Metode Analisis Data Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu mempertanggungjawabkan atas karya ini.

46 Adapun kriteria dari pemilihan sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI periode 2010-2014. 2. Perusahaan farmasi yang mempublikasikan laporan tahunan di BEI secara konsisten dan lengkap yang dinyatakan dalam mata uang rupiah selama periode 2010-2014.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip data dokumenter yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan cara mengumpulkan data sekunder yang diperoleh dari media internet dengan cara mendownload laporan tahunan perusahaan farmasi melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia BEI dengan alamat website www.idx.co.id.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan perhitungan statistik, yaitu dengan penerapan SPSS Statistical Product and Services Solutions for windows 22. Setelah data-data yang diperlukan dalam penelitian ini terkumpul, maka selanjutnya dilakukan analisis data yang terdiri 47 dari metode analisis statistik deskriptif, uji asumsi klasik, uji koefisien determinasi dan uji hipotesis. Adapun penjelasan mengenai metode analisis data tersebut adalah sebagai berikut. 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness kemelencengan distribusi Ghozali, 2013:19. Jadi dalam penelitian ini analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai struktur kepemilikan manajerial, leverage, growth opportunities, ukuran perusahaan dan konservatisme akuntansi. 2. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kelayakan penggunaan model regresi dalam penelitian ini. Uji asumsi klasik yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengansumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara 48 untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan cara analisis grafik dan uji statistik Ghozali, 2013:160. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya Ghozali, 2013:161. Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati- hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya Ghozali, 2013:163. Oleh karena itu dalam penelitian ini digunakan uji statistik dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorov- Smirnov K-S. Jika nilai Kolmogorov-Smirnov memiliki tingkat signifikan di atas a 0,05 berarti regresi memenuhi asumsi normalitas Ghozali, 2013:165. b. Uji Multikolonieritas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model 49 regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel- variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen adalah sama dengan nol. Salah satu cara untuk mendeteksi multikolinearitas dilakukan dengan menggunakan nilai VIF Variance Inflation Factor dan tolerance. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance = 0,10 atau sama dengan nilai VIF = 10 Ghozali, 2013:106. Jika nilai tolerance 0,10 dan VIF 10 maka tidak terjadi multikolinearitas. c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada masalah autokorelasi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi Ghozali, 2013:110. Pada penelitian ini, uji autokorelasi menggunakan uji Runs test dengan ketentuan probabilitas lebih besar dari signifikansi 0,05. d. Uji Heteroskedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke 50 pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2013:139. Dalam penelitian ini, asumsi heteroskedastisitas akan diuji menggunakan analisis grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2013:139. Selain menggunakan analisis grafik scatterplot untuk membuktikan lebih lanjut apakah terdapat heteroskedastisitas pada model regresi maka dapat di uji juga dengan menggunakan glejser Ghozali, 2013:142. Nilai signifikan masing-masing variabel pada uji glejser harus memiliki tingkat signifikansi lebih dari 5. 3. Uji Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi R 2 pada intinya adalah mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai Koefisien determinasi R 2 adalah antara 0 nol dan 1 satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti 51 variabel-variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen, secara umum koefisien determinasi untuk data silang crosssection relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun time series biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi Ghozali, 2013:97. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R 2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R 2 pada saat mengevaluasi model regresi terbaik. Tidak seperti R 2 , nilai adjusted R 2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model Ghozali, 2013:97. 4. Uji Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi linier berganda. Regresi linier berganda digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen. Adapun variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari struktur kepemilikan manajerial, leverage, growth opportunities dan ukuran perusahaan. Sedangkan variabel dependennya adalah konservatisme akuntansi. Untuk menguji hipotesis dari variabel-variabel tersebut, maka rumus persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut: 52 Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + e keterangan: Y = Konservatisme Akuntansi BTMR α = Konstanta β 1 = Koefisien regresi pertama, yaitu besarnya perubahan Y apabila X 1 berubah 1 satuan X 1 = Struktur Kepemilikan Manajerial MOWN β 2 = Koefisien regresi pertama, yaitu besarnya perubahan Y apabila X 2 berubah 1 satuan X 2 = Leverage DER β 3 = Koefisien regresi pertama, yaitu besarnya perubahan Y apabila X 3 berubah 1 satuan X 3 = Growth Opportunities MBVE β 4 = Koefisien regresi pertama, yaitu besarnya perubahan Y apabila X 4 berubah 1 satuan X 4 = Ukuran Perusahaan SIZE e = Kesalahan Regresi regretion error Pada penelitian ini, pengujian hipotesis menggunakan uji signifikansi parameter individual dan uji signifikansi simultan. a. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas independen secara individual menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh 53 masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Langkah yang digunakan dalam menguji hipotesis ini adalah dengan menentukan level of significance- nya. Level of significance yang digunakan adalah sebesar 5 atau a = 0,05. Jika sign t 0,05 maka Ha ditolak namun jika sign t 0,05 maka Ha diterima dan berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen Ghozali, 2013:99. b. Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F Uji statisitik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen terikat. Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama- sama terhadap variabel dependen yang di uji pada tingkat signifikan 0,05. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H ditolak dan Ha diterima, hal ini berarti bahwa semua variabel independen secara bersama-sama dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka H diterima dan Ha ditolak , hal ini berarti bahwa semua variabel independen tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen Ghozali, 2013:98. 54

E. Operasional Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Governance Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kinerja Perusahaan : studi pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek Jakarta

1 5 76

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan intellectual capital pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 - 2014

0 14 135

Pengaruh Tingkat Leverage, Ukuran Dewan Komisaris, dan Struktur Kepemilikan Saham Perusahaan terhadap CSR Disclosure. (Studi Empiris Pada Perusahaan Sub Sektor Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

0 7 142

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, GROWTH OPPORTUNITIES, DEBT COVENANT, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI (Studi Empiris Pada Seluruh Perusahaan Non Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011-2015).

5 12 143

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN, DAN LEVERAGE TERHADAP MANAJEMAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 34

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KOMITE AUDIT, DAN KEPEMILIKAN NEGARA TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI (Studi Kasus Perusahaan BUMN go public yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014).

0 0 19

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KUALITAS LABA (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MISCELLANEOUS INDUSTRY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

4 7 58

PENGARUH FINANCIAL DISTRESS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI (Studi Empiris pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011- 2015)

0 1 14

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN, GROWTH OPPORTUNITIES DAN LEVERAGE TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI - Perbanas Institutional Repository

0 2 17

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN, GROWTH OPPORTUNITIES DAN LEVERAGE TERHADAP TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI - Perbanas Institutional Repository

0 0 18