Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Pembagian Urusan Pemerintah Daerah

digarisbawahi bahwa setiap implementasi kebijakan harus selalu diperhatikan, dilakukan penilaian terhadap kepastian pencapaian tujuan atau target yang diinginkan. Dari uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pelaksanaan Perwali No. 94 Tahun 2011. Masalah-masalah diatas membuat peneliti berpendapat bahwa pelaksanaan Perwali No. 94 Tahun 2011 harus disesuaikan dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis. Seandainya tidak demikian maka hal tersebut akan berdampak buruk, yang salah satunya : PAD yang berasal dari pemungutan retribusi pengujian kendaraan bermotor tidak akan mencapai target yang ditetapkan. Oleh karena itu, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana Implementasi Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 94 Tahun 2011 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor dan apasajakah faktor pendukung serta penghambat dalam pelaksanaan kebijakan tersebut ?

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pelaksanaan Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 94 Tahun 2011 tentang tata cara pelaksanaan pemungutan retribusi pengujian kendaraan bermotor. 2. Untuk menganalisis pelaksanaan dan faktor pendukung serta penghambat dalam pelaksanaan Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 94 Tahun 2011 tentang tata cara pelaksanaan pemungutan retribusi pengujian kendaraan bermotor.

C. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian dalam penelitian ini terbagi atas dua macam, yaitu secara akademis dan secara praktis. Dua kegunaan tersebut adalah : 1. Secara akademis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian dalam studi pelaksanaan kebijakan publik. 2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan- masukan dan saran bagi Pemerintah Kota Pemkot Bandar Lampung selaku pembuat kebijakan publik agar dapat meningkatkan keberhasilan penerapan kebijakan publik pada masa yang akan datang.

D. Kerangka Pemikiran

Dalam perkembangannya, kendaraan bermotor merupakan suatu alat transportasi utama yang digunakan masyarakat untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Pengujian kendaraan bermotor diterapkan untuk menjamin bahwa kendaraan yang digunakan aman dan laik jalan. Selain itu, terkait retribusi daerah dari penggunaan jasa pengujian kendaraan bermotor sangat berpengaruh terhadap PAD. Oleh karena itu implementasinya harus berjalan dengan baik. Implementasi yang kurang baik, akan memberikan dampak yang kurang baik pula. Impelementasi kebijakan publik adalah tahapan yang krusial dalam proses kebijakan publik. Menurut pendapat Van Meter dan Van Horn dalam Agustino 2006:139, implementasi kebijakan merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan baik oleh individu-individu atau pejabat-pejabat atau kelompok-kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijaksanaan. Sementara itu, Mazmanian dan Sabatier menerangkan bahwa, dengan mengimplementasikan kebijakan berarti berusaha untuk memahami apa yang senyatanya terjadi sesudah suatu program diberlakukan atau dirumuskan, yakni peristiwa-peristiwa dan kegiatan-kegiatan yang terjadi setelah proses pengesahan kebijaksanaan negara, baik itu menyangkut usaha-usaha untuk mengimplementasikannya maupun usaha-usaha untuk memberikan dampak tertentu pada masyarakat atau peristiwa-peristiwa. Ketika kebijakan tersebut berjalan selalu terdapat dua kemungkinan, yaitu kebijakan tersebut berhasil diimplementasikan atau gagal diimplementasikan. Hal tersebut dikarenakan banyak faktor yang melatarbelakangi berhasil atau tidaknya implementasi suatu kebijakan. Maka, dengan menganalisa implementasi nantinya akan diperoleh hasil berupa gambaran implementasi yang baik, sedang, atau buruk khususnya terkait Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 94 Tahun 2011 tentang tata cara pelaksanaan pemungutan retribusi pengujian kendaraan bermotor. Untuk lebih jelasnya mengenai alur kerangka pikir dalam penelitian ini, maka peneliti membuat model kerangka pikir seperti dibawah ini : Gambar 1. Model kerangka pikir Sumber : Diolah oleh peneliti. UU RI NO. 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Peraturan Walikota No. 94 Tahun 2011 Tentang Tata Cara Pemungutan Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor Implementasi Peraturan Walikota Nomor 94 Tahun 2011. Permasalahan yang terjadi :

1. Tidak tercapainya target PAD dari retribusi

pengujian kendaraan bermotor. 2. Banyak kendaraan yang tidak mengikuti pengujian.

