58
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah perusahaan farmasi sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI.
Metode penentuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling
. Berdasarkan kriteria sampel, diperoleh sampel penelitian sebanyak 7 perusahaan per tahun dimana periode pengamatan yang digunakan
untuk periode 2010 sampai dengan periode 2014 sehingga total keseluruhan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 35. Mengenai
rincian sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini.
Tabel 4.1 Rincian Sampel Penelitian
Kriteria Jumlah
Perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI pada tahun 2014 10
Perusahaan farmasi yang baru listing pada tahun 2013 1
Perusahaan farmasi tidak mempublikasikan laporan tahunan secara konsisten dan lengkap yang dinyatakan dalam mata
uang rupiah selama periode 2010-2014 2
Jumlah sampel penelitian dalam setahun 7
Total keseluruhan sampel selama 5 tahun 7 x 5 35
Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2015.
59 Adapun nama perusahaan yang terpilih sebagai sampel dalam penelitian ini
selengkapnya dapat dilihat pada table 4.2 sebagai berikut.
Tabel 4.2 Daftar Nama Perusahaan
No Nama Perusahaan
Kode Emiten 1
PT Daya Varia Laboratoria Tbk DVLA
2 PT Indofarma Persero Tbk
INAF 3
PT Kimia Farma Persero Tbk KAEF
4 PT Kalbe Farma Tbk
KLBF 5
PT Merck Tbk MERK
6 PT Pyridam Farma Tbk
PYFA 7
PT Tempo Scan Pacific Tbk TSPC
Sumber: www.idx.co.id
B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang
dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness kemencengan distribusi
Ghozali, 2013:19. Mean digunakan untuk mengetahui nilai rata-rata data yang bersangkutan. Standar deviasi digunakan untuk mengetahui seberapa
besar data yang bersangkutan bervariasi dari rata-rata. Nilai maksimum digunakan untuk mengetahui nilai terbesar dari data yang bersangkutan.
Nilai minimum digunakan untuk mengetahui nilai terkecil dari suatu data yang bersangkutan.
60 Variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu variabel independen
dan variabel dependen. Variabel independen yang digunakan adalah struktur kepemilikan manajerial, leverage, growth opportunities dan ukuran
perusahaan, sedangkan variabel dependen adalah konservatisme akuntansi. Hasil pengujian deskriptif variabel-variabel tersebut dapat dilihat dalam
table 4.3 berikut ini.
Tabel 4.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation BTMR
35 .11414
1.33671 .5317503
.41082066 MOWN
35 .00000
.23077 .0329914
.08192157 DER
35 .18254
1.35796 .4832714
.29210396 MBVE
35 .74811
8.76150 3.4329020
2.50759335 SIZE
35 11.00254
13.09430 12.1276874
.57408423 Valid N listwise
35
Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2015
Tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah data Valid N yang digunakan dalam penelitian ini adalah 35 sampel yang berasal dari laporan keuangan
yang dipublikasi oleh perusahaan farmasi dari sektor konsumsi barang konsumsi yang telah tercatat di Bursa Efek Indonesia BEI selama tahun
2010-2014. Berdasarkan pada hasil tersebut maka semua data sampel dapat diolah dan tidak terdapat kehilangan data.
Variabel dependen pada penelitian ini adalah konservatisme akuntansi BTMR. Dari hasil statistik deskriptif diperoleh rata-rata BTMR sebesar
0,5317503. Nilai tertinggi BTMR sebesar 1,33671 yang berarti tingkat
61 konservatisme perusahaan paling kecil, diperoleh dari perusahaan PT
Pyridam Farma Tbk pada tahun 2014. Nilai terendah BTMR sebesar 0,11414 yang berarti tingkat konservatisme perusahaan paling besar,
diperoleh dari perusahaan PT Kalbe Farma Tbk pada tahun 2014. Nilai standar deviasi BTMR sebesar 0,41082066 hal ini berarti bahwa sebesar
0,41082066 data bervariasi dari rata-rata. Variabel Independen yang pertama pada penelitian ini adalah struktur
kepemilikan manajerial MOWN, perhitungan MOWN managerial ownership
dengan cara membagi jumlah keseluruhan kepemilikan saham oleh manajerial dengan jumlah keseluruhan saham yang beredar. Dari hasil
statistik deskriptif diperoleh rata-rata MOWN sebesar 0,0329914. Nilai tertinggi MOWN sebesar 0, 23077 yang diperoleh dari perusahaan PT
Pyridam Farma Tbk. Nilai terendah MOWN sebesar 0,00000 diperoleh dari perusahaan PT Darya Varia Laboratoria Tbk, PT Indofarma Persero Tbk,
PT Merck Tbk, dan PT Tempo Scan Pacific Tbk. Nilai standar deviasi MOWN sebesar 0,07753234.
