n te rb e sa r se b a g a i m e d ia im a jina si, se b a b se b a g a i m e d ia ya ng b uta , ra d io m e nstim ula si b e g itu b a nya k sua ra d a n b e rup a ya m e m visua lisa sika n sua ra p e nyia r a ta u info a ktua l m e la lui te ling a p e nd e ng a rnya . 29 Di Ind o ne sia , ra d io sia ra n se b a g a i m e d ia ko m unika si te la h d ia tur d a la m p e ra tura n p e m e rinta h RI No . 55 ta hun 1970 p a sa l 2 a ya t 1 ya ng b e rfung si, “ ra d io sia ra n ha rus b e rfung si so sia l ya itu se b a g a i a la t p e nd id ika n, a la t p e ne ra ng a n, d a n a la t hib ura n” . 30

4. Ka ra kte ristik Ra d io

Radio merupakan kelengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan informasi yang bagus dan aktual. Radio sebagai media massa 28 Onong Uchjana Effendi, Dimensi-dimensi Komunikasi, Bandung: Mandar Maju, 1986, h. 13. 29 Masduki, Jurnalistik Radio, Menata Profesionalisme Reporter dan Penyiar, Yogyakarta: LKIS, 2001, h. 3 30 Onong Uchjana Effendi, Radio Siaran dan Praktek, Bandung: Mandar Maju, 1991 cet 23, h. 65. pada dasarnya memiliki fungsi yang sama dengan media massa lainnya. Informasi, hiburan dan pendidikan merupakan fungsi dari media massa. Tidak terpenuhinya salah satu fungsi tersebut akan membuat media massa kehilangan pendengar dan pada akhirnya digugat oleh khalayak, sebab tidak memenuhi keinginan atau kemauan kebutuhan khalayak. Selain memiliki fungsi, Menurut Djamalul Abidin radio juga memiliki sifat khas karakteristik, sehingga dapat membedakan dari media massa lainnya: a. Sifat siaran radio hanya untuk didengar b. Bahasa yang dipergunakan haruslah bahasa tutur c. Orang mendengar radio dalam keadaan santai, bekerja dan sebagainya d. Siaran radio harus mempunyai daya reka e. Siaran radio hanya bersifat komunikasi satu arah 31 Sedangkan menurut Antonius Darmanto, karakteristik radio sebagai media massa yaitu: 1. Auditori artinya bahwa sifat radio siaran hanyalah untuk didengar, untuk konsumsi telinga. Padahal kemampuan indera telinga dalam menyerap informasi sangat terbatas. Bahwa kemampuan orang menyerap informasi melalui telinga hanya sekitar 5-10 persen dari keseluruhan informasi yang sempat didengarnya. Dengan demikian informasi yang disiarkan melalui media radio bersifat sepintas lalu. 2. Mengalami gangguan sebagaimana media yang mengandalkan pada kekuatan pancar gelombang elektro magnetic komunikasi melalui radio sering mengalami berbagai ganguan, terutama yang disebabkan oleh faktor-faktor geografis maupun faktor teknologi. 32 Dengan demikian, agar pesan atau materi yang disampaikan oleh seorang penyiar itu sampai kependengar, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya: 31 Djamalul Abidin Ass, Komunikasi Dan Bahasa Dakwah, Jakarta : Gema Insani Press, 1996, cet ke-1, h. 125 32 Antonius Darmanto, Teknik Penelitian Naskah Acrara Siaran Radio, Yogyakarta: Penerbitan Atmajaya, 1998, cet ke-1, h. 13-14 a Karena kemampuan pendengar terbatas, maka pesan radio siaran harus disusun secara singkat dan jelas. b Oleh karena hanya indera pendengar yang digunakan khalayak, dan pesannya pun selintas. Maka radio siaran dapat mengajak komunikannya untuk berimajinasi dan mampu menggugah emosi pendengar. c Penyiar diharapkan akrab terhadap pendengar, seolah-olah penyiar ada disamping pendengar. d Materi siaran kata pada radio siaran sebaiknya bergaya percakapan. 33 Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa karakteristik radio siaran perlu dipahami komunikator agar dalam menyusun dan menyampaikan pesan dengan menggunakan media radio, komunikator dapat melakukan penyesuaian, sehingga komunikasi tepat sasaran karena melihat waktu siaran yang relatif singkat dan tidak bisa diulang-ulang, maka disinilah tantangan yang harus dihadapi oleh para penyiar sebagai komunikator. 34 33 Karlinah, Buku Materi Pokok Komunikasi Massa, Jakarta: Universitas Terbuka, 1999, cet, ke-1, h. 77 34 Ibid, h. 79 BAB III GAMBARAN UMUM RADIO SUARA PERSADA 12. 78 AM TANGERANG