3. Sosialisasi yang minim.

4. Terjadinya tindak pungutan liar pungli.

Hasil yang ingin dicapai : Tercapainya target PAD yang berasal dari retribusi pengujian kendaraan bermotor di Kota Bandar Lampung Analisis menggunakan Model Implementasi George C. Edward III. Indikator-indikatornya adalah : Komunikasi Sumber daya DisposisiSikap Struktur birokrasi. Era Otonomi Daerah Menghadirkan Kewenangan Antar Pusat-Daerah.Terkait Kewenangan Daerah Yang diatur Dalam PP No.38 Tahun 2007 II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembagian Urusan Pemerintah Daerah

Di dalam UU RI No. 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah dijelaskan bahwa dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Berdasarkan PP No. 38 Tahun 2007 tentang kewenangan pusat-daerah, urusan pemerintahan adalah fungsi-fungsi pemerintahan yang menjadi hak dan kewajiban setiap tingkatan atau susunan pemerintahan untuk mengatur dan mengurus fungsi tersebut yang menjadi kewenangan dalam rangka melindungi, melayani, memberdayakan, dan mensejahterakan masyarakat. Urusan pemerintahan terbagi atas 2 dua jenis, yaitu : urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan wajib adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupatenkota berkaitan denga pelayanan dasar. Tercantum dalam PP No. 38 Tahun 2007, urusan wajib meliputi : 1. Pendidikan, 2. Lingkungan hidup, 3. Pekerjaan umum, 4. Penataan ruang, 5. Perencanaan pembangunan, 6. Perumahan, 7. Kepemudaan dan olahraga, 8. Penanaman modal, 9. Koperasi dan usaha kecil menengah, 10. Kependudukan dan catatan sipil, 11. Ketenaga kerjaan, 12. Ketahanan pangan, 13. Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, 14. Keluarga berencana dan keluarga sejahtera, 15. Perhubungan, 16. Komunikasi dan informatika, 17. Pertanahan, 18. Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, 19. Otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, kepegawaian, perangkat daerah dan persandian, 20. Pemberdayaan masyarakat dan desa, 21. Sosial, 22. Kebudayaan, 23. Kearsipan, dan 24. Perpustakaan. Sedangkan urusan pemerintah kabupatenkota yang bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan. Urusan pilihan meliputi : 1. Kelautan dan perikanan, 2. Pertanian, 3. Kehutanan, 4. Energi dan sumber daya mineral, 5. Pariwisata, 6. Industri, 7. Perdagangan, dan 8. Ketransmigrasian. Berdasarkan urusan pemerintahan diatas, peneliti menilai bahwa perencanaan pembangunan merupakan salah satu fungsi pemerintah daerah yang harus dilaksanakan. Dalam pemungutan retribusi pengujian kendaraan bermotor, pemerintah khususnya Pemkot Bandar Lampung harus memiliki sub bidang khusus untuk melaksanakannya agar potensi retribusi pengujian kendaraan bermotor dapat digali secara maksimal guna meningkatnya kesejahteraan masyarakat, yaitu menunjuk Dishub Bandar Lampung sebagai pemungut dan penghitung retribusi pengujian kendaraan bermotor.

B. Kebijakan Publik

Dokumen yang terkait

Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Kawasan Tanpa Rokok Pada Sekolah di Kota Medan Tahun 2014

23 220 103

Dampak Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013 Terhadap Wajib Pajak Usaha Mikro Kecil Menengah (Umkm) Dan Penerimaan Pajak Penghasilan (Pph) Pasal 4 Ayat 2pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam

14 149 189

Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Pajak Reklame (Studi Tentang Penerbitan Izin Reklame di Kota Medan)

7 150 212

Analisis Yuridis Penerapan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 92 Tahun 2011 Tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara Atas Keterlambatan Dan Pembatalan Jadwal Keberangkatan Penumpang Angkutan Udara (Studi Pada PT. Sriwijaya Air Medan)

4 114 100

Implementasi Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah : Pajak Restoran Di Kabupaten Deli Serdang

24 244 132

Implementasi Peraturan Daerah Kota Binjai Nomor 7 Tahun 2011 tentang Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK)

6 111 114

“Implementasi Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Pajak Reklame

8 145 136

Implementasi Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan Ditinjau dari Hukum Administrasi Negara (Studi Kota Medan)

1 46 79

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENATAAN MINIMARKET (Studi Implementasi Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 89 Tahun 2011 tentang Persyaratan dan Penataan Minimarket di Kota Bandar Lampung)

6 68 99

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERATURAN WALIKOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 114 TAHUN 2011 (Tentang Tata Cara Pemungutan Pajak Reklame)

2 31 59