Variabel Independen yang kedua pada penelitian ini adalah leverage DER, perhitungan DER debt equity ratio dengan cara membagi jumlah
keseluruhan utang dengan jumlah keseluruhan ekuitas. Dari hasil statistik deskriptif diperoleh rata-rata DER sebesar 0,4832714. Nilai tertinggi DER
sebesar 1,35796 yang diperoleh dari perusahaan PT Indofarma Persero Tbk pada tahun 2010. Nilai terendah sebesar 0,18254 diperoleh dari
62 perusahaan PT Merck Tbk pada tahun 2011. Nilai standar deviasi DER
sebesar 0,29210396. Variabel Independen yang ketiga pada penelitian ini adalah growth
opportunities MBVE, perhitungan MBVE market to book value of equity
dengan cara mengalikan jumlah keseluruhan saham beredar dengan harga penutupan saham, kemudian dibagi dengan jumlah keseluruhan ekuitas.
Dari hasil statistik deskriptif diperoleh rata-rata MBVE sebesar 3,4329020. Nilai tertinggi MBVE sebesar 8,26522 yang diperoleh dari perusahaan PT
Merck Tbk pada tahun 2013. Nilai terendah MBVE sebesar 0,74811 diperoleh dari perusahaan PT Pyridam Farma Tbk pada tahun 2014. Nilai
standar deviasi MBVE sebesar 2,50759335. Variabel Independen yang keempat pada penelitian ini adalah ukuran
perusahaan SIZE, perhitungan SIZE dengan cara logaritma normal dari jumlah keseluruhan aset. Dari hasil statistik deskriptif diperoleh rata-rata
SIZE sebesar 12,1276874. Nilai tertinggi dari SIZE sebesar 13,09430 yang diperoleh dari perusahaan PT Kalbe Farma Tbk pada tahun 2014. Nilai
terendah SIZE sebesar 11,00254 diperoleh dari perusahaan PT Pyridam Farma Tbk pada tahun 2010. Nilai standar deviasi SIZE sebesar
0,57408423. 2. Hasil Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian regresi, sebelumnya terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik yang bertujuan untuk memastikan bahwa hasil
tersebut dapat digunakan. Uji asumsi klasik yang dilakukan pada penelitian
63 ini
adalah uji
normalitas, multikolinieritas,
autokorelasi dan
heteroskedastisitas. a. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.
Uji normalitas dengan analisis grafik dilakukan dengan metode grafik histogram dan normal probability plot P-Plot. Hasil pengujian
normalitas dari penelitian ini dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut ini dan gambar 4.2 pada halaman selanjutnya.
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas : Grafik Histogram
Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2015
64
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas : Grafik
Normal Probability Plot
Sumber: Data yang sekunder yang diolah tahun 2015
Dengan melihat tampilan pada grafik histogram dalam gambar 4.1 memberikan pola distribusi yang mendekati normal, sedangkan
pada gambar 4.2 grafik normal probability plot menunjukkan titik- titik menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya
mengikuti arah garis diagonal. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini telah memenuhi asumsi
normalitas. Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak
hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya Ghozali, 2013:163. Oleh karena itu, dalam penelitian
ini digunakan uji statistik dengan uji statistik non-parametrik
65 Kolmogorov-Smirnov
K-S. Jika nilai
Kolmogorov-Smirnov memiliki tingkat signifikan di atas a 0,05 berarti regresi memenuhi
asumsi normalitas Ghozali, 2013:165. Hasil pengujian normalitas data dengan uji Kolmogorov-Smirnov K-S dapat dilihat pada tabel
4.4 berikut ini.
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas:
Kolmogorov-Smirnov K-S
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 35
Normal Parameters
a,b
Mean .0000000
Std. Deviation .16842702
Most Extreme Differences Absolute
.102 Positive
.102 Negative
-.098 Test Statistic
.102 Asymp. Sig. 2-tailed
.200 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2015
Berdasarkan tabel 4.4 hasil uji normalitas dengan Kolmogorov- Smirnov
K-S menunjukkan nilai 0,102 dengan signifikansinya sebesar hasil pengujian normalitas data 0,200 , hal ini menunjukkan
bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas karena tingkat signifikansinya melebihi 0,05.
