Gambaran Umum Objek Penelitian Hasil Uji Analisis Data Penelitian

58 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah perusahaan farmasi sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI. Metode penentuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling . Berdasarkan kriteria sampel, diperoleh sampel penelitian sebanyak 7 perusahaan per tahun dimana periode pengamatan yang digunakan untuk periode 2010 sampai dengan periode 2014 sehingga total keseluruhan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 35. Mengenai rincian sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini. Tabel 4.1 Rincian Sampel Penelitian Kriteria Jumlah Perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI pada tahun 2014 10 Perusahaan farmasi yang baru listing pada tahun 2013 1 Perusahaan farmasi tidak mempublikasikan laporan tahunan secara konsisten dan lengkap yang dinyatakan dalam mata uang rupiah selama periode 2010-2014 2 Jumlah sampel penelitian dalam setahun 7 Total keseluruhan sampel selama 5 tahun 7 x 5 35 Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2015. 59 Adapun nama perusahaan yang terpilih sebagai sampel dalam penelitian ini selengkapnya dapat dilihat pada table 4.2 sebagai berikut. Tabel 4.2 Daftar Nama Perusahaan No Nama Perusahaan Kode Emiten 1 PT Daya Varia Laboratoria Tbk DVLA 2 PT Indofarma Persero Tbk INAF 3 PT Kimia Farma Persero Tbk KAEF 4 PT Kalbe Farma Tbk KLBF 5 PT Merck Tbk MERK 6 PT Pyridam Farma Tbk PYFA 7 PT Tempo Scan Pacific Tbk TSPC Sumber: www.idx.co.id

