Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Departemen Pendidikan Nasional tentang Sistem Pendidikan Nasional diungkapkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam proses pembelajaran, guru perlu mendorong aktivitas siswa dalam berpikir dan berbuat Slameto 2010: 36. Penerimaan pelajaran jika dengan aktivitas siswa sendiri, kesan itu tidak akan berlalu begitu saja, tetapi dipikirkan kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk yang berbeda. Misalnya, siswa akan bertanya, memberikan pendapat, menimbulkan diskusi dengan guru. Dalam berbuat siswa dapat melaksanakan tugas, membuat grafik, diagram, ataupun inti sari dari pelajaran yang disajikan oleh guru. Jika siswa aktif, maka ilmu pengetahuan yang didapat akan bertahan lebih lama dan tujuan pembelajaran pun dapat tercapai. Tujuan pembelajaran merupakan komponen yang penting dalam proses pembelajaran. Tujuan yang dicapai dalam proses tersebut meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Sehingga guru dalam pencapaian tujuan tersebut harus menggunakan metode mengajar yang tepat dalam menyampaikan suatu materi atau pokok bahasan. Peserta didik terutama di tingkat Sekolah Dasar SD sering merasa bosan atau jenuh jika metode yang digunakan oleh guru tidak bervariasi. Oleh karena itu, penguasaan berbagai macam metode serta penerapannya membuat guru dapat menciptakan pembelajaran yang tidak membosankan bagi peserta didik dengan metode-metode mengajar yang bervariasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode mengajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar anak. Penggunaan metode mengajar yang menarik dan menyenangkan akan sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa di kelas. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Utara, tempat dimana peneliti menunaikan tugasnya sebagai guru. Lebih fokus lagi peneliti melaksanakan penelitian pada siswa kelas V dikarenakan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA belum mencapai KKM Kriteria Ketuntasan Minimum yang ditetapkan yaitu 65. Berdasarkan prasurvei selama ini pembelajaran IPA di kelas V menjadi kurang menyenangkan karena pembelajarannya hanya mengandalkan komunikasi satu arah. Guru yang aktif menjelaskan materi pelajaran dengan metode ceramah sedangkan siswa hanya menyimak, mencatat dan mengerjakan soal latihan. Guru berlaku sebagai sumber informasi tunggal yang memiliki posisi yang sangat dominan dalam proses pembelajaran. Selain itu guru juga tampak kurang menguasai kelas, terlihat sekali masih banyak siswa yang mengobrol dengan temannya, mengantuk atau melakukan aktivitas-aktivitas lain yang sama sekali tidak berhubungan dengan materi pembelajaran. Hal itu menunjukkan bahwa aktivitas belajar masih rendah. Rendahnya aktivitas belajar siswa diduga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan siswa kurang memahami materi sehingga berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajarnya. Hal itu terbukti dari data yang diperoleh peneliti bahwa dengan KKM yang telah ditetapkan di kelas V SDN 1 Panjang Utara untuk mata pelajaran IPA, yakni 65,00 sebanyak 15 siswa 46,88 belum mencapai KKM, dan hanya 17 siswa 53,13 yang telah mencapai KKM. Dari permasalahan tersebut, hal yang perlu diperbaiki adalah metode guru dalam mengajar. Diharapkan pembelajaran dapat berlangsung dengan optimal, efektif, berkualitas serta menarik sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Menurut Sukarno, dkk 1981: 29 sudah menjadi kewajiban guru untuk memilih bahan-bahan pelajaran yang dapat dihayati anak-anak dan mempergunakan metode mengajar sehingga anak-anak dapat belajar dengan semangat yang sebesar mungkin. Upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dapat dilakukan dengan menerapkan berbagai macam metode salah satunya adalah metode demonstrasi. Dalam pembelajaran IPA metode demonstrasi tidak hanya dipergunakan untuk memperlihatkan sesuatu sekedar untuk dilihat, tetapi banyak dipergunakan untuk mengembangkan suatu pengertian, mengemukakan suatu masalah, memperlihatkan penggunaan suatu prinsip, menguji kebenaran suatu hokum yang diperoleh secara teoritis dan untuk memperkuat suatu pengertian Sukarno, dkk 1981: 43. Dengan demikian banyak hal yang bisa siswa dapatkan melalui penerapan metode demonstrasi yang akan membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SDN 4 SUMBEREJO BANDAR LAMPUNG

0 7 168

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS V SD NEGERI 1 CANDIMAS NATAR

0 20 69

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS V SDN 4 WONODADI KECAMATAN GADINGREJO

0 5 43

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA KARTU BILANGAN PADA SISWA KELAS 1 SDN 3 PANJANG UTARA BANDAR LAMPUNG

0 8 45

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SDN 2 SUMBEREJO BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 12 42

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 2 PALAPA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 11 63

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PROBLEM SOLVING PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 3 PANJANG UTARA BANDAR LAMPUNG 2013/2014

2 39 74

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS IV SDN I PANJANG SELATAN BANDAR LAMPUNG

0 10 18

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Mahpudin mahpudin893gmail.com Universitas Majalengka ABSTRAK - PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

0 0 8

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 03 SUTI SEMARANG

0 0 13