66 b. Hasil Uji Multikolinieritas
Untuk mengetahui apakah model regresi terdapat korelasi antar variabel bebas Independen maka diperlukan sebuah uji, yaitu uji
multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikolinieritas dapat dilihat
dari perhitungan nilai tolerance serta Variance Inflation Factor VIF. Suatu model regresi disimpulkan tidak ada masalah multikolinieritas
adalah apabila memiliki tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai Variance Inflation Factor
VIF lebih kecil dari 10 Ghozali, 2013:106. Selengkapnya hasil pengujian asumsi klasik multikolinieritas dapat
dilihat pada tabel 4.5 berikut ini.
Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant
MOWN .474
2.108 DER
.697 1.435
MBVE .574
1.743 SIZE
.445 2.248
a. Dependent Variable: MBTR
Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2015
Berdasarkan pada tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa semua variabel independen memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan
67 nilai Variance Inflation Factor VIF lebih kecil dari 10 yang berarti
tidak ada korelasi antar variabel independen. c. Hasil Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi Ghozali, 2013. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi, peneliti menggunakan uji Runs test
dengan ketentuan probabilitas lebih besar dari signifikansi 0,05. Hasil dari run test dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini.
Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi:
Runs Test
Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2015
Dari hasil yang disajikan pada tabel 4.6 menunjukkan probabilitas sebesar 0,305 yang dimana hasil tersebut lebih besar dari signifikansi
0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai residual acak atau random,
Runs Test
Unstandardized Residual
Test Value
a
-.02419 Cases Test Value
17 Cases = Test Value
18 Total Cases
35 Number of Runs
15 Z
-1.025 Asymp. Sig. 2-tailed
.305 a. Median
68 sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tidak terdapat
masalah autokorelasi. d. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari
satu pengamatan dengan pengamatan yang lainnya. Peneliti menggunakan grafik scatterplot untuk mendeteksi heteroskedastisitas.
Hasil dari grafik scatterplot disajikan pada gambar 4.3 berikut ini.
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas: Grafik
Scatterplot
Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2015
Gambar uji scatterplot pada gambar 4.3 menunjukkan bahwa data sampel tersebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu.
Data tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y.
69 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak
terjadi masalah heteroskedastisitas. Sehingga model regresi layak dipakai untuk kemudian dilanjutkan ke pengujian hipotesis. Untuk
memperkuat bukti
bahwa penelitian
ini tidak
terdapat heteroskedastisitas maka peneliti melakukan pengujian glejser yang
disajikan pada tabel 4.8 pada halaman selanjutnya.
Tabel 4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas:
Glejser
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant -.576
.583 -.988
.331 MOWN
.051 .322
.036 .158
.875 DER
.142 .075
.361 1.902
.067 MBVE
-.012 .010
-.253 -1.208
.237 SIZE
.055 .047
.275 1.159
.256 a. Dependent Variable: ABS_RES
Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2015
Pada tabel 4.7 menunjukkan hasil dari uji glejser yang dimana nilai signifikan masing-masing variabel memiliki tingkat signifikansi lebih
dari 5 sehingga dapat disimpulkan bahwa pada model regresi ini tidak terdapat heteroskedastisitas dan model regresi ini dapat digunakan untuk
pengujian hipotesis.
70 3. Hasil Uji Koefisien Determinasi R
2
Uji koefisien determinasi R
2
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Pada penelitian ini adjusted R
2
digunakan untuk menggambarkan kemampuan variabel independen dalam menjelaskan
variasi variabel dependen dan tidak terpaku pada R
2
karena R
2
memiliki kelemahan, yaitu bias terhadap jumlah variabel independen yang
dimasukkan pada model. Hasil dari uji koefisien determinasi disajikan pada tabel 4.9 pada halaman selanjutnya.
Tabel 4.8 Uji Koefisien Determinasi R
2
Model Summary
b
a. Predictors: Constant, SIZE, DER, MVE, MOWN b. Dependent Variable: BTMR
Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2015 Dari tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa adjusted R
2
sebesar 0.810 yang menjelaskan bahwa variabel-variabel independen pada penelitian ini
dapat menjelaskan 81 variabel dependen pada penelitian ini, yaitu konservatisme akuntansi. Artinya variabel dependen pada penelitian ini
memiliki kemampuan yang tinggi dalam menjelaskan variasi variabel independen, sedangkan sisanya yaitu sebesar 19 dijelaskan oleh variabel
lain diluar dari penelitian ini seperti struktur kepemilikan institusional,
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.912
a
.832 .810
.17930425
71 struktur kepemilikan publik, debt covenant, financial distress, risiko litigasi,
dan intensitas modal. 4. Hasil Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui gambaran dari hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Dalam penelitian ini,
pengujian hipotesis dilakukan dengan uji signifikansi parameter individual uji statistik t dan uji signifikansi simultan uji statistik F.
a. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t Uji signifikansi parameter individual uji statistik t bertujuan untuk
mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial, yaitu struktur kepemilikan manajerial, leverage, growth opportunities
dan ukuran perusahaan dalam menjelaskan variabel dependen yaitu konservatisme akuntansi. Hasil dari uji signifikansi parameter
individual disajikan pada tabel 4.10 berikut ini.