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness kemencengan distribusi Ghozali, 2013:19. Mean digunakan untuk mengetahui nilai rata-rata data yang bersangkutan. Standar deviasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar data yang bersangkutan bervariasi dari rata-rata. Nilai maksimum digunakan untuk mengetahui nilai terbesar dari data yang bersangkutan. Nilai minimum digunakan untuk mengetahui nilai terkecil dari suatu data yang bersangkutan. 60 Variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen yang digunakan adalah struktur kepemilikan manajerial, leverage, growth opportunities dan ukuran perusahaan, sedangkan variabel dependen adalah konservatisme akuntansi. Hasil pengujian deskriptif variabel-variabel tersebut dapat dilihat dalam table 4.3 berikut ini. Tabel 4.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation BTMR 35 .11414 1.33671 .5317503 .41082066 MOWN 35 .00000 .23077 .0329914 .08192157 DER 35 .18254 1.35796 .4832714 .29210396 MBVE 35 .74811 8.76150 3.4329020 2.50759335 SIZE 35 11.00254 13.09430 12.1276874 .57408423 Valid N listwise 35 Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2015 Tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah data Valid N yang digunakan dalam penelitian ini adalah 35 sampel yang berasal dari laporan keuangan yang dipublikasi oleh perusahaan farmasi dari sektor konsumsi barang konsumsi yang telah tercatat di Bursa Efek Indonesia BEI selama tahun 2010-2014. Berdasarkan pada hasil tersebut maka semua data sampel dapat diolah dan tidak terdapat kehilangan data. Variabel dependen pada penelitian ini adalah konservatisme akuntansi BTMR. Dari hasil statistik deskriptif diperoleh rata-rata BTMR sebesar 0,5317503. Nilai tertinggi BTMR sebesar 1,33671 yang berarti tingkat 61 konservatisme perusahaan paling kecil, diperoleh dari perusahaan PT Pyridam Farma Tbk pada tahun 2014. Nilai terendah BTMR sebesar 0,11414 yang berarti tingkat konservatisme perusahaan paling besar, diperoleh dari perusahaan PT Kalbe Farma Tbk pada tahun 2014. Nilai standar deviasi BTMR sebesar 0,41082066 hal ini berarti bahwa sebesar 0,41082066 data bervariasi dari rata-rata. Variabel Independen yang pertama pada penelitian ini adalah struktur kepemilikan manajerial MOWN, perhitungan MOWN managerial ownership dengan cara membagi jumlah keseluruhan kepemilikan saham oleh manajerial dengan jumlah keseluruhan saham yang beredar. Dari hasil statistik deskriptif diperoleh rata-rata MOWN sebesar 0,0329914. Nilai tertinggi MOWN sebesar 0, 23077 yang diperoleh dari perusahaan PT Pyridam Farma Tbk. Nilai terendah MOWN sebesar 0,00000 diperoleh dari perusahaan PT Darya Varia Laboratoria Tbk, PT Indofarma Persero Tbk, PT Merck Tbk, dan PT Tempo Scan Pacific Tbk. Nilai standar deviasi MOWN sebesar 0,07753234. Variabel Independen yang kedua pada penelitian ini adalah leverage DER, perhitungan DER debt equity ratio dengan cara membagi jumlah keseluruhan utang dengan jumlah keseluruhan ekuitas. Dari hasil statistik deskriptif diperoleh rata-rata DER sebesar 0,4832714. Nilai tertinggi DER sebesar 1,35796 yang diperoleh dari perusahaan PT Indofarma Persero Tbk pada tahun 2010. Nilai terendah sebesar 0,18254 diperoleh dari 62 perusahaan PT Merck Tbk pada tahun 2011. Nilai standar deviasi DER sebesar 0,29210396. Variabel Independen yang ketiga pada penelitian ini adalah growth opportunities MBVE, perhitungan MBVE market to book value of equity dengan cara mengalikan jumlah keseluruhan saham beredar dengan harga penutupan saham, kemudian dibagi dengan jumlah keseluruhan ekuitas. Dari hasil statistik deskriptif diperoleh rata-rata MBVE sebesar 3,4329020. Nilai tertinggi MBVE sebesar 8,26522 yang diperoleh dari perusahaan PT Merck Tbk pada tahun 2013. Nilai terendah MBVE sebesar 0,74811 diperoleh dari perusahaan PT Pyridam Farma Tbk pada tahun 2014. Nilai standar deviasi MBVE sebesar 2,50759335. Variabel Independen yang keempat pada penelitian ini adalah ukuran perusahaan SIZE, perhitungan SIZE dengan cara logaritma normal dari jumlah keseluruhan aset. Dari hasil statistik deskriptif diperoleh rata-rata SIZE sebesar 12,1276874. Nilai tertinggi dari SIZE sebesar 13,09430 yang diperoleh dari perusahaan PT Kalbe Farma Tbk pada tahun 2014. Nilai terendah SIZE sebesar 11,00254 diperoleh dari perusahaan PT Pyridam Farma Tbk pada tahun 2010. Nilai standar deviasi SIZE sebesar 0,57408423. 2. Hasil Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan pengujian regresi, sebelumnya terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik yang bertujuan untuk memastikan bahwa hasil tersebut dapat digunakan. Uji asumsi klasik yang dilakukan pada penelitian 63 ini adalah uji normalitas, multikolinieritas, autokorelasi dan heteroskedastisitas. a. Hasil Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Uji normalitas dengan analisis grafik dilakukan dengan metode grafik histogram dan normal probability plot P-Plot. Hasil pengujian normalitas dari penelitian ini dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut ini dan gambar 4.2 pada halaman selanjutnya. Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas : Grafik Histogram Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2015 64 Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas : Grafik Normal Probability Plot Sumber: Data yang sekunder yang diolah tahun 2015 Dengan melihat tampilan pada grafik histogram dalam gambar 4.1 memberikan pola distribusi yang mendekati normal, sedangkan pada gambar 4.2 grafik normal probability plot menunjukkan titik- titik menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini telah memenuhi asumsi normalitas. Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya Ghozali, 2013:163. Oleh karena itu, dalam penelitian ini digunakan uji statistik dengan uji statistik non-parametrik 65 Kolmogorov-Smirnov K-S. Jika nilai Kolmogorov-Smirnov memiliki tingkat signifikan di atas a 0,05 berarti regresi memenuhi asumsi normalitas Ghozali, 2013:165. Hasil pengujian normalitas data dengan uji Kolmogorov-Smirnov K-S dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini. Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas: Kolmogorov-Smirnov K-S One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 35 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation .16842702 Most Extreme Differences Absolute .102 Positive .102 Negative -.098 Test Statistic .102 Asymp. Sig. 2-tailed .200 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2015 Berdasarkan tabel 4.4 hasil uji normalitas dengan Kolmogorov- Smirnov K-S menunjukkan nilai 0,102 dengan signifikansinya sebesar hasil pengujian normalitas data 0,200 , hal ini menunjukkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas karena tingkat signifikansinya melebihi 0,05. 66 b. Hasil Uji Multikolinieritas Untuk mengetahui apakah model regresi terdapat korelasi antar variabel bebas Independen maka diperlukan sebuah uji, yaitu uji multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikolinieritas dapat dilihat dari perhitungan nilai tolerance serta Variance Inflation Factor VIF. Suatu model regresi disimpulkan tidak ada masalah multikolinieritas adalah apabila memiliki tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai Variance Inflation Factor VIF lebih kecil dari 10 Ghozali, 2013:106. Selengkapnya hasil pengujian asumsi klasik multikolinieritas dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini. Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant MOWN .474 2.108 DER .697 1.435 MBVE .574 1.743 SIZE .445 2.248 a. Dependent Variable: MBTR Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2015 Berdasarkan pada tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa semua variabel independen memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan 67 nilai Variance Inflation Factor VIF lebih kecil dari 10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen. c. Hasil Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi Ghozali, 2013. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi, peneliti menggunakan uji Runs test dengan ketentuan probabilitas lebih besar dari signifikansi 0,05. Hasil dari run test dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini. Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi: Runs Test Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2015 Dari hasil yang disajikan pada tabel 4.6 menunjukkan probabilitas sebesar 0,305 yang dimana hasil tersebut lebih besar dari signifikansi 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai residual acak atau random, Runs Test Unstandardized Residual Test Value a -.02419 Cases Test Value 17 Cases = Test Value 18 Total Cases 35 Number of Runs 15 Z -1.025 Asymp. Sig. 2-tailed .305 a. Median 68 sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini tidak terdapat masalah autokorelasi. d. Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan dengan pengamatan yang lainnya. Peneliti menggunakan grafik scatterplot untuk mendeteksi heteroskedastisitas. Hasil dari grafik scatterplot disajikan pada gambar 4.3 berikut ini. Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas: Grafik Scatterplot Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2015 Gambar uji scatterplot pada gambar 4.3 menunjukkan bahwa data sampel tersebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Data tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. 69 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Sehingga model regresi layak dipakai untuk kemudian dilanjutkan ke pengujian hipotesis. Untuk memperkuat bukti bahwa penelitian ini tidak terdapat heteroskedastisitas maka peneliti melakukan pengujian glejser yang disajikan pada tabel 4.8 pada halaman selanjutnya. Tabel 4.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas: Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -.576 .583 -.988 .331 MOWN .051 .322 .036 .158 .875 DER .142 .075 .361 1.902 .067 MBVE -.012 .010 -.253 -1.208 .237 SIZE .055 .047 .275 1.159 .256 a. Dependent Variable: ABS_RES Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2015 Pada tabel 4.7 menunjukkan hasil dari uji glejser yang dimana nilai signifikan masing-masing variabel memiliki tingkat signifikansi lebih dari 5 sehingga dapat disimpulkan bahwa pada model regresi ini tidak terdapat heteroskedastisitas dan model regresi ini dapat digunakan untuk pengujian hipotesis. 70 3. Hasil Uji Koefisien Determinasi R 2 Uji koefisien determinasi R 2 dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Pada penelitian ini adjusted R 2 digunakan untuk menggambarkan kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen dan tidak terpaku pada R 2 karena R 2 memiliki kelemahan, yaitu bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan pada model. Hasil dari uji koefisien determinasi disajikan pada tabel 4.9 pada halaman selanjutnya. Tabel 4.8 Uji Koefisien Determinasi R 2 Model Summary b a. Predictors: Constant, SIZE, DER, MVE, MOWN b. Dependent Variable: BTMR Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2015 Dari tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa adjusted R 2 sebesar 0.810 yang menjelaskan bahwa variabel-variabel independen pada penelitian ini dapat menjelaskan 81 variabel dependen pada penelitian ini, yaitu konservatisme akuntansi. Artinya variabel dependen pada penelitian ini memiliki kemampuan yang tinggi dalam menjelaskan variasi variabel independen, sedangkan sisanya yaitu sebesar 19 dijelaskan oleh variabel lain diluar dari penelitian ini seperti struktur kepemilikan institusional, Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .912 a .832 .810 .17930425 71 struktur kepemilikan publik, debt covenant, financial distress, risiko litigasi, dan intensitas modal. 4. Hasil Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui gambaran dari hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Dalam penelitian ini, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji signifikansi parameter individual uji statistik t dan uji signifikansi simultan uji statistik F. a. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t Uji signifikansi parameter individual uji statistik t bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial, yaitu struktur kepemilikan manajerial, leverage, growth opportunities dan ukuran perusahaan dalam menjelaskan variabel dependen yaitu konservatisme akuntansi. Hasil dari uji signifikansi parameter individual disajikan pada tabel 4.10 berikut ini. Tabel 4.9 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t Coefficients a a. Dependent Variable: BTMR Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2015 Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1.500 .987 1.520 .139 MOWN 1.177 .545 .235 2.159 .039 DER .474 .126 .337 3.757 .001 MBVE -.081 .016 -.494 -5.001 .000 SIZE -.079 .080 -.110 -.983 .333 72 Berdasarkan pada uji signifikansi parameter individual pada tabel 4.9 maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: BTMR = 1,500 + 1,177 MOWN + 0,474 DER - 0,081 MBVE - 0,079 SIZE + e α 1,500, Artinya jika variabel independen struktur kepemilikan manajerial MOWN, leverage DER, growth opportunities MBVE, dan ukuran perusahaan SIZE bernilai nol, maka variabel dependen yaitu konservatisme akuntansi akan bernilai 1,500 satuan. β 1,177, Artinya jika variabel struktur kepemilikan manajerial MOWN meningkat sebesar satu satuan dan variabel lainya konstan, maka variabel dependen yaitu konservatisme akuntansi akan meningkat sebesar 1,177 satuan. β 0,474, Artinya jika variabel leverage DER meningkat sebesar satu satuan dan variabel lainya konstan, maka variabel dependen yaitu konservatisme akuntansi akan meningkat sebesar 0,474 satuan. β -0,081, Artinya jika variabel growth opportunities MBVE meningkat sebesar satu satuan dan variabel lainya konstan, maka variabel dependen yaitu konservatisme akuntansi akan menurun sebesar 0,081 satuan. β -0,079, Artinya jika variabel ukuran perusahaan meningkat sebesar satu satuan dan variabel lainya konstan, maka variabel dependen yaitu konservatisme akuntansi akan menurun sebesar 0,079 satuan. 73 Berikut ini adalah hasil uji signifikansi parameter individual dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen: 1 Struktur Kepemilikan Manajerial Melihat tabel 4.9 koefisien regresi sebesar 1,177 dan nilai t hitung sebesar 2,159 dengan nilai signifikansi sebesar 0,039 lebih kecil daripada tingkat signifikansi yang digunakan pada penelitian ini yaitu 0,05 5, maka disimpulkan struktur kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. 2 Leverage Melihat tabel 4.9 koefisien regresi sebesar 0,474 dan nilai t hitung sebesar 3,757 dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 lebih kecil daripada tingkat signifikansi yang digunakan pada penelitian ini yaitu 0,05 5, maka disimpulkan leverage berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. 3 Growth Opportunities Melihat tabel 4.9 koefisien regresi sebesar -0,081 dan nilai t hitung sebesar -5,001 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil daripada tingkat signifikansi yang digunakan pada penelitian ini yaitu 0,05 5, maka disimpulkan struktur growth opportunities berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. 74 4 Ukuran Perusahaan Melihat tabel 4.9 koefisien regresi sebesar -0,079 dan nilai t hitung sebesar -0,983 dengan nilai signifikansi sebesar 0,333 lebih besar daripada tingkat signifikansi yang digunakan pada penelitian ini yaitu 0,05 5, maka disimpulkan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi. b. Hasil Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F Uji signifikansi simultan ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang terdapat pada model regresi mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen Ghozali, 2013:98. Hasil uji signifikansi simultan pada penelitian ini disajikan pada tabel 4.10 berikut ini. Tabel 4.10 Hasil Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F Sumber: Data sekunder yang diolah tahun 2015 Berdasarkan pada tabel 4.10 memperlihatkan nilai F hitung sebesar 37,121 dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 dan lebih kecil daripada tingkat signifikansi yang digunakan pada penelitian ini yaitu 0,05 5, ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 4.774 4 1.193 37.121 .000 b Residual .965 30 .032 Total 5.738 34 a. Dependent Variable: BTMR b. Predictors: Constant, SIZE, DER, MBVE, MOWN 75 maka disimpulkan struktur kepemilikan manajerial, leverage, growth opportunities dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi.

C. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Governance Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kinerja Perusahaan : studi pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Jakarta

1 5 76

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan intellectual capital pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 - 2014

0 14 135

Pengaruh Tingkat Leverage, Ukuran Dewan Komisaris, dan Struktur Kepemilikan Saham Perusahaan terhadap CSR Disclosure. (Studi Empiris Pada Perusahaan Sub Sektor Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

0 7 142

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, GROWTH OPPORTUNITIES, DEBT COVENANT, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI (Studi Empiris Pada Seluruh Perusahaan Non Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011-2015).

5 12 143

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN, DAN LEVERAGE TERHADAP MANAJEMAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 34

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KOMITE AUDIT, DAN KEPEMILIKAN NEGARA TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI (Studi Kasus Perusahaan BUMN go public yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014).

0 0 19

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS LABA (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MISCELLANEOUS INDUSTRY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

4 7 58

PENGARUH FINANCIAL DISTRESS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI (Studi Empiris pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011- 2015)

0 1 14

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN, GROWTH OPPORTUNITIES DAN LEVERAGE TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI - Perbanas Institutional Repository

0 2 17

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN, GROWTH OPPORTUNITIES DAN LEVERAGE TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI - Perbanas Institutional Repository

0 0 18