8 Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

pendahulu dan cikal bakal kemunculan jejaring media baru seperti facebook dan sempat menguasai dunia maya, namun semenjak kemunculan facebook hampir semua jejaring sosial terdahulu di tinggalkan oleh penggunanya yang beralaih menggunakan facebook, hal ini disebabkan keunggulan facebook dalam memberikan fitur dan layanan yang lebih baik dari jejaring sosial terdahulu. Fitur- fitur facebook memberikan pengalaman baru bagi penggunanya dan kini hampir semua kalangan memilk akun di jejaring sosial ini. Namun semua yang telah dijelaskan sebelumnya mengenai beragam fasilitas dan kemudahan yang diberikan dalam berkomuniksi dan berinteraksi dengan orang lain di dalam jaringan ini, ternyata terdapat sebuah jurang pemisah antara pengguna dengan akses mudah terhadap pengguna yang tidak , yaitu adanya digital devide di masyarakat, dalam hal ini bisa dikatakan perbedaan antara penggunaan fasilitas ini di daerah urban atau perkotaan yang dapat menggunakan facebook tidak hanya sebagai jejaring sosial namun juga sebagai media promosi dan ajang menunjukkan opini melalui foto, comment, video, dan sebagainya dengan daerah pedesaan atau rural yang belum mampu menggunakan facebook secara maksimal. Di dearah perkotaan akses terhadap layanan ini sangatlah mudah dan dapat kita temui hampir di setiap tempat dan waktu, sementara di daerah pedesaan tentu menjadi hal yang langka dan sulit ditemukan, hal ini disebabkan karena fasilitas pendukung yang kurang memadai sehingga masyarakat pedesaan cenderung belum memiliki banyak refrensi terhadap fasilitas ini TIK ; internet, kemudian ketika masyarakat pedesan ini tinggal atau masuk kedalam daerah perkotaan maka akan terjadi sebuah shock , hal inilah yang sering kita kenal sebagai “gaptek” atau gagap teknologi. Berdasarkan objek penulis yaitu para pengguna facebook dikalangan para santri Pondok Pesantren Nurul Islam yang berasal dari berbagai daerah terpencil dengan keterbatasan pengetahuan terhadap TIK. Namun sejak beberapa tahun terakhir para santri ini telah beradaptasi dengan masyarakat dan kondisi sekitar mereka, mereka mulai mencoba menggunakan handphone dengan berbagai tipe mulai dari tingkat sederhana hingga tingkat smartphone, meski mereka belum dapat menggunakan seluruh fitur-fitur didalam perangkat tersebut. Setelah facebook mendobrak pasaran dunia dan menjadi teren di masyarakat, maka para santri ini pun mencoba untuk beradaptasi kembali dengan hal ini yang secara tidak sadar mereka belajar untuk mengakses dan memanfaatkan internet meski hanya terdapat beberapa santri yang dianggap memiliki pengetahuan lebih karena telah menggunakan layanan ini terlebih dahulu. Lalu muncul hal menarik ketika mereka menggunakan jejaring sosial ini, terjadi sedikit perubahan terhadap wawasan mereka yang sedikit mulai mengetahui interaksi dunia luar dan mencoba untuk berkomunikasi dengan pengguna lain, bahkan bertukar pikiran tentu hal in secara perlahan merubah sikap mereka secara perlahan mengikuti para pengguna lain yang dianggap memiliki popularitas tertentu didalam media ini, ketika interaksi ini terus berjalan tidak jarang para santri ini melibatkan emosi mereka dalam menggunakannya dan menjadikan facebook sebagai media untuk menumpahkan perasaan mereka melalui status atau comment yang dibuat dan bahkan terkadang mereka sangat sulit untuk beralih dari jejaring sosial ini karena di sibukan dengan berbagai fitur yang disajikan sehingga terkadang lebih menyukai berinteraksi dengan menggunakan facebook, apabila mereka terlalu melibatkan emosional mereka dan menganggap hal ini lebih pentng dari masyarakat sekitar, tentu hal ini dapat berdampak negatif bagi para santri ini di hadapan masyarakat. Untuk memahami kerangka pemikiran penulis, berikut bagan pemikiran penulis : Bagan 1. Kerangka pikir US ER CMC Deindividuasi Digital devided Internet Cyberspace F B Sikap Emosional Pengetahuann

BAB III METODE PENELITIAN

3. 1 Metode Penelitian

Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, yakni metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan suatu fenomena dilapangan melalui data –data informan. Meleong, mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah, yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks sosial secara alamiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti Herdiansyah, 2010: 9. 3 . 2 Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi partisipan yaitu peneliti melakukan pengamatan terhadap objek penelitian dengan terlibat dalam keseharian informan. 2. Depth interview wawancara mendalam proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman guide wawancara, di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. 3. Studi dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek.

3. 3 Jenis Data

Dalam penelitian ini terdapat dua jenis data yaitu : a Data primer merupakan data yang dikumpulkan dari infromasi para informan melalui depth interview dan observasi oleh peneliti di lokasi penelitian. b Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan melalui dokumentasi ilmiah buku –buku ilmiah dan jurnal dan dokumentasi di lokasi penelitian oleh peneliti.

3. 4 Lokasi Penelitian dan Informan

3. 4. 1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini di lakukan di Pondok Pesantren Nurul Islam yang beralamat di Jl. Gatot Subroto Gg. Hi. Payakun No. 55 Garuntang, Bumi Waras, BandarLampung. 3. 4. 2 Informan Informan Narasumber adalah orang yang memberikan informasi yang berkaitan dengan sebuah penelitian. Pada penelitian ini peneliti akan memilih 8 informan dari 105 para santri di Pondok Pesantren Nurul Islam berdasakan karakteristik sebagai berikut :

1. Memiliki akun atau id facebook

2. Merupakan pengguna yang aktif mengakses facebook, berusia

minimal 14 tahun, dengan akses facebook minimal dua kali dalam sehari.