Tabel 4.9 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t
Coefficients
a
a. Dependent Variable: BTMR
Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2015
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
1.500 .987
1.520 .139
MOWN 1.177
.545 .235
2.159 .039
DER .474
.126 .337
3.757 .001
MBVE -.081
.016 -.494
-5.001 .000
SIZE -.079
.080 -.110
-.983 .333
72 Berdasarkan pada uji signifikansi parameter individual pada tabel
4.9 maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: BTMR = 1,500 + 1,177 MOWN + 0,474 DER - 0,081 MBVE
- 0,079 SIZE + e α 1,500, Artinya jika variabel independen struktur kepemilikan
manajerial MOWN, leverage
DER, growth opportunities
MBVE, dan ukuran perusahaan SIZE bernilai nol, maka variabel dependen yaitu konservatisme akuntansi akan bernilai 1,500 satuan.
β 1,177, Artinya jika variabel struktur kepemilikan manajerial MOWN meningkat sebesar satu satuan dan variabel lainya konstan, maka
variabel dependen yaitu konservatisme akuntansi akan meningkat sebesar 1,177 satuan.
β 0,474, Artinya jika variabel leverage DER meningkat sebesar satu satuan dan variabel lainya konstan, maka variabel dependen yaitu
konservatisme akuntansi akan meningkat sebesar 0,474 satuan. β -0,081, Artinya jika variabel
growth opportunities MBVE
meningkat sebesar satu satuan dan variabel lainya konstan, maka variabel dependen yaitu konservatisme akuntansi akan menurun
sebesar 0,081 satuan. β -0,079, Artinya jika variabel ukuran perusahaan meningkat sebesar
satu satuan dan variabel lainya konstan, maka variabel dependen yaitu konservatisme akuntansi akan menurun sebesar 0,079 satuan.
73 Berikut ini adalah hasil uji signifikansi parameter individual dari
masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen: 1 Struktur Kepemilikan Manajerial
Melihat tabel 4.9 koefisien regresi sebesar 1,177 dan nilai t hitung sebesar 2,159 dengan nilai signifikansi sebesar 0,039 lebih kecil
daripada tingkat signifikansi yang digunakan pada penelitian ini yaitu 0,05 5, maka disimpulkan struktur kepemilikan manajerial
berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. 2 Leverage
Melihat tabel 4.9 koefisien regresi sebesar 0,474 dan nilai t hitung sebesar 3,757 dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 lebih kecil
daripada tingkat signifikansi yang digunakan pada penelitian ini yaitu 0,05 5, maka disimpulkan leverage berpengaruh terhadap
konservatisme akuntansi. 3 Growth Opportunities
Melihat tabel 4.9 koefisien regresi sebesar -0,081 dan nilai t hitung sebesar -5,001 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil
daripada tingkat signifikansi yang digunakan pada penelitian ini yaitu 0,05 5, maka disimpulkan struktur growth opportunities
berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.
74 4 Ukuran Perusahaan
Melihat tabel 4.9 koefisien regresi sebesar -0,079 dan nilai t hitung sebesar -0,983 dengan nilai signifikansi sebesar 0,333 lebih besar
daripada tingkat signifikansi yang digunakan pada penelitian ini yaitu 0,05 5, maka disimpulkan ukuran perusahaan tidak
berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. b. Hasil Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F
Uji signifikansi simultan ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang terdapat pada model regresi
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen Ghozali, 2013:98. Hasil uji signifikansi simultan pada penelitian ini
disajikan pada tabel 4.10 berikut ini.
Tabel 4.10 Hasil Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F
Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2015
Berdasarkan pada tabel 4.10 memperlihatkan nilai F hitung sebesar 37,121 dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 dan lebih kecil daripada
tingkat signifikansi yang digunakan pada penelitian ini yaitu 0,05 5,
ANOVA
a
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
4.774 4
1.193 37.121
.000
b
Residual .965
30 .032
Total 5.738
34 a. Dependent Variable: BTMR
b. Predictors: Constant, SIZE, DER, MBVE, MOWN
75 maka disimpulkan struktur kepemilikan manajerial, leverage, growth
opportunities dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh
terhadap konservatisme akuntansi.
C. Pembahasan