jumlah awal. Dengan adanya analisis faktor tersebut dapat diketahui variabel- variabel apakah yang saling berkaitan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
Sumatera Utara. Oleh sebab itu, penulis mengajukan sebuah penelitian dalam Tugas Akhir
yang berjudul “Penentuan Faktor Dominan yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara Dengan Analisis Faktor”.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana menentukan faktor dominan yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Sumatera
Utara dengan analisis faktor.
1.3. BATASAN MASALAH
Agar permasalahan yang dikaji lebih fokus dan menjadi lebih jelas maka permasalahan dibatasi oleh :
1. Variabel-variabel ekonomi yang dibahas adalah berdasarkan perhitungan
PDRB menurut lapangan usaha yang terdiri dari sektor : 1 Pertanian, 2 Pertambangan dan Penggalian, 3 Industri Pengolahan, 4 Listrik, Gas, dan
Air Minum, 5 Bangunan, 6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran, 7 Pengangkutan dan Komunikasi, 8 Keuangan, Persewaan, dan Jasa
Perusahaan, dan 9 Jasa-Jasa. 2.
Penelitian dilakukan berdasarkan data tahun 2013 yang dilaporkan dalam buku publikasi tahun 2014.
3. Menggunakan aplikasi SPSS.
1.4. TINJAUAN PUSTAKA
Menurut J. Supranto 2010, Analisis faktor merupakan teknik statistika yang utamanya dipergunakan untuk mereduksi atau meringkas data dari variabel
yang banyak diubah menjadi sedikit variabel, misalnya dari 15 variabel yang lama diubah menjadi 4 atau 5 variabel yang baru yang disebut faktor dan masih
memuat sebagian besar informasi yang terkandung dalam variabel asli original variable. Dalam analisis faktor, tidak ada variabel dependen dan independen,
proses analisis faktor sendiri mencoba menemukan hubungan interrelationship antara sejumlah variabel – variabel yang saling dependen dengan yang lain,
Universitas Sumatera Utara
sehingga bisa dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah awal. Analisis faktor digunakan di dalam situasi sebagai berikut :
a. Mengenali atau mengidentifikasi dimensi yang mendasari underlying
dimensions atau faktor yang menjelaskan korelasi antara suatu set variabel. b.
Mengenali dan mengidentifikasi suatu set variabel baru yang tidak berkorelasi independent yang lebih sedikit jumlahnya untuk menggantikan suatu set
variabel asli yang saling berkorelasi di dalam analisis multivariat selanjutnya. c.
Mengenali atau mengidentifikasi suatu set variabel yang penting dari suatu set variabel yang lebih banyak jumlahnya untuk dipergunakan di dalam
analisis multivariat selanjutnya.
Kalau variabel – variabel dibakukan standardized, model analisis faktor bisa ditulis sebagai berikut :
�
�
= �
�1
�
1
+ �
�2
�
2
+ �
�3
�
3
+ ⋯ + �
��
�
�
+ ⋯ + �
��
�
�
+ �
�
�
�
, i = 1, 2, 3, ..., p ; j = 1, 2, 3,..., p ; m = 1, 2, 3,..., p
Di mana : �
�
= Variabel ke-i yang dibakukan rata – ratanya nol, standar deviasinya satu.
�
��
= Koefisien regresi parsial yang dibakukan untuk variabel i pada common factor ke-j.
�
�
= common factor ke-j. Faktor 1
V1 V4
V5 V8
Faktor 2 V3
V7 Faktor 3
V2 V6
V9 Faktor 4
V10 V13
V14 Faktor 5
V11 V12
V15 Variabel Awal
V
1
V
2
V
3
V
4
V
5
V
6
V
15
V
7
V
8
V
9
V
10
V
11
V
12
V
13
V
14
Gambar 1.1 : 15 Variabel di Reduksi Menjadi 5 Faktor
Universitas Sumatera Utara
�
�
= Koefisien regresi yang dibakukan untuk variabel ke-i pada faktor yang unik ke-i unique factor.
�
�
= Faktor unik variabel ke-i. m
= Banyaknya common factor. Faktor yang unik tidak berkorelasi dengan sesama faktor yang unik dan juga
tidak berkorelasi dengan common factor. Common factor sendiri bisa dinyatakan sebagai kombinasi linear dari variabel – variabel yang terlihatterobservasi the
observed variables hasil penelitian lapangan. �
�
= �
�1
�
1
+ �
�2
�
2
+ �
�3
�
3
+ ⋯ + �
��
�
�
, i = 1, 2, 3, ..., p dan k = 1, 2, 3,..., p
Di mana : �
�
= Perkiraan faktor ke-i didasarkan pada nilai variabel X dengan koefisiennya W
i
�
�
= Timbanganbobot atau koefisien nilai faktor ke-i k
= banyaknya variabel
1.5. TUJUAN PENELITIAN