3. Memiliki pemahaman terhadap fitur–fitur facebook dan istilah

istilah interaksi di dalamnya

4. Memiliki waktu untuk wawancara dan memberikan informasi

berdasarkan pengalamannya sendiri.

3. 5 Metode Analisis Data

Sesuai dengan metode penelitian, teknik analisa data yang dipergunakan penulis dalam penelitian ini adalah teknik analisa data kualitatif, yaitu analisa terhadap data yang diperoleh berdasarkan kemampuan nalar peneliti dalam menghubungkan fakta, informasi, dan data. dalam penelitian ini teknik analisa data dilakukan dengan menyajikan hasil wawancara, observasi, dan melakukan analisa terhadap masalah yang ditemukan di lapangan. Sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas tentang objek yang diteliti dan menarik kesimpulan. 3. 6 Fokus Penulisan Pada penulisan ini penulis berfokus pada keterkaitan interaksi para pengguna facebook didunia maya dengan interakasi secara langsung atau tatap muka melalui komunikasi antar pribadi. Dalam hal ini para pengguna facebook yang dimaksudkan adalah para santri di Pondok Pesantren Nurul Islam, alasan penulis memilih para santri karena kehidupan santri berbeda dengan para pelajar lainnya, kehidupan para santri berada dalam lingkungan dan pendidikan Islam yang membuat mereka memiliki peranan dan status khusus di masyarakat. Dalam pandangan masyarakat seorang santri akan dipandang sebagai suri teladan atau pemberi contoh yang baik bagi kaum muda selain menjadi da’i yang mendakwahkan islam kepada masyarakat. Selain itu penulis juga berusaha melihat sosok santri ketika menghadapi perkembangan teknologi informasi dan menggunakannya dalam hal ini menggunakan facebook.

BAB IV GAMBARAN UMUM

4. 1 Profil Pondok Pesantren Nurul Islam 4. 1. 1 Sejarah Singkat Pondok Pesantren Nurul Islam Yayasan Panti Asuhan Pondok Pesantren Nurul Islam didirikan pada tahun 1972 yang berlokasi di Jl. Yos Soedarso, Kelurahan Sukaraja, RT. 7, RK. II, Teluk Betung Selatan yang dirintis dan didirikan oleh K. H. M. Nunung Jambrong dengan kondisi bangunan masih menumpang dirumah pendiri yang berukuran 3 x 12 m². Pada tanggal 15 Jumadhil Akhir 1394 H atau tanggal 5 Juli 1974 para sesepuh tokoh agama, kepala kelurahan Bapak Shaleh bersepakat untuk mendirikan asrama sederhana dengan ukuran 4 x 8 m² dengan lantai semen, dinding geribik, dan atap alang-alang yang digunakan sebagai ruang belajar dan asrama. Pada tahun 1976, karena tidak layak lagi, maka dibangun asrama dua tingkat semi permanen dengan jumlah anak asuh 30 anak. Pada tanggal 13 April 1980 lembaga ini telah terdaftar sebagai lembaga sosial resmi dengan tanda pendaftaran nomor : 112yPSSM1980, tanggal 10 Juni 1980 dan pada akhir tahun 1980, Yayasan Panti Asuhan Pondok Pesantren Nurul Islam mendapat bantuan dari Pemda Tk. I Lampung berupa sebuah gedung dengan ukuran 6 x 18 m² yang berlokasi di Garuntang dan pada tahun itu juga

Dokumen yang terkait

Pemberdayaan kewirausahaan terhadap santri di pondok pesantren: Studi kasus Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman Parung, Bogor

13 96 96

Penyesuaian diri santri di Pondok Pesantren terhadap kegiatan pesantren : studi kasus di Pondok Pesantren Darunnajah

14 101 116

Pola Komunikasi Antara Pengasuh Dan Santri Dalam Menjalankan Kedisiplinan Shalat Dhuha Di Yayasan Pendidikan Islam Pondok Pesantren Modern Alfa Sanah Cisauk – Tangerang

2 45 85

B.inggris : FACEBOOK ROLE IN THE FORMATION DEINDIVIDUASI AMONG SANTRI (CASE STUDY ON THE USE FACEBOOK AMONG BOARDING SCHOOL SANTRIS NURUL ISLAM BANDAR LAMPUNG) B.indonesia: PERANAN FACEBOOK DALAM PEMBENTUKAN DEINDIVIDUASI DIKALANGAN PARA SANTRI (STUDI KAS

0 24 83

HUBUNGAN SKABIES DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SANTRI PONDOK PESANTREN DI BANDAR LAMPUNG

0 18 56

MOTIVASI BEROLAHRAGA BAGI PARA SANTRI PONDOK PESANTREN AL ASROR SEMARANG TAHUN 2013

2 10 96

PENGELOLAAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN NURUL HIJRAH KECAMATAN PECANGAAN PENGELOLAAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN NURUL HIJRAH KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA.

0 0 12

PEMBENTUKAN AKHLAKUL KARIMAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN TA’MIRUL ISLAM SURAKARTA PEMBENTUKAN AKHLAKUL KARIMAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN TA’MIRUL ISLAM SURAKARTA Tahun Pelajaran 2010/ 2011.

0 2 14

PERANAN KIAI DALAM MEMBINA AKHLAK SANTRI DI PONDOK PESANTREN WALISONGO KOTABUMI LAMPUNG UTARA

2 29 149

CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) DENGAN PENDEKATAN HEALTH PROMOTION MODEL (HPM) PADA SANTRI PONDOK PESANTREN (Studi Pada Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo)

0 0 6