A. Sejarah Berdirinya Radio Suara Persada 12.78 AM

Di era globalisasi sekarang ini teknologi informasi merupakan salah satu sarana media yang begitu pesat perkembanganya, tak terkecuali di indonesia dari kota-kota besar sampai pelosok desa semua orang sudah bisa memanfaatkan sarana tersebut. Sehingga segala informasi yang berkembang selama ini dampaknya begitu besar terhadap perkembangan kehidupan masyarakat. Disamping segi positifnya kita juga tak bisa menafikan akan timbul segi negatifnya dari segi positifnya adalah meningkatnya kualitas sumber daya manusia SDM terutama dibidang pendidikan, ekonomi dan politik serta bidang-bidang lainnya. Sedangkan segi negatifnya adalah semakin mudahnya kalangan masyarakat baik tua maupun muda terjerumus kepada hal-hal yang menyimpang dari ajaran islam seperti maraknya keberadaan obat-obatan terlarang dikalangan anak-anak remaja, juga perselingkuhan sekarang ini sudah menjadi model kehidupan masyarakat serta kejahatan lainnya yang sangat meresahkan masyarakat. Semua ini dikarenakan begitu mudahnya akses informasi antara manusia. 35 Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas, maka kami sebagai bagian dari masyarakat khususnya waraga pondok jati kecamatan pondok aren kabupaten tangerang tergerak untuk memanfaatkan teknologi informasi. Tersebut untuk kegiatan yang bersifat positif. Sehingga berkat kerjasama dan dukungan semua pihak, maka 35 Wawancara Pribadi Dengan Pimpinan Radio Suara Persada Sekaligus Pengisi Acara Embun Pagi Ust. H. Djawahir Tangerang: 12 Desember 2007. kami berhasil mendirikan sebuah radio nonkomersil yang bernama “RADIO SUARA PERSADA”Media Da’wah Musik dan Informasi AM 12.78 KHz yang berlokasi di jl Japos raya Gg. H. Elung Pondok Jati Utara Jurang Mangu barat Pondok Aren Kabupaten Tangerang. 36 Radio Suara Persada mulai mengudara pada bulan Mei 1984 di Tangerang yang berawal bernama Radio SP Reformasi. Radio ini terbentuk dengan niat awal sebagai wadah anak-anak muda pada saat itu menghabiskan waktu mereka, sehingga dapat isi dengan hal positif. Selama perjalanan SP Reformasi telah beberapa kali mengalami pindah tempat, salah satunya dikarenakan sering adanya razia dari pihak kepolisian. Karena dianggap mengganggu lalu lintas gelombang udara, alasan lainya pemerintah sangat merasa terusik dengan keberadaan radio tersebut, maklum saja mesin propaganda yang paling efektif saat itu hanya radio ORARI. Hal tersebut tidak hanya berimbas kepada radio itu sendiri tetapi masyarakat saat itu, masyarakat menjadi tertutup akan informasi yang mereka terima. 37 36 Ibid 37 Ibid Dibentuknya Radio Suara Persada atas ide Ustd. H. Djawahir dengan maksud sebagai radio berita yang dapat menginformasikan kepada umat Islam. Pada awal berdiri Radio Suara Persada ini menginginkan radio informasi berita, tetapi berubah menjadi radio yang khusus untuk dakwah. Radio Suara Persada awalnya mengudara dengan identitas stasiun Station ID dengan memakai frekuensi SW, namun pada bulan Juli 2004 berubah frekuensi menjadi 12. 78 AM. 38 Suara Persada adalah radio dakwah yang telah dikenal di seluruh masyarakat Tangerang, terutama dikalangan menengah kota yang sedang berkembang pesat ini. Memasuki usia yang ke-23 tahun sejak Mei 2007 Suara Persada menajamkan format siaran menjadi sebuah radio dakwah Tangerang. Sebuah program siaran dakwah yang dikemas secara interaktif dan solutif, dengan kelompok pendengar dewasa menengah keatas sebagai segmen yang terlayani dalam porsi terbesar siaran Radio Suara Persada. Memaparkan perkembangan dinamika masyarakat khususnya di Tangerang, dari sudut pandang politik, ekonomi, social budaya, religi dan lainya. Menjadi sebuah mediator atau ajang diskusi terbuka dikalangan masyarakat. 39 Radio Suara Persada 12. 78 AM memiliki pendengar dengan loyalitas cukup tinggi. Hal ini terlihat dari partisipasi dan respon mereka yang sangat antusias dengan format baru acara Radio Suara Persada. Radio Suara Persada kini mempunyai motto yang resmi, yakni “Media Dakwah, Musik Dan Informasi”. Radio Suara Persada juga memiliki Audience Call, yaitu Abang dan Mpo. Pendanaan Radio Suara Persada 100 38 Wawancara Pribadi dengan Ustd H. Djawahir Tangerang: 15 Desember 2007 39 Mading Radio Suara Persada 12 Desember 2007 bersumber dari Keluarga Besar Radio Suara Persada dengan sasaran pendengar orang dewasa diatas 30 Tahun keatas. 40 Disamping melalui udara radio, radio Suara Persada juga melaksanakan program-program off air yang dirancang dengan apik dan aspiratif, sehingga kemaslahatan pendengar tetap terjaga dan dapat respon yang positif dari para pendengarnya. Kegiatan off air yang berhasil di gelar dalam upaya selalu mendekatkan radio Suara Persada dengan Fans dan masyarakat seantero Jabodetabek dengan mengadakan tabligh akbar dan memperingatkan hari-hari besar Islam. 41

B. Visi dan Misi Radio Suara Persada 12. 